Love Yourself: What Am I to You

[16] Ikatan dan Ingatan di Kepala

Park Jimin

"Jadi, kamu sudah tahu sejak lama tentang ini, tapi menyembunyikan dariku?" tanyaku setelah Taehyung cerita cukup panjang.

"Mi Ra yang memintaku. Tapi, aku bilang kepadanya kalau ini tidak bisa selamanya. Dan, ya benar saja. Aku rasa saat inilah waktunya kamu tahu."

"Ini caramu melindunginya atau melindungi keluargamu?" serangku.

"Kenapa kamu bawa keluargaku?"

"Salah satu dari kalian, kan?"

"Kamu gila?"

"Tarik aku dari kegilaan ini dan bicara semuanya. Jangan sepotong seperti ini, Taehyung-a. Kamu menyiksaku."

"Bagianku hanya sampai di sini, Jimin-a. Kamu juga menyulitkanku kalau memaksa terus. Tanyakan kepada Mi Ra langsung. Ini tentang dia," Taehyung semakin berkelit.

"Yang baru saja kamu katakan juga tentang dia."

"Jimin-a...."

"Aku semalam mencoba mengajaknya bicara, tapi ajakanku dibiarkan menguap begitu saja. Dia pura-pura tidak dengan apa yang kukatakan."

"Hahahaha...."

"Dan kamu tertawa?!"

"Ah, waktu istirahatku sudah selesai. Aku harus kembali bekerja, Jimin-a. Malam ini, coba bertemu dengan Mi Ra."

Pertemuan kali ini, kami berhasil mengakhiri dengan baik-baik meskipun aku tidak baik-baik saja.

***

Kelas 1 SMA, aku mengenal Mi Ra. Pertama kali melihatnya di dalam bus. Aku memperhatikan seragamnya kemudian melihat seragamku. Ah, kami satu sekolah. Sebenarnya bisa saja hanya sampai di situ aku menatapnya. Tapi yang terjadi, aku berjalan mengekornya. Hingga dia berbelok memasuki kelas, yang ternyata juga kelasku.

Sejak saat itu, aku selalu melihat dirinya, alih-alih memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran.

Saat musim panas, dia lebih sering mengikat rambutnya sehingga memperlihatkan leher yang jenjang. Suatu hari dan masih di musim panas, dia memotong rambutnya cukup pendek dan aku tidak bisa lagi melihat rambutnya diikat.

Hingga dia memutuskan menghilang. Hingga aku kehilangannya.

Danaku bertemu lagi dengannya dengan rambut diikat, belakangan ini.