[27]

100 18 0
                                    

Jhope Hyung beberapa kali menghubungiku tapi kuabaikan. Bukannya lagi-lagi menghindari sesuatu yang harus kuhadapi, hanya saja, memang yang paling pas adalah bertemu Jungkook lebih dulu.

"Hai, Jimin-a...." sapanya.

Aku yang baru saja memasuki rumah sangat terkejut. Barangkali karena pikiranku yang memang belum sampai rumah. Hanya tubuhku saja yang menuntun ke sini. Sore begini, biasanya aku ke tempat latihan Jhope Hyung.

"Oh, apakah aku mengagetkanmu?" tanyanya, dengan masih berdiri di dekat meja dapur.

"Ti... tidak...." jawabku agak terbata.

Kumasuki ruang tamu setelah sebelumnya meletakkan sepatuku di dekat sepatu puma warna putih. Sepatu yang beberapa lalu juga kutemui.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Upaya minta maaf."

"Apakah kalian biasa seperti ini? Masuk ke rumah seseorang dengan sangat bebas?"

"Aku tidak memaksamu menyukaiku, Jimin-a. Tapi percayalah kedatanganku ke sini dengan niatan baik-baik dan tolong buat aku tetap menjadi baik."

"Kamu memasak sesuatu? Aku mencium bau gosong.... Astaga!"

Buru-buru aku melemparkan tas ke kursi. Melupakan sejenak perdebatan barusan. Sungguh konyol jika rumah ini terbakar hanya gara-gara seseorang menyalakan kompor dan menaruh panci di atasnya. Iya, panci saja. Tidak ada yang lain.

***

Di hadapan kami ada sebotol kola besar dan ayam. Dapur sudah kami tinggalkan. Segala bahan-bahan yang sebelumnya akan dijadikan sup daging, kembali kumasukkan dalam kulkas.

"Sejujurnya, aku belum pernah memasak sebelumnya, Jimin-a. Hari ini akan menjadi yang pertama kali. Sayangnya, belum juga memulai, aku sudah membuat kekacauan. Ruri bilang kamu suka sup daging."

"Harga sup jauh lebih murah dibanding harga rumah ini."

"Hahaha.... Ya... ya... ya.... Jadi bagaimana? Apakah kamu memaafkanku?"

"Aku tidak merasa Hyung punya salah," jawabku.

"Ruri dan aku...."

"Noona sudah bercerita. Sudah, tidak perlu diulang lagi. Mari kita makan."

***

Kim Namjoon sengaja dikirimkan Ruri Noona hari itu untuk datang ke rumah. Tapi aku tidak menyangka kalau akan ada inisiatif memasak sup dan berakhir konyol.

Sesungguhnya, dia adalah hyung yang sangat hangat. Kecurigaannya kepadaku beberapa hari lalu wajar jika diingat bagaimana kedekatannya selama ini dengan noona. Sampai kapan mereka terjebak dalam pertemanan yang saling menyayangi, aku tidak tahu. Biar mereka urus sendiri. Yang jelas, menjadi bagian dari keluarga noona sehingga menghubungkan aku dengan Kim Namjoon, membuatku tahu bahwa cinta banyak sekali jenisnya.

Bahkan, cinta bisa meluruhkan curiga. Serta memaksa seseorang untuk meminta maaf, menyadari bahwa anggapan selama ini adalah salah.

Penolakan dari Kim Namjoon, sudah tidak kurasakan lagi.

Love Yourself: What Am I to YouWhere stories live. Discover now