Malam ini setelah makan malam, Carol langsung berpamitan ke kamar dengan alasan ingin menelpon kakaknya tersayang yang sedang berada jauh disana dan langsung mendapat anggukan dari kedua orang tuanya.
Sesampainya di kamar, Carol langsung mengambil Hpnya dan menghubungi pria yang selalu menjadi tempat sampah ceritanya, pria yang paling tau jelek buruknya dia, pria yang paling rempong sedunia tapi tetap paling disayang setelah ayahnya, ya siapa lagi kalau bukan Daniel Soerya Putra, kakaknya tersayang
Carol : mas, lagi kuliah gak?
isi line Carol ke kakaknya, biasanya cukup lama Kak Niel akan membalas pesan Carol tapi saat ini tak sampai setengah jam Kak Niel sudah membalas
Nielku : enggak, free, tapi lagi nugas. Kenapa dek?
Balasan dari kak Niel langsung membuat Carol tersenyum, karena kakaknya masih ingat dengannya. Ya nama line kak Niel memang pakai tambahan 'ku', bukan hanya kak Niel saja tetapi ayah dan bunda dikontak Carol juga ditambahkan 'ku' yang menandakan sebuah kepemilikan dan keluarga.
Carol : mau cerita mas. Telpon apa skype?
Nielku : cerita apa? Skype aja, telpon mahal
Carol : ya gak telpon manual tapi line
Nielku : skype aja, bentar tugas mas save dulu
Carol : oke
Tak perlu menunggu lama, skype Carol sudah terhubung dengan kak Niel. Kalau sudah begini, berjam-jam pun Carol betah bercerita, mulai dari A sampai Z, tak lupa Carol menceritakan masalah tawaran itu yang ternyata sudah diketahui oleh Kak Niel yang pasti sudah diberitahu oleh bunda. Walaupun kak Niel berada jauh di Belanda, bukan berarti kak Niel jarang berhubungan dengan keluarga disini bahkan hampir setiap jam kalau memang tidak sibuk kak Niel akan selalu berkabar dengan bundanya, jadi tak akan aneh kalau sebelum cerita semua kak Niel sudah tau dan memberi respon yang sama dengan kedua orang tua dan sahabatnya. Hampir 2 jam lebih Carol skype-an dengan kakaknya, kalau saja bunda tidak masuk ke kamar dan menyuruh Carol istirahat dan Kak Niel melanjutkan pekerjaannya mungkin Carol masih akan asik bercerita dengan kak Niel. Tapi ya mau bagaimana lagi, omongan bunda juga gak mungkin diabaikan oleh Carol dan Kak Niel, akhirnya Carol mengakhiri kegiatannya yang ditutup dengan kalimat "belajar yang bener ya mas, jangan godain bule-bule di Belanda. Tapi kalau mau bawain satu buat adeknya, adeknya gak nolak kok. Byeee" dan kalimat itu sukses membuat Kak Niel tertawa mendengarnya.
Nielku : yakin kalo mas bawain bule Belanda kamu mau?
Carol : mau lah
Nielku : yakin nih?
Carol : hmmmm
Nielku : hahaha, udah sana istirahat dek, PR kamu udah dikerjain belum?
Carol : gak ada PR kok. Belum bisa tidur mas
Nielku : tidur, ntar ketauan bunda, bunda marah loh
Carol : kangen mas loh. Kapan mas pulang?
Kalau sudah ditanya seperti ini Niel tidak akan tega menjawab pertanyaan adiknya, ya walaupun mereka sering bertengkar kalau bertemu tapi mereka hanya dua bersaudara, yang seharusnya bisa saling melindungi bukan saling berjauhan gini
Nielku : tadi abis telponan loh dek. Emang mas ini ngangenin ya hahaha
Carol : nyesel aku ngomong
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy [Completed]
Teen FictionMenurut Caroline, Alex itu laki-laki terreseh yang pernah ia kenal selama ia sekolah di SMA Xaverous. Sehari saja Carol ingin hidup damai di sekolah rasanya sulit. Tapi, Alex juga laki-laki yang membantunya bangkit dan berdamai dengan masa lalu. Ale...