Alex POV
Selama upacara tadi Alex memang sengaja tak menoleh ke belakang untuk melihatnya karena yang terpenting dia tidak terkena sinar matahari. Bahkan sampai Pak Victor telah selesai memberi pengarahan ke anak-anak yang terlambat termasuk Alex dan gadisya hahaha, pasti kalian berpikir bahwa Alex terlalu egois menganggapnya Carol sebagai gadisnya tanpa mendengar persetujuan darinya terlebih dahulu.
Setelah upacara dan pengarahan Pak Victor selesai, Alex segera menuju ke kelas meninggalkan dia di lapangan, bukan karena Alex tidak ingin menyapanya tetapi ada tugas yang belum selesai dikerjakan semalam karena terlalu asik mengerjakan kegiatan yang lebih membahagiakan hahaha, ya main game. Sesampainya di dalam kelas, Alex segera menghampiri Jun teman sebangkunya yang pasti sudah terlebih dahulu menyelesaikan tugas MTK dari Pak Pram.
"Jun, gua pinjem tugas MTK ada 2 nomor yang belum gua kerjain" dan tanpa menunggu persetujuan dari Jun, Alex telah mengambilnya dan menyalin tugasnya ke kertas Alex. Jun, sebagai pemilik buku hanya dapat mengatakan "untung lo kawan dari jaman orok, untung gua juga sayang sama lo lex". Dan hanya di jawab cengiran oleh Alex dan kata-kata "tapi gua masih normal Jun, ya maaf ini mah".
Yaa, Alex dan Jun telah berteman sejak jaman TK walau SMP mereka tidak satu sekolah, tetapi ntah kenapa di SMA ini mereka bisa satu sekolah lagi, bahkan satu kelas dari kelas X hingga saat ini di XI A 1. Semua baik buruknya Alex, Jun sudah paham maupun sebaliknya baik buruknya Jun, Alex sudah hafal, dan diantara mereka jarang tercipta kebohongan, kalau tidak suka ya akan dikatakan tidak suka. Termasuk saat Alex terlalu sulit move on dari masa lalunya yang cukup membuat Jun jengah dengan perubahan Alex yang menjadi pemurung, untungnya semua itu segera berakhir sejak kenaikan kelas XI beberapa bulan lalu dimana Alex sudah dapat menemukan semangat kembali bahkan saat ini dipercaya menjabat sebagai ketua OSIS, dan Jun menemaninya menjadi Wakil ketua OSIS.
"eh Lex, ntar istirahat pertama ke kantin ya bro, laper nih gua belum sempet sarapan" tutur Jun yang hanya ditanggapi dengan anggukan Alex karena masih sibuk menyalin tugas. "aelah Lex, berasa ngomong sama hiasan anjing yang ada di mobil nyokap gua yang bisanya Cuma angguk-angguk aja" jelas Jun karena merasa diabaikan.
"hahaa, ya lo ganggu gua, lagi ribet ini, lo juga kayak cewek, gitu aja baper. Lagian pelajaran pertama aja belum mulai" baru saja Alex mengatakan demikian ke Jun, seorang siswi masuk ke kelas dan mengabarkan bahwa Pak Pram selaku guru MTK tidak dapat masuk ke kelas karena ada urusan mendadak ke dinas pendidikan dan hanya memberikan tugas mandiri ke anak-anak yang akan dikumpulkan pertemuan minggu depan.
Sontak saja Alex langsung membanting penanya dan menggerutu "untung pak saya sayang sama bapak, udah pegel nyalin tugas bapaknya malah gak masuk. Gak bisa aku diginiin. Yuk Jun ke sekre OSIS aja" ajak Alex ke Jun.
"ya kok lo yang jadi baper Lex sekarang" dan hanya disambut tawa beberapa anak yang melihat emosi Alex yang sudah mulai keluar dari kelas tanpa ada yang berani melarangnya.
Setelah sampai sekre, Jun telah sibuk dengan game handphonenya sedangkan Alex telah sibuk dengan layar komputer di depannya, menyusun rencana kegiatan OSIS dalam bulan bahasa yang akan dilaksanakan bulan depan. Alex bersyukur pelajaran Pak Pram kosong jadi dia dapat mengerjakan rancanangan kegiatan yang akan dia bahas nanti dengan Pak Rei dan Bu Nat sewaktu istirahat kedua, setidaknya dia bisa memikirkannya lebih matang dari hasil rapat kemarin.
"eh curut, coba bantuin gua dulu ini mikir, sebagai wakil gua itu seharusnya bantuin bukan malah asik sama game" tutur Alex ke Jun sambil melemparkan kertas yang telah diremasnya
"gak usah nimpuk-nimpuk ngapa, mikir apa sih lo, mikirin negara?" tanya Jun
"ngapain mikirin negara, mikirin rencana kegiatan aja udah pusing"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy [Completed]
Novela JuvenilMenurut Caroline, Alex itu laki-laki terreseh yang pernah ia kenal selama ia sekolah di SMA Xaverous. Sehari saja Carol ingin hidup damai di sekolah rasanya sulit. Tapi, Alex juga laki-laki yang membantunya bangkit dan berdamai dengan masa lalu. Ale...