Sudah 2 hari ini ada aktivitas baru yang amat sangat digemari oleh Alex, ya apalagi kalau bukan menggoda gadisnya, membuat gadisnya emosi sampai marah-marah dan kegiatan itu dilakukan kalau tidak pagi ya siang hari baik waktu istirahat atau waktu tak sengaja bertemu dengan gadisnya. Seperti saat ini, hari Jumat istirahat pertama. Alex membuat Olin benar-benar marah, dan juga sudah 2 hari ini Alex secara resmi memanggil Carol dengan nama Olin tanpa persetujuan yang memiliki nama tapi sepertinya yang memiliki nama tidak terlalu marah atau emosi dengan apa yang dilakukan Alex.
"mau lo apasih dari kemarin buat gua emosi terus. Capek gua. Sini gak lo" ucap Olin yang sudah mengejar Alex di koridor menuju kantin.
"nih ambil aja di tangan gua kalau bisa. Ambil sendiri yaa" jawab Alex sembari berjalan cepat, karena menurutnya tak perlu berlari karena faktor langkah kaki yang cukup besar sehingga tidak memungkinkan untuk Olin, mengejarnya lebih cepat dan mudah karena faktor tubuh Olin yang lebih pendek darinya.
"hehh, sini, gak usah lari lo" teriak Carol yang pasti sudah menjadi tontonan beberapa anak yang melihatnya di koridor dan menyaksikan aksi kejar-kejarannya dengan Alex.
"ya ambil dong. Jangan teriak-teriak aja" jawab Alex yang masih mencoba melangkah menjauh dari Carol. Alex yang tidak memperhatikan jalan di depannya karena terlalu asik melihat ke belakang mengawasi Olin tidak sadar di depannya ada meja kantin yang membuatnya menabrak meja tersebut dan mengaduh sakit karena mengenai paha dekat asetnya. Melihat Alex yang mengaduh sakit membuat Olin berani mendekat ke arah Alex, sayangnya Alex jauh lebih cepat dan segera menegakkan badannya kembali dan mengangkat tangan yang sedang memegang buku tinggi-tinggi.
"ihhh baliki buku gua Lex" ucap Carol saat sudah di depan Alex, bahkan jarak antara keduanya sangat dekat tetapi sepertinya Carol memang tidak menyadari itu sehingga membuat Alex berkata "lo tambah cantik kalau diliat dari deket gini Lin, jadi buat gua tambah suka" dan kata-kata itu sukses membuat Carol blushing.
"ciee pipinya merah" goda Alex
"aiss sini balikin buku puisi gua. Cepet" ucap Carol lagi yang sudah menjauhi tubuhnya dari Alex setelah sadar bahwa posisinya dan Alex tadi terlalu bahkan sangat dekat sehingga membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian karena adegan itu tepat berada di tengah kantin
"yaya, nih gua balikin, gak usah blushing gitu dong pipinya" akhirnya Alex memberikan buku yang tadi diambilnya dari tangan Olin saat gadis itu tengah asik membaca sambil berjalan di koridor bersama 2 sahabatnya. "tapi gua beneran loh Lin, buat gua tambah suka, suka buat tambah ngerjain lo, hahahhahaha" lanjut Alex sembari berjalan meninggalkan Olin yang sudah ia yakinin sangat emosi dan dapat dilihat dari ekspresi wajahnya.
"awasss ya lo Lex" itu kalimat terakhir yang Alex dengar dari mulut gadisnya sebelum ia benar-benar meninggalkan kantin sambil tersenyum karena kali ini kembali berhasil mengerjai gadisnya ini.
Pagi ini Carol bangun dengan malas-malasan, ntah kenapa hari ini rasanya ia ingin tidak masuk sekolah kalau saja ia tidak ingat bahwa hari ini ada ulangan biologi mungkin ia lebih memilih untuk tidak masuk daripada masuk sekolah dengan segudang emosi. Ya hari ini sudah 2 hari Carol dibuat emosi dan dikerjai habis-habisan oleh Alex, si ketua OSIS dan pria per yang menabraknya sehari dua kali dipertemuan pertama mereka.
"hah, pengen libur aja" ucap Carol kesekian kali di atas kasur, padahal jam sudah menunjukan pukul 06.30 dan sudah dapat dipastikan sebentar lagi bunda akan masuk ke kamar Carol membangunkannya. Tepat saja bunda sudah masuk ke kamar dan berjalan ke arah Carol untuk membangunkan
"Adek ayo bangun, udah jam setengah tujuh ini, telat nanti kamu" ucap bunda yang sudah mendekat ke arah Carol yang masih tengkurap dengan indahnya di atas kasur
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy [Completed]
Teen FictionMenurut Caroline, Alex itu laki-laki terreseh yang pernah ia kenal selama ia sekolah di SMA Xaverous. Sehari saja Carol ingin hidup damai di sekolah rasanya sulit. Tapi, Alex juga laki-laki yang membantunya bangkit dan berdamai dengan masa lalu. Ale...