48

1.7K 84 4
                                    

haihai i'm comeback again..

ceeeileehh

ku yakin banyak yang semakin tak rindu, terbukti dari semakin banyak siders hadir disini hahahaha :D sedih akutu nyata gak nyata bagi kalian :')

tapi tapi tapi karena ku orangnya baik hati, tidak sombong, dan semoga tetap rajin menabung ku tetap up sebisa aku, se selo aku ya gais :)

ku ingin bertanya : sesulit itukah mengklik bintang disisi bawah dan atas layar gadget kalian :(?

happy reading yaa semua :) see yaa :*








"berantem bos?" tanya Marco yang juga melihat adegan di kantin tadi tetapi saat ini mereka sudah berada di sekre OSIS karena tidak ada satupun guru yang masuk ke seluruh kelas dikarenakan ada rapat guru mendadak terkait acara yang akan dilaksanakan besok dan lusa di sekolah ini seharusnya perwakilan anak OSIS turut serta dalam rapat tetapi yang diminta hanya ketua pelaksana kegiatan dan sekretaris kegiatan tersebut. Alex yang menyibukkan diri dengan persiapan bersama dengan Jun yang membantunya tidak terlalu menghiraukan pertanyaan Marco barusan membuat Marco mendengus sedikit kasar karenanya.

"Assalamualaikum. Toktok ada manusia lain di ruangan ini yang lagi bertanya" kata Marco dengan nada seperti ibu-ibu kompleks yang takayal membuat beberapa anak OSIS yang memang ada diruangan sekre ini tertawa mendengarnya.

"berisik deh lo Co, gak liat tuh baginda raja lagi berasep kepalanya" jawab Jun yang tahu bahwa kondisi Alex sedang tidak dalam kondisi baik untuk ditanya-tanya atau diganggu.

"ck gua gak liat sih sebenernya. Mana asepnya mana?" tanya Marco yang sudah mengibas-ngibaskan tangan di atas kepala Alex membuat Jun tak kuasa untuk memukul kepala temannya yang mungkin otaknya tertinggal di sekolah kekasihnya ketika tadi pagi mengantar.

"ya si bego. Udah tau mode kawan lo ini 'awas anjing galak' masih aja lo ganggu".kata Jun yang langsung mendapat tatapan tajam dan lemparan kertas dari Alex

"lo kira gua anjing?" tanya Alex kesal

"makasih ya oloh doa aco di dengelin" sahut Marco dengan nada sok cedal seperti anak kecil dan Jun yang ikut mengadahkan tangannya seperti orang berdoa

"ck bego ngajak-ngajak sih lo berdua. Malu gua" kata Alex menanggapi kedua temannya ini yang tingkahnya semakin tak tahu diri dengan umur mereka sebenarnya. Marco lalu duduk di dekat Alex dan kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama membuat Alex mau tak mau menjawab setiap pertanyaan itu

"iya tapi gua gak tau dia kenapa, sejak kemarin masuk kamar gua" jelas Alex yang langsung mendapat respon lebay dari Jun

"lo ngapain bawa cewek ke kamar. Astaganaga gak nyangka adek bang, abang berani bawa cewek lain ke kamar selain adek"

"tabok ya lo. Dia lagi cerita serius juga" sahut Marco dengan kesal karena Jun yang merubah suasana serius jadi bercanda seperti sekarang ini sedangkan yang dimarahi hanya bisa cengar-cengir dan memberikan tanda peace saja. Alex lalu melanjutkan curhatannya soal gadisnya ini ke kedua sahabatnya.

"jadi lo udah pacaran belum sama Carol?" tanya Jun dengan nada serius yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Alex

"kenapa?" tanya Marco yang juga bingung dengan sikap temannya ini. Jujur saja, ia dan Jun sangat tahu bahwa Alex sangat menyukai Carol bahkan mungkin sejak pertama mereka bertemu dan Marco pun tahu bahwa Carol akhir-akhir ini punya rasa yang sama dengan Alex.

"dia masih belum bisa buka hati lain selain Kak Jo" jawab Alex yang mulai kembali melanjutkan kerjaannya

"Kak Jo? Kakak kelas kita yang meninggal karena kecelakaan itu? Kecelakaan tepat setelah lomba?" tanya Jun dengan tidak menyangka soal ini semua sedangkan Alex lagi-lagi hanya menjawab dengan gerakan kepala saja tanpa benar-benar melihat ke arah kedua temannya. Marco yang mendengar pertanyaan Jun dan melihat respon Alex hanya bisa terdiam di tempatnya, membuatnya teringat kejadian itu.

Perfect Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang