"jadi?mulai sekarang resmi jadi pacar Alex?" tanya cowok di depan Carol membuat yang ditanya hanya tersipu malu, ntah kenapa Carol malu mendengar pertanyaan yang baru saja ditanyakan untuknya.
"maunya gimana?" tanya Carol balik ke Alex yang masih berdiri di depannya.
"maunya ya jadi pacar sekaligus masa depan. Gimana?setuju gak?" tanya Alex yang langsung menerima pukulan cukup keras dari Carol tetapi yang di dapat oleh Carol pelukan hangat dan elusan di puncak kepalanya. Ini yang buat Carol lemah, senyebelin-nyebelinnya Alex bisa buat Carol nyaman kalau udah di peluk. Hahahaha.. dan satu lagi harum badannya Alex itu candu banget buat Carol hahaha, dan satu lagi yang ketinggalan, cuma Alex yang hal kecilnya aja bisa buat seorang Carol senyum-senyum sendiri ya seperti beberapa menit yang lalu.
"yuk ke bawah, temuin Marco. Dengerin penjelasan dia dulu" kata Alex yang masih menggenggam tangan Carol mencoba memberikan keberanian secara tidak langsung ke Carol.
"penjelasan apa?aku udah denger semua Lex" jawab Carol yang ntah kenapa jadi emosi setiap mendengar nama Marco
"kok kamu jadi marah ke aku? Yakin kamu udah denger semua?" tanya Alex dengan wajah yang semakin dekat ke arah Carol membuat Carol membuang muka ke arah kiri sebelum jantungnya bertukar tempat dengan ginjalnya.
"aku takut Lex" lirih Carol dengan nada bergetar menandakan ada ketakutan dalam dirinya
"takut kenapa? Marco gak gigit kok, kalau gigit juga udah di suntik rabies kemarin lusa jadi aman. Kan pacar kamu juga nemenin" jawab Alex mantap membuat Carol langsung menoleh ke arahnya saat kata 'pacar' terucap dari mulut Alex.
"aku gak bercanda Lex"
"emang aku lagi bercanda Lin?" tanya Alex yang membuat Carol langsung menggelengkan kepalanya dan akhirnya mau ikut bersama Alex kembali turun ke sekre OSIS bertemu Marco. Sesampainya di depan sekre OSIS Carol terdiam cukup lama dengan Alex yang sudah lebih dahulu masuk dan terpaksa keluar lagi karena Carol tidak mengikutinya masuk ke ruangan. Carol masuk ke sekre OSIS yang kali ini bertambah Tya sebagai penghuni baru yang sebenarnya tadi mengajak Carol ke sekre untuk menemaninya tetapi di tengah jalan ia bertemu dengan pembina OSIS yang memaksanya untuk berbincang sesaat sehingga Carol menuju sekre terlebih dahulu dan mendengar setiap percakapan antara Alex dan Marco soal dirinya dan Kak Jo beberapa bulan lalu. Tya yang menyadari kehadiran Carol langsung mendekati sahabatnya karena sebelumnya Jun sudah menceritakan apa yang terjadi ke Tya. Marco mencoba mendekat ke arah Carol sedangkan Jun lebih memilih berdiri ke pintu sekre memasang papan 'dilarang masuk sedang rapat penting' dan menutup pintu sekre agar percakapan yang akan terjadi beberapa saat lagi menjadi konsumsi mereka saja.
Carol mendengar setiap cerita Marco dengan tangan yang tak pernah ia lepas dari Tya berharap tambahan kekuatan yang ia terima dari sahabat terbaiknya ini. Tidak bisa lagi di tahan air mata yang ntah sejak kapan sudah merembes kembali keluar dari pipinya mendengar cerita dan rapalan 'maaf' yang terucap dari mulut Marco sedangkan Carol masih terdiam tak membalas setiap kata itu. Satu helaan napas terdengar sangat berat ketika semua cerita Marco sudah selesai ia ceritakan.
"terus kenapa kamu baru cerita sekarang Co?" tanya Carol dengan nada tak jelas karena ia masih sulit mengatur napas sehabis nangis.
"kalau gua bilang gua mau cerita sejak awal kita ketemu lo mau percaya dan maafin gua gak?" tanya Marco dan tidak bisa dijawab oleh Carol karena ia sendiri bingung lalu tak berapa lama terdengar tawa sumbang dari Marco.
"hahaha jujur gua mau cerita ke lo sejak gua sadar lo cewek yang waktu itu tapi gua tahan ketika lo teriakin nama Alex pertama kali di rooftop dan gua tau kalau Alex suka sama lo. Gua gak mungkin gitu aja cerita soal ini ke cewek yang notabene lagi jadi prioritas sahabat gua tapi gua juga sadar gak bisa lebih lama buat nyimpen ini semua apalagi Kirana gak pernah setuju dengan tindakan pengecut gua ini" jelas Marco dengan tampang sok coolnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy [Completed]
Novela JuvenilMenurut Caroline, Alex itu laki-laki terreseh yang pernah ia kenal selama ia sekolah di SMA Xaverous. Sehari saja Carol ingin hidup damai di sekolah rasanya sulit. Tapi, Alex juga laki-laki yang membantunya bangkit dan berdamai dengan masa lalu. Ale...