halooohaaa...
im come back.. yuhuuuuu...
selamat Lebaran buat yang merayakan, dan selamat liburan kenaikan kelas/semester buat kalian semuaa.. selamat liburan.. jangan lupa piknik..
ini Alex memaksaku untuk kembali, katanya biar bisa nemenin kalian liburan. genit emang. ketularan si Marco, ckckck...
mungkin part ini sedikit membosankan, hanya ingin menampilkan sedikit sisi 'penyayang' antara dua kakak adik yang di part sebelumnya selalu mencela dan bertengkar hehehe.. selamat menikmatii
maafkan jika baru bisa up.. jangan lupa untuk memberikan vote dan comment kalian.. karena itu asupanku untuk kembali menulis dan melanjutkan cerita ini..
sungguh sedih ketika view dan vote serta comment berbeda sangat jauh :( seperti tidak dihargai karyaku :'( kutahu tulisanku masih picisan tidak seperti penulis-penulis handal lainnya tetapi belajarlah untuk menghargai sebuah karya tulisan.
*mulmetnyaCassayangsudahberanjakdewasahihi
Sejak pulang dari sekolah tadi Alex tak fokus melakukan apapun bahkan cenderung lebih banyak bengong seperti kali ini, ia hanya mengelus Jeni tapi pikirannya kembali teringat pembicaraannya dengan Tya di sekre OSIS tadi
"mas" panggil Cassa tetapi tidak ditanggapi oleh Alex
"Maaaaaaaaaaaasssssssss" panggil Cassa untuk kedua kalinya dengan nada lebih tinggi seperti berteriak membuat Jeni kaget dan mencakar tangan Alex yang masih mengelus membuat Alex memberikan lirikan tajam ke adiknya
"kucing lo minta di sembelih yaa nyakar-nyakar gua" jawab Alex
"iss yaa salah mas lah"
"lo kan bisa panggil gak pake teriak ngangetin Jeni" kilah Alex tak mau kalah
"demi Jeni yang mau dipacarin sama Jeno. Cassa udah manggil mas tadi tapi mas gak denger. Yaudah Cassa teriakin. Bukan salah Cassa dong" jelas Cassa lalu duduk di samping kakaknya yang saat ini sedang duduk di kursi panjang teras belakang rumah mereka
"mas kenapa?" tanya Cassa tiba-tiba membuat Alex bingung melihat adiknya ini
"kamu kenapa?" tanya Alex balik
"ckck mas ini, selalu deh. Ditanya pasti ganti tanya. Pantes gak ada cewek yang mau sama mas" tutur Cassa mengejek sebagai usahanya mencairkan suasana hati kakaknya
"mas" panggil Cassa lagi dan hanya dijawab dengan dehaman oleh Alex tetapi tak kunjung berbicara membuat Cassa akhirnya ikut diam dan asik bermain dengan Jeni. Memberi ruang dan waktu bagi Alex untuk berada di dunianya
"dek" panggil Alex membuat Cassa menoleh ke arah kakak satu-satunya dan kesayangannya ini
"lo sayang kan sama Jeni?kalau tiba-tiba Jeni hilang, lo bakal gak suka dan menjaga jarak gak sama kucing padahal sebelum Jeni ilang, kucing itu salah satu kesukaan lo yang gak bisa lo tinggalin gitu aja" tutur Alex dengan mata tetap fokus ke depan
"hmmm mungkin. Mungkin adek bakal susah ngelupain Jeni dan beberapa saat gak bisa deket sama kucing lain lagi tapi gak menutup kemungkinan adek suka lagi sama kucing kalau memang kucing itu punya kemiripan dengan Jeni. Kenapa kak?" tanya Cassa karena tumben kakaknya ini meminta pendapat seperti ini ke dia
"lo gak mau ngilangin atau ngejual Jeni kan?" tanya Cassa penuh selidik
"lo mau Jeni gua jual?" tanya Alex, membuat Cassa merengut kesal lalu memeluk Jeni erat
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy [Completed]
JugendliteraturMenurut Caroline, Alex itu laki-laki terreseh yang pernah ia kenal selama ia sekolah di SMA Xaverous. Sehari saja Carol ingin hidup damai di sekolah rasanya sulit. Tapi, Alex juga laki-laki yang membantunya bangkit dan berdamai dengan masa lalu. Ale...