"Caroline" panggil Pak Andre yang juga berhasil menyadarkan Carol dari lamunannya tadi dan membuatnya sedikit tergagap menjawab panggilan gurunya itu "Iya Pak" jawab Carol
"Jadi gimana?" tanya Pak Andre
"gimana maksudnya gimana ya pak? Kok saya bingung" tanya Carol balik dengan muka cengonya dan itu membuat dua pria dan satu wanita tertawa
"kenapa ketawa?" tanya Carol sinis hanya ke salah satu orang dari ketiga orang itu
"kok lo Cuma nanya gitu ke gua?" tanya pria yang disinisin Carol bukannya menjawab ia malah beralih jalan ke arah Bu Nat dan Pak Andre menanyakan maksud Pak Andre tadi
"kita mau nampilin musikalisasi puisi dari puisi apa?" tanya Pak Andre ke Carol ketika ia sudah berada diantara Pak Andre dan Bu Nat
"puisi buatan kamu?" tanya Pak Andre lagi dan itu membuat Carol melongo
"hahaha enggak, saya bercanda" jawab Pak Andre yang memang senang membuat anak muridnya kaget karena menurutnya ekspresi setiap anak yang kaget itu unik termasuk Carol
"pakai ini aja ya Carol" kata bu Nat memberikan selembar kertas ke Carol
" ini bu?" tanya Carol tak yakin setelah membaca isi lembaran kertas itu bahkan membuat tangannya tiba-tiba berkeringat dingin
"iya"
"Alex, sini" perintah Pak Andre dan membuat Alex berjalan ke arah Carol dan dua gurunya itu
"iya Pak"
"kamu temenin Carol fotokopi ini di fotokopi depan ya, terus kamu nanti kesini lagi sama Carol jangan diculik Carolnya kita bahas instrumen untuk musikalisasinya" jelas Pak Andre yang hanya di-iyakan oleh Alex tetapi tidak dengan Carol karena ia hanya diam saja
"ayok buruan. Gak gua culik gak" ajak Alex yang kali ini mendapat perhatian semua anak yang hadir di ruangan itu membuat Carol sedikit tidak suka tetapi akhirnya ia memutuskan untuk berjalan bersama Alex.
"lo menghindar ya dari gua?" tanya Alex
"gak salah?" tanya Carol yang sudah melihat ke arah pria di sebelahnya ini
"enggak gua gak salah"
"yaudah" jawab Carol menyelesaikan pembicaraan ini sehingga diantara keduanya tidak ada pembicaraan satupun sampai ke parkiran motor
"ayok naik. Perdana nih si Putih boncengin cewek lain selain Cassa semoga aja dia gak ngambek apalagi cemburu" jelas Alex membuat Carol mencibirnya "idih dasar gila motor dikasih nama"
"kesayangan gua nih" lagi-lagi Alex menjelaskan ke Carol tetapi tidak ditanggapi Carol yang sudah naik ke motornya
"buruan jalan"
"lo sangka gua ojek. Pegangan!"
"ogah"
"yaudah gua gak tanggung jawab kalau jatuh yaa" ucap Alex yang sudah menggas si Putih sehingga membuat Carol terjungkal ke depan dan terpaksa pegangan membuat yang di depannya tersenyum senang walau tidak bertahan lama karena yang di bonceng memukul bahunya cukup keras
"modus ya lo" teriak Carol
"ngapain modusin cewek sejenis lo"
"emang gua sejenis apa?"
"mau lo apa?" tanya Alex
"ribet ah ngobrol sama lo" jawab Carol dan langsung turun dari motor karena mereka sudah berada di depan fotokopian yang memang jaraknya tidak terlalu jauh jika berjalan kaki dan ini ia berboncengan motor jadi waktu yang dibutuhkan juga lebih sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy [Completed]
Teen FictionMenurut Caroline, Alex itu laki-laki terreseh yang pernah ia kenal selama ia sekolah di SMA Xaverous. Sehari saja Carol ingin hidup damai di sekolah rasanya sulit. Tapi, Alex juga laki-laki yang membantunya bangkit dan berdamai dengan masa lalu. Ale...