46

1.4K 65 0
                                    

yuhuuuu part kesekian up lagi...

lagi rajin nih aku makanya rajin up cerita..

semoga kalian juga rajin untuk baca cerita ini yaa :)

dan rajin juga untuk vote dan comment yaa pembaca yang budiman dan baik hati

see you :)





Di perjalanan pulang Cassa gak berenti-berentinya cerita dan bertanya dengan Carol, untungnya saja Carol dengan senang hati menanggapi setiap cerita Cassa. Itu dapat terlihat jelas di wajahnya, membuatku tersenyum tak jelas di balik kemudi ini.

"mas, mbak Carol main ke rumah dong hari ini" ajak Cassa ke Carol dan meminta persetujuan Alex. Alex sendiri bingung lalu menoleh ke arah Carol, membuat Carol tidak kalah bingung dengan Alex.

"ya kalau Caroline mau ya gak papa dek. Mas kan gak bisa maksa" kata Alex

"ikut ya mbak ikut. Mama juga pasti seneng akhirnya mas bawa cewek selain mbak Kirana" kata Cassa santai tanpa tahu kakaknya mendengus kesal sang adik menyebut nama itu di hadapan Carol.

"apasih dek" jawab Alex kesal

"ihh ya kenapa mas marah. Kan memang kenyataannya, cewek yang pernah ke rumah Cuma mbak Kirana sisanya abang sebelah rumah itu sama kak Marco" jelas Cassa, membuat Alex diam saja dan kembali fokus ke jalannya. Sedangkan Carol menyibukkan diri dengan pemandangan di balik jendela sebelah kirinya.

"ya mbak. Main yaa" ajak Cassa sekali lagi, memuat Carol mengangguk dan Alex tersenyum.

"mama, kita pulaaaannnnggggg" kata yang terucap oleh Cassa ketika memasuki rumah dan langsung dihadiahi pukulan oleh Alex

"kebiasaan sih dek manggil mama teriak" kata Alex

Tak lama setelah itu seorang wanita dengan umur perkiraan 45 tahun keluar dari arah dapur menemui sumber suara yang memanggilnya tadi. Sesampainya di depan Alex dapat terlihat bahwa mama punya banyak pertanyaan ketika melihat ada orang lain yang ikut pulang bersama kedua anaknya

"ini temen Alex ma" jelas Alex mengenalkan Carol ke mama

"boong tuh ma" sahut Cassa yang berada di balik punggung mamanya, penghindaran dari serangan tiba-tiba sang kakak

"bener kok. Temen deket. Doain aja jadi pacar ma, calon mantu malah kalau bisa hehehe" jawab Alex santai tanpa pernah menghiraukan reaksi yang ditimbulkan karena ucapannya untuk gadisnya itu.

"aku ganti dulu ya bentar. Ngobrol sama mama disini. Tenang mama gak galak kok. Gak lama kok" kata Alex ke Carol, lalu mencium pipi mamanya dan pamit ke kamar untuk berganti pakaian rumah.

10 menit kemudian Alex sudah turun ke ruang keluarga, sudah dilihatnya Carol yang masih berbincang dengan mama dan juga Cassa serta Jeni di pangkuan Cassa.

"berasa liat istri lagi ngobrol akrab sama mama mertua dan adik iparnya" gumam Alex ketika menuruni tangga untuk menghampiri mereka. Baru saja Alex akan duduk bersama, mama sudah terlebih dahulu mengintrupsi untuk makan siang bersama di ruang makan membuat Alex sedikit kesal sedangkan Carol tersenyum melihat wajah Alex.

"tadi mama cerita apa aja sama kamu?" tanya Alex ke Carol yang saat ini sudah kembali duduk di ruang keluarga setelah makan siang bersama Alex dan mama serta adiknya.

"kepo banget deh" jawab Carol singkat

"gak cerita yang aneh-aneh kan?" tanya Alex penuh selidik ke Carol

"sayangnya iya nih" kata Carol yang sukses membuat Alex teriak sedetik kemudian

"MAMAAAAAA... MAMA CERITA APA KE CAROLINE?"

Membuat Carol langsung memukul kepala Alex tanpa segan-segan "ihh pinter sih sama orang tua teriak-teriak. Gak sopan tau" kata Carol penuh nasehat ke Alex

"ya kalau mama cerita yang aneh-aneh kan martabat aku yang dipertaruhkan di depan kamu lin" jawab Alex dengan muka sok-sok dimanjain.

"kamar kamu yang mana Lex?" tanya Carol tiba-tiba ketika Alex baru saja melihat notifikasi pesan di Hpnya

"ehhh" jawab Alex dengan muka bingung "lantai atas, paling pojok. Kenapa?mau masuk?" tanya Alex

"emang boleh?" tanya Carol membuat Alex kemudian berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Carol

"boleh. Asal besok kamu resmi jadi PACAR AKU" jawab Alex dengan senyum paling merekah di wajahnya serta jarak wajah yang sangat dekat dengan wajah Carol

"gimana?" tanya Alex sekali lagi, tetapi karena sadar sepertinya yang ditanya tidak ada tanda-tanda untuk menjawab pertanyaannya membuat Alex berdiri lalu menarik tangan Carol

"ayo" ajak Alex ke Carol yang ingin melihat ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Alex langsung merebahkan dirinya di atas kasur sedangkan gadis yang tadi sangat ingin melihat kamarnya masih berdiam di ambang pintu seperti tidak yakin untuk masuk atau tidak.

"tadi minta liat kamar aku, udah di bawa kesini diem aja disitu. Jadi mau masuk gak? Tenang pintunya gak aku tutup kok biar mama sama Cassa juga liat" kata Alex seolah tahu apa yang mungkin jadi ke khawatiran gadisnya ini. Hahaha tenang Alex masih cukup normal untuk memikirkan hal-hal seperti itu dan dia masih dibatas ambang wajar untuk seorang pria, tidak mesum banget tetapi tidak culun banget.

Saat Carol mulai memasuki kamarnya dan mulai berjalan beberapa langkah untuk menjajaki kamar Alex, Hp Alex berbunyi menandakan ada sebuah telpon masuk yang terpaksa membuat Alex memberitahu Carol bahwa ia harus mengangkat telpon itu.

"bentar ya telpon dari tetangga sebelah" kata Alex dan berjalan ke pintu meninggalkan Carol sendiri. Cukup lama Alex dan Jun berbicara via telpon terlebih ketika Jun tahu bahwa Alex membawa Carol main ke rumahnya walau Alex sudah menjelaskan yang mengajak bukan dirinya melainkan Cassa. Setelah Alex mengakhiri telpon dengan Jun, ia kembali masuk ke dalam kamarnya walau ia sempat bingung dengan perubahan raut wajah Carol yang sulit dijelaskan.

"gua mau balik Lex" kata gadisnya tepat ketika ia berhadapan dengan Carol

"loh?udah liat-liat kamar gua?" tanya Alex

"udah sore juga" kata Carol mengambil tasnya lalu berjalan keluar kamar Alex

"gua anter yaa" kata Alex tetapi tidak sesuai harapan karena Carol menolaknya dengan alasan ia sudah memesan ojek online barusan. Alex yang merasa ada yang aneh dengan Carol tetap mengikuti gadisnya ini ke gerbang depan rumah dengan terus bertanya

"lo kenapa sih Lin?" tanya Alex

"gak papa" jawab Carol singkat setelah sebelumnya sempat berpamitan dengan mama dan Cassa

"ada yang aneh sama kamar gua?" tanya Alex sekali lagi ke Carol yang sibuk dengan gadgetnya

"pikir aja sendiri" jawab Carol tak kalah singkat, dan saat Alex ingin bertanya lagi ojek online yang dipesan Carol sampai meninggalkan Alex dengan jutaan tanya di kepalanya. Menanyakan apa yang membuat Carol seperti marah dengannya.

Perfect Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang