24

2.2K 77 3
                                    

Sepulangnya Carol dari sekolah ia langsung masuk ke kamar setelah sebelumnya menyapa bunda sedangkan kedua sahabatnya ditinggalkan begitu saja hingga membuat bunda bingung "Nak, Carol kenapa?" Tanya bunda ke Tya dan Dea

"Hmmm itu tante tadi disekolah lagi ada masalah gitu kebawa sampe sekarang" jawab Tya

"Yaudah sana susul Carol ke kamar" kata bunda

"Gak usah tante, kita berdua langsung pulang aja nanti kita kabarin via line kayaknya Carol juga pengen istirahat tante" tutur Dea dan setelah itu mereka berdua langsung berpamitan pulang

"Ati-ati ya nak"

"Iya tante. Permisi tante" tutur Tya dan Dea lalu berjalan pulang sedangkan di kamar Carol langsung kembali menangis seperti tadi di sekolah, menangis tanpa suara mengingat kejadian di sekolah tadi tetapi tidak pasti apa yang membuatnya menangis tapi ia selalu ingin menangis setiap mengingatnya. Menjelang makan malam, Carol tidak juga keluar kamar dan itu membuat bunda dan ayah bingung dengan anak gadisnya ini

Toktoktok
"Sayang" ucap bunda setelah mengetok pintu kamar Carol tetapi belum ada jawaban dari dalam
"Sayang, bunda boleh masuk?" Tanya bunda setelah untuk kedua kalinya mengetuk pintu dan tak beberapa lama Carol membukakan pintu. Bunda langsung kaget melihat wajah anak gadisnya yang matanya sudah sembab dan hidungnya merah dengan rambut cukup berantakan

"Kamu kenapa sayang?" Tanya bunda

"Maaf bunda tadi Carol ketiduran" jawab Carol sembari berjalan menjauh mencoba menghindari pertanyaan bunda

"Kamu abis nangis sayang?" Tanya bunda sekali lagi

"Carol mandi dulu ya bun, abis itu aku ke bawah makan. Ayah udah di bawah kan?" Tutur Carol mencoba mengalihnya pertanyaan dari bunda, bukan karena tak ingin menjawabnya tetapi Carol hanya bingung bagaimana menjelaskannya

"Yaudah bunda tunggu bawah ya" jawab bunda yang mulai berjalan meninggalkan kamar anak bungsunya karena ia tahu anaknya ini mungkin belum ingin memberitahukannya

"Carol mana bun?" Tanya ayah ketika melihat anaknya sudah turun dari kamar anaknya

"Lagi mandi yah, sepertinya Carol sedang ada masalah yah dan sepertinya juga belum mau bercerita" jelas bunda ke suaminya

"Yasudah biarkan saja kita tunggu sampai dia mau cerita sendiri" jawab ayah dan sudah sibuk kembali dengan berita yang sedang dilihatnya di televisi. Tak beberapa lama Carol turun setelah selesai mandi

"Malem yah" tutur Carol sembari mencium telapak tangan ayah karena tadi sewaktu ayahnya pulang ia tidak sempat bertemu, lalu mereka bertiga segera makan malam bersama

"Hari ini baik-baik saja kan sayang?" Tanya ayah setelah makan malam mereka selesai
"Hmmmm, seperti biasa yah" jawab Carol sembari menundukan kepala karena kelemahan ia adalah ayahnya. Ia tidak bisa berbohong dengan ayah dan bunda, bahkan ketika hanya melihat kedua mata mereka

"Yasudah kamu balik kamar sana, belajar atau istirahat sepertinya hari ini hari panjang buat kamu" tutur ayah yang membuat Carol semakin bersalah karena belum dapat bercerita ke kedua orang tuanya. Di kamar, Carol hanya memeriksa jadwal pelajaran untuk besok tanpa ada niatan untuk belajar karena memang belum ada mood untuk menyentuh buku, mungkin benar kata ayah hari ini hari yang panjang untuknya sehingga ia butuh istirahat yang banyak. Niatan Carol ingin langsung istirahat ternyata tidak berhasil ntah kenapa ketika matanya baru saja tertutup, air matanya kembali turun dan membuatnya menangis sesegukan.

Kriiiinggggkrrrrinnnngggkkkrrrinnnggg
Alarm Carol telah berbunyi untuk kesekian kali pagi ini tetapi sang empunya masih meringkuk dengan nyamannya dibalik selimut ntah semalam ia menangis sampai jam berapa karena ia tidak mengingatnya hanya yang dirasakannya sekarang sakit kepala dan matanya sangat berat untuk dibuka sebenarnya ia ingin kembali tidur kalau saja bunda tidak masuk ke kamarnya
"Sayang bangun, kamu gak sekolah?" Tanya bunda menghampiri anaknya yang masih tidur
"Bun"
"Ya Tuhan nak, badan kamu panas, mata kamu sembab banget" tutur bunda dengan nada khawatir
"Adek gak sekolah ya bun, adek pusing" jawab Carol dari balik selimut yang hanya memperlihatkan bagian matanya "Iya sayang, yaudah kamu istirahat aja ya nanti bunda telpon bulek riris untuk ijinin kamu" jelas bunda yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Carol. Sepeninggalan bunda, Carol menyempatkan diri membukakan aplikasi chat untuk memberitahukan kedua sahabatnya

Perfect Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang