1-Who am I?

2.5K 276 92
                                    

Dentuman musik menggelegar ke segala penjuru ruangan, menggetarkan hati para pendengar.

Kemerlap-kelip lampu diskotik ikut meramaikan suasana. Banyak orang bersorak tiap kali Disc Jockey memainkan keahliannya dan mereka sebagai penikmat pun berjoget ria di tengah-tengah ruangan. Beberapa diantaranya menikmati alunan musik itu dengan berpasangan atau mereka yang memilih sendirian menari dalam keadaan mabuk. Sebagian besar orang menyebutkan itu sebuah surga dunia.

Dari beberapa menit yang lalu. Seorang agen rahasia dapat merasakan aroma asap rokok serta alkohol minuman keras yang bertebaran di udara menyeruak masuk ke indra penciumannya.

Lelaki itu terduduk di depan sebuah meja bar sambil terus mengamati target buruannya malam ini. Penampilannya tampak seperti pengunjung lain, terlihat santai dan tak terkesan aneh. Namun untuk lebih menyamarkan keadaan, ia memesan segelas cocktail kecil tanpa ada maksud untuk meminumnya.

Ponsel yang berlayar hitam ia jauhkan dan menjadikan smartphone itu sebagai spion. Butuh waktu berapa menit lagi ia harus menunggu, Dia melihat, seorang pria yang telah menghabiskan beberapa puntung rokok serta mengosongkan botol-botol minuman haram tak jauh dari lokasi meja bar. Menikmati adegan erotisnya bersama dua orang wanita berpakaian minim.

Si Pria tertawa puas bak Hyena saat bercanda tawa dengan teman perempuannya dan kembali melakukan aksi tak senonoh, Ia puas menyentuh beberapa bagian tubuh para wanita itu. Tangan nakal si pencabul dengan legal menjalar bebas, menjajah tubuh para kupu-kupu malam. Si pemilik tubuh sesekali mendesah dan tertawa menggelitik.

"Wanna play?"

Seorang wanita berbandana kelinci, mengenakan pakaian yang lebih terlihat seperti model bikini, berdiri memamerkan belahan dadanya di samping sang agen duduk. Bergerak-gerik tampang penggoda.

Ia mencoba mengusik perhatian si agen dengan sesekali berkedip mata dan memainkan rambut hitam panjangnya. Kemudian sedikit merundukkan badan, sehingga bagian dada itu tampak menggoda lebih hot.

Oh wow.

Menarik. Sorot matanya sekilas menuju pameran bagian dada besar itu. Agen yang digodanya hanya membasahi permukaan bibirnya sendiri. Ia tersenyum kaku kemudian menggelengkan kepala.

"Ayolah..." tangan perempuan itu melingkar di lehernya.

Suara mendayu manis terngiang di telinganya. Menyulut reaksi bagian tubuhnya berdiri. Sang wanita lebih mendekatkan diri, mencoba menerobos untuk menyambar bibir lelaki itu.

Tubuh sang agen sedikit menjauh, menghalau keras pergerakan liarnya. Ia perlahan melepaskan rangkulan itu. Sekali lagi ia menggelengkan kepala, tetap pada senyuman kotaknya.

Melihat tanggapan menolak. Wanita itu merasa kecewa. "Kau membosankan," balasnya lalu pergi ke tempat lain untuk mencari pelanggan baru.

Pria itu menggaruk bagian kepala belakangnya yang tak gatal. Tetap fokus! Dan harus fokus. Bukan saatnya untuk bermain atau sekedar menenggak minuman, ia harus menyelesailan misi.

Saat menatap kembali targetnya, ia pun berdiri. Karena pria yang menjadi targetnya itu sudah selesai bermain-main. Kini langkahnya mulai mendekati pintu keluar.

Ia tersenyum. Dipasangkannya masker hitam penutup mulut lalu berjalan menyusul lelaki itu pergi.

***

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang