51 - Jelly

120 25 6
                                    

"Jangan menangis dong, nanti cantiknya hilang," Seokjin berusaha untuk menenangkan.

Najel menyeka air matanya, ia menoleh ke arah Seokjin yang menyimpulkan senyuman.

"Apa Oh Levi benar-benar amnesia?"

"Iya."

"Eh.. Jangan menangis lagi dong, please. Oppa bingung mau bagaimana ini," Seokjin panik tapi Najel kali ini menahan tangis.

"Apa Oh Levi akan melupakanku seiring amnesia yang telah dideritanya saat ini?"

"Aku tak tau, aku tak bisa memberimu harapan palsu, Najel."

Najel mengangguk. Benar juga, hanya Tuhan, Dokter dan V yang tau, bisa sembuh atau tidak.

"Tapi kupikir, Dia akan segera mengingat kembali, termasuk mengenalmu."

"Tapi Dia menyebutku Jalang."

"Kamu harus mengetahui posisi V saat ini, Najel."

"Apa?" Najel meneteskan air mata.

Seokjin tersenyum, ia menyeka air mata Najel. "Dia akan segera pulih, fisik maupun ingatannya, percayalah."

"Tadi Oppa bilang tak mau memberiku harapan palsu, tapi kini apa?"

Seokjin menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Hmm.. Aku bingung."

"Bingung kenapa?"

"Dua gelas permen milkita kenapa sama dengan segelas susu?"

"Aww," Seokjin meringis saat Najel menepuk pundaknya cukup keras. "Sakit, Najel!!"

"Aku tak peduli."

"Sudah, jangan menangis."

"Terus Aku harus apa?"

"Ya... Jangan terlalu berlarut dalam kesedihan. Aku tak mau melihat kau lemah."

"Kau mengasihaniku?"

"Bukan, maksudku... Hal ini hanya sementara. Mari kita lihat perkembangan hari demi hari, dan bantu Aku juga untuk membuat V kembali ingatannya. Kau mau?"

Najel tersenyum kaku, ia menganggukkan kepala tanda setuju.

***

Pandangan mereka saling terikat, namun V tak mengindahkan Najel yang datang. V menatapnya datar, tak begitu menyukai kedatangannya.

Najel menyimpulkan senyuman. "Apa Unicorn telah pergi?"

"Kau bisa lihat?"

Kali ini senyuman kaku, lalu Najel memperlihatkan giginya yang rapi. "Maaf."

"Untuk apa?"

"Aku...."

V mengangkat sebelah alisnya, menunggu jawaban dari Najel.

"Aku ramal....., Kita akan bertemu lagi nanti, sampai jumpa."

Najel keluar dari ruangan, perlahan pintunya ditutup rapat, ia meninggalkan V di sana.

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang