53 - De Javu

147 27 7
                                    

"Pak.. Bagaimana tanggapan bapak setelah persidangan selesai?"

"Pak bisa minta waktunya sebentar untuk dimintai keterangan?"

"Pak. Kami mohon waktunya."

"Apa perusahaan bapak akan tetap berjalan?"

"Bagaimana langkah selanjutnya?"

"Teman-teman pers, dimohon untuk bersabar bahwa saat ini bukanlah momen yang tepat untuk dimintai keterangan, client kami akan membuka mulut setelah persidangan selesai. Dan saat ini baru sidang pertama, sidang kedua akan dilanjutkan minggu depan," ucap Sang Pengacara.

Nampak begitu banyak kekecewaan dari para media massa. Beberapa penjaga pribadi dan pihak dari kepolisian pun tak luput dari upaya membantu Mr.Siwon, Chanyeol dan Najel untuk pergi membelah kerumunan.

Najel hanya diam, ia mengenakan masker dan pakaian serba tertutup. Mereka tak akan tau bahwa banyak sekali bekas luka ataupun luka yang masih menempel di tubuhnya.

Mereka bertiga mengendarai mobil yang berbeda. Najel yang kala itu tak menyadari siapa yang ada di samping kemudi mobil pun akhirnya tersadari. Seseorang dengan topi kekinian yang familiar dipikiran Najel. Ya, siapa lagi kalau bukan V.

Lelaki itu menoleh ke belakang, mata mereka saling terhubung. Tak lama, V pun kembali menatap jalan raya di depannya. Sedangkan Najel hanya bergelut dengan pikirannya sendiri, sepertinya ia ingin melakukan hal ekstrim lagi seperti dulu, yakni keluar dari mobil saat kendara tersebut sedang melaju. Namun Najel kini berpikir lebih dari dua kali, ia tak ingin terlihat bodoh apalagi sampai lelaki itu memanggil dirinya dengan sebutan jalang lagi, hahahaha miris.

Najel diam. Saat ini mereka sampai di rumahnya dan memilih untuk terus diam tanpa melakukan apapun.

Sang sopir keluar lebih dulu tanpa membukakan pintu untuk Najel. Tak lupa dengan kehadiran V yang masih ada di dalam sana. Dia keluar dari mobil dan masuk kembali namun kali ini Ia berposisi duduk di samping Najel.

"Apa Kau mau menceritakan bagaimana Aku bisa dekat denganmu?" tanya V jujur.

Oh. Rupanya lelaki itu masih amnesia, hahahaha. Konyol sekali.

"Apa hak anda mengetahui hal itu?" Najel balik bertanya.

"Aku ada hak untuk bertanya seperti itu?"

"Bagaimana kalau aku tidak ingin menjawabnya? Bukankah Kau waktu itu memanggilku dengan sebutan jalang dan sebelumnya kau mencekikku? Wow. Mengesankan," lanjut Najel.

"Aku tidak ber.."

"Aku tau. Kau amnesia."

"Jadi... Gunakanlah waktumu untuk mencuci otakmu dengan baik. Kau tidak waras, Pria muda!" Najel menegaskan kata-katanya, Ia keluar dari mobil dan meninggalkan V seorang diri.

"Bodoh V. Bodoh. Kenapa kau harus amnesia?" V bergumam dan mengutuk diri.

Najel membuka dan keluar dari mobil, begitu pula dengan V.

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang