42 - Hiding

97 25 3
                                    

"Saya permisi," Yeji membungkukkan badannya sebelum keluar dari apartment Chanyeol. Dirinya masih kesal dengan adik kecil si perusak suasana itu.

"Kenapa ke sini?" tanya Chanyeol, tersenyum kaku, berusaha untuk menyembunyikan kekesalannya.

"Kenapa? Kakak kesal?" tanya Najel tersenyum sambil menyipitkan matanya.

"Sedikit."

"Kesal sedikit atau kesal sekali?"

"Sekali."

"Sial!"

"Kenapa ke sini?" tanyanya lagi.

"Tak de apa-apa lah. Just want to meet my brother," ucap Najel menyilangkan kaki duduk di atas sofa sambil mengunyah permen karet.

"Ngomong-ngomong, sudah berapa lama?"

"Apanya?" Chanyeol berkacak pinggang, masih dengan rasa kesal yang ia rasakan.

"Kalian berdua."

"Baru beberapa menit setelah itu kamu merusak suasana kami."

"Pfftt. Maksudku....., hubungan kalian. Kalian sudah pacaran, kan?"

"Belum."

"Yaelah bujang tua. Udah kaya, sok sibuk, dan tak punya pacar pula, dasar lemah dasar payah," ledek Najel sambil membuat balon dari permen karet, memecahkannya lalu mengunyahnya lagi.

"Adik."

"Pfftt.. Adik?" Najel heran lalu bergidik ngeri. "Geli!"

"Adikku tersayang."

"Chanyeol sialan, berhenti memanggilku adik."

"Adik sayang mau apa ke sini?"

"Kubilang tidak ada, ya tidak ada. Ngeyel."

Chanyeol menganggukkan kepala lalu menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Ia menghembuskan napas, lalu mengeluarkan ponsel di saku celanannya.

"Kakak serius, kamu kenapa kesini? Dan siapa yang mengantarmu?"

"Oh Levi yang mengantar."

"Lalu?"

"Dia berkata untuk bersembunyi di apartment mu saja selagi berkas belum seratus persen good untuk aku ucapkan di pengadilan kelak."

"Oke."

"Kakak mau kemana?" tiba-tiba Najel melihat Chanyeol berdiri lagi.

"Ada client."

"Aku ditinggal?"

Chanyeol berdeham. "Kamu bisa mengajak Jungkook dan Hoseok untuk bermain game disini."

"Yeay! Yaudah silahkan pergi hush hush, sana hush."

"Oke."

"Love you kakak."

"Love you too," ucap Chanyeol dengan penuh penegasan.

Najel tertawa terbahak-bahak bak Nanno yang telah merasuki jiwanya. Ntahlah, ada apa dengan gadis ini. Akhir-akhir ini dia begitu ekspresif. Syukurlah. Najel sedikit demi sedikit berubah.

***

Chanyeol menutup pintu mobilnya cukup kasar. Ia berjalan sambil merenggangkan sedikit dasinya.

"Ada apa?" tanya Chanyeol to the point.

V menyimpulkan senyuman. Ia mengedarkan pandangan di parkiran SW enterteiment, memastikan bahwa tidak ada orang yang akan menguping nantinya. Benar saja, tidak ada. Saat ini hanya ada mereka berdua. V menyandarkan tubuh di mobil silver miliknya, ia bersiul sambil berusaha mengeluarkan sesuatu. Sebuah ponsel.

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang