39 - PAIN

135 31 3
                                    

"Jadi ini rasanya dingin," ucap Najel memandang AC yang terpasang di atas sana. Dirinya masih diperkenankan untuk berbaring sampai petugas medis kembali datang. Namun yang datang ialah V.

"Tidak menggunakan kursi roda lagi, Kek?" sarkas Najel.

"Aku kuat."

"Wah.. Kuat. Jangan panggil aku anak kecil lagi paman."

V berjalan terseok-seok lalu duduk di samping Najel.

"Kapan aku boleh keluar dari ruangan menyebalkan ini?"

"Belum sekarang."

"Hmm.." Najel duduk bersila. "Apa AC itu yang menyebabkan diriku hampir beku?"

"Apa terlalu dingin?"

"Ntahlah, tapi aku menyukainya!" kata Najel semangat.

"Eh, mau apa kau? Mematikannya?!"

"Menaikkan derajatnya. Kau tidak boleh mati kedinginan."

"What the hell... Kau bisa tidak, tidak menggunakan kata-kata yang menyelipkan kata mati padaku? Kau melukai perasaanku, kau tau?"

V tertawa kecil, lalu mengacak-acak rambut Najel tanpa permisi.

"Apa yang telah kau lakukan? Sialan!"

"Kamu lucu."

"Lucu apanya, aku bukan badut," Najel protes.

"Dan cantik."

"Eh?"

Tiba-tiba beberapa petugas medis termasuk Dokter Yohan datang.

"Bagaimana kabarmu Najel?"

"Baik dok, benar-benar baik. Aku bisa merasakan sesuatu! Seperti AC itu!!"

"Baik. Kita akan menjalankan serangkaian test untuk memastikan apakah rasa sakit atau merasakan suhu yang kamu dapat, bisa ditarik kesimpulan."

***

Dokter Yohan terus mengetuk meja dengan jari telunjuknya. Membuat dokter tahun pertama dan kedua juga kebingungan, pasalnya tiap kali Dokter Yohan seperti itu, itu berarti ada hal yang sedang ia pikirkan. Dan mereka juga menunggu apa yang akan dokter itu katakan.

"Semua sudah di cek?" ucap Dokter Yohan.

"Sudah dok. Semuanya normal."

"Mari berpikir lagi," lanjut Dokter Yohan yang sebenarnya mereka sedang melakukan itu.

Seseorang dengan keadaan seperti tedesak datang, ia menarik napas dan menghembusnya dengan cepat, tampaknya suster itu berlari sampai ke ruang meeting.

"Najel. Pasien itu merasakan kesakitan."

Seketika semua dokter berdiri.

***

"ARGGGHH!!! MAMA SAKIT MAMA!!!!"

"MAMA SAKIT MAMA!!!"

"MAMA SAKIT!!!"

"Najel, ini Aku, Jungkook."

"Dan hoseok," ucap Hoseok melanjutkan.

"SAKIT BRENGSEK, INI SAKIT SEKALI!!!"

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang