11-Nuna

482 105 21
                                    

Earphone yang Najel kenakan telah membisukan riuh pikuk rumah bernuansa tiongkok itu.

Permohonan maaf berulang kali diucapkan para pelayannya. Berharap tuan rumah tidak menyuruh mereka mengajukan surat undur diri dari kontrak pekerjaan.

Terakhir Najel melihat kakaknya, Chanyeol. Sedang dijatuhkan berbagai pertanyaan dari pihak kepolisian terkait pelanggaran lalu lintas, kerusakan fasilitas umum serta meledaknya mobil kecil keluaran terbaru yang Najel gunakan saat kabur.

Najel tidak peduli. Bahkan kakinya tetap santai melangkah ke bagian belakang rumah, tepatnya sekarang ia sedang duduk nyaman di ayunan yang di depannya terdapat sebuah kolam renang. Ia datang dari kamarnya. Para tukang-tukang perbaikan pintu kamar itu sangat mengganggu konsentrasi Najel untuk bermain game, coba saja waktu itu sebelum Najel merencanakan kabur. Coba saja kalau kakaknya meninggalkan kunci kamar di dalam tempat Najel berada, tentu Najel tidak akan susah payah merusak paksa pintu kamar tersebut lalu pergi tanpa rasa penyesalan.

"Welcome to mobile legends.." Begitu suara khas yang menandakan game telah di mulai.

Jeng jeng...

"Eh, kau.. Yang di depanku," Najel menyadarkan kalau ada orang yang berdiri di depannya.

"Ambilkan aku tisu dan bersihkan mulutku."

"Hoy?!"

"Cepatlah..! Aku risih!!"

Sebuah tangan meraib ponsel milik Najel. Jempol orang itu langsung menekan tombol home.

What.the.hell?

"Jezzzz....no limit!" Najel berdiri, mendongakkan kepalanya. Mencoba meraih ponsel yang digenggam seorang pria. Semakin Najel mencoba menggapai, tangannya pula semakin meninggi.

"Kembalikan ponselku!" seru Najel, tangannya tetap mencoba.

"Sudah membuat kekacauan, dengan santainya anda duduk disini, ya.. Nona Najel."

"Wah! Om tau namaku? Padahal kita tidak saling kenal."

V tersenyum sinis, ia menurunkan tangan. Raut wajah Najel seketika berubah ceria, ia ingin merampas ponselnya kembali ke pangkuan, namun Om ini mencengkram kuat benda itu.

"Saya tidak setua itu, kau tau?"

"Tiiidaaakk... Aku tidak tau," jawab Najel kekanakan sambil mengangkat pundaknya acuh, yang menjadi fokus pandangan Najel ialah ponsel.

Mendadak Najel diam, ia menghela napas. "Aku sedang tidak ingin marah."

"Jadi... Lepaskan ponselku! Aku ingin melanjutkan game-ku!"

"Bagaimana kalau aku di report sebagai AFK player?"

"Kau mau tanggung jawab? Huh?"

(Away from keyboard, kegiatan meninggalkan permainan saat game sedang berlangsung)

"Oy! Om? Telolet om?"

"Lepaskan tidak?"

Najel mendesis. "Yasudah lupakan."

"By the way.."

"Apakah Chanyeol sudah membereskan semua masalah?"

"Apa rambutnya sudah ber-uban?"

"Aku ingin sedikit curhat padamu kalau aku membenci orang itu he.he.." Najel dengan bangga memperlihatkan barisan gigi putihnya yang rapi.

V melepaskan genggaman Najel. Benda yang disitanya masih terpegang kuat. Ia memilih duduk di ayunan.

"Dengar..." ujar V.

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang