49 - Weirdo and The Special One

127 24 6
                                    

Najel menangis dalam diam dan dirangkul oleh Chanyeol. Mereka semua menunggu kepastian di luar, berharap cemas karena para dokter sepertinya telah mengambil tindakan yakni membuat kejut jantung untuk mengembalikan denyutnya kembali normal.

Unicorn memperhatikan kuku-kukunya yang cantik, ia menyimpulkan senyuman. Ia menyukai kuda poni bernama unicorn, maka dari itu ia memilih sebuah art yang cantik untuk kukunya.

Unicorn merupakan perwujudan Harley Quinn di cerita GAMER. Bahkan perempuan itu sangat santai disaat mantan kekasih tersayangnya sedang berjuang dalam keadaan sekarat. Unicorn bukannya tak mau panik, hanya saja dia mengetahui sesuatu bagaimana bisa ia seperti ini. Unicorn mendekati Najel.

"Hello Baby girl," ucap Unicorn menyodorkan tangan, tapi Najel tak menyambutnya.

Unicorn tersenyum kecut, ia menyilangkan tangan dan melihat Najel dari bawah ke atas dan kembali menyimpulkan senyuman lagi dan dapat dilihat lesung pipinya yang membuatnya semakin manis.

"Hey, tenanglah... Kau tak perlu berlarut dalam kesedihan, Levi tak apa-apa, dia okay, tau?"

Najel menganehkan. Kau bisa melihat bagaimana pakaian pelangi yang dikenakan Unicorn, norak dan terkesan seperti sedang ber-cosplay.

"Aku Unicorn. Mantan kekasih bodyguard-mu. Dan kamu Najel, kan?"

"Dan bisa dibilang juga bahwa aku yang menyelamatkan Levi saat kau tak bisa berenang tadi."

"Eh tapi, aku tak ingin membuatmu marah kok, I swear."

"Aku hanya ingin kamu berhenti menangis. Levi akan baik-baik saja."

Najel tetap diam, tapi kali ini linangan air matanya berhenti.

Seorang dokter keluar dari ruangan dan memberi kabar baik.

"Denyut nadinya kembali normal, Pasien telah melewati masa-masa kritis."

"Tuh kan, apa kubilang. Dia baik-baik saja."

"Baik, aku permisi untuk pergi dulu."

"Oh iya, Seokjin-ah," panggil Unicorn.

"Aku akan mengirim beberapa berkas yang bisa kau jadikan bahan untuk menjerat siapa-siapa yang terlibat."

"Aku akan mengirim sebuah email dengan alamat DS."

"Ah.. Nggak, aku hanya bercanda."

"Tentunya email-ku lah!"

"Okay, bye guys~ See ya later~"

"Kuharap kalian bisa menggunakan mulut dengan benar."

"Masa kalian tidak ada yang berani berucap atau setidaknya membalas sih?"

"Lupakan, sampai jumpa Baby girl."

Hari ini, seseorang bernama Unicorn datang secara misterius untuk membantu penyelamatan pria yang disapa V itu. Najel menganehkan, bagaimana bisa Unicorn mengetahui namanya? Oh iya, Najel terkenal karena berita di televisi yang terus menyiarkan namanya, Najel saat ini hanya dapat berpikir seperti itu. Tapi Unicorn tetaplah weirdo yang misterius, dia bahkan tidak berada di dalam saat V sedang kritis.

***

Najel mengundurkan diri dari tim yang bertanding hari ini. Ia secara resmi untuk vakum sementara karena berbagai hal yang harus dikerjakan. Tapi Najel tetaplah Najel, ia bermain game di dalam ruangan milik V. Syukurlah lelaki itu sudah tak berada di ruangan ICU lagi.

"Aku menang, bodoh!!" Najel cengir melirik V yang terbaring di sana, masih dalam keadaan koma.

Tanpa Najel ketahui, bahwa Jungkook telah mengintip ruangan V. Timbul rasa cemburu karena teman masa kecilnya itu terus berada disana. Jungkook tersenyum kaku, ia berpikir bahwa harusnya 'aku yang ada disana'.

Najel mendapat notifikasi masuk dari Jungkook, lelaki itu mengajaknya untuk pergi ke kantin rumah sakit dan memakan sabu.

Maksudnya sarapan bubur.

Najel menerima tawaran tersebut apalagi Jungkook yang mentraktirnya. Najel menyudahi bermain game seraya keluar dari ruangan. Jungkook menyambut Najel dengan senyuman, ia membantu perempuan itu untuk mendorong tiang infus. Kalian tau bahwa kondisi Najel juga memprihatinkan, ia masih membutuhkan sekantong infus untuk membantu penyembuhan berbagai masalah di dalam tubuhnya.

"Sabu?"

"Skuy," ucap Najel.

"Kamu tim diaduk atau tidak?" tanya Jungkook.

"Tim tidak diaduk dong. Masa kayak muntahan bayi, huek!" Najel berlagak muntah.

Jungkook terkekeh pelan. Mereka diam hingga sampai di kantin rumah sakit.

"Tunggu sebentar, aku pesankan."

"Oke."

Beberapa menit telah berlalu. Najel dan Jungkook lebih memilih untuk sibuk dalam pikiran masing-masing. Tapi lelaki itu memecah keheningan.

"Bagaimana kalau kita camping?"

"Berdua?"

Jungkook menggelengkan kepala. "Tidak, tapi bersama anak-anak republik of gamer, mau?"

"Boleh-boleh!"

"Tapi cuaca masih dingin."

"Salju terakhir kali turun bulan lalu. Sekarang beda musim, Najel."

"Boleh-boleh. Atur saja, aku akan ikut. Tapi kau harus membuat aku diizinkan oleh Chanyeol atau papa, ya?"

"Tentu saja."

Sebuah pesan singkat dari nomor tak dikenal masuk di ponsel milik Najel. Ia membuka pesan tersebut.

Ini aku, Unicorn. Beberapa menit lagi Oh Levi akan sadar. Tapi kupikir dia tidak akan mengingatmu sesaat. Itu saja, jangan lupa save nomorku ya? Muehehehe.

"Kenapa?" Jungkook kebingungan.

Najel ber-oh pelan lalu menggelengkan kepala. "Bukan apa-apa. Ayo habiskan buburnya sebelum kita kembali."

Jungkook mengangguk, ia menambah kuah dan kembali mengaduk bubur. Najel yang menangkap aktivitas itu merasa mual sesaat sebelum mengalihkan pandangan ke arah lain. Bisa-bisanya Jungkook berada di tim bubur diaduk.

***

Najel berdiri di depan V yang masih saja belum sadar. Najel jadi kepikiran soal yang dikatakan Unicorn. Apa benar lelaki itu akan segera sadar?

Iya, dia sadar!
Tangan V bergerak, perlahan matanya terbuka, sayup-sayup lelaki itu memandang Najel.

Najel berlari ke sebuah telepon darurat dan memanggil dokter untuk datang. Najel diperkenankan untuk menunggu di luar hingga Dokter pun selesai memeriksa keadaan Oh Levi.

"Bagaimana, Dok?"

Kim Seokjin berjalan cepat mendekati Dokter dan Najel.

"Ada dua kabar, baik dan buruk," Dokter Tian memandang Seokjin dan Najel sebentar sebelum melanjutkan.

"Apa itu?"

"Kabar gembira bahwa saudara Oh Levi telah siuman."

"Dan kabar buruknya?"

Najel tertegun, Ia kemudian masuk ke ruangan V. Tapi yang Najel tangkap ialah tidak ada tanda-tanda keberadaan pria itu.

Najel tak menyadari bahwa seseorang di belakangnya menyekik dirinya. Najel tak dapat bernapas, Ia mencoba untuk melepaskan dari seseorang yang menurutnya spesial.

"Katakan," ucap Pria yang Najel kenal. "Katakan siapa kau!"

Najel kesusahan untuk bernapas, lelaki itu benar-benar ingin membuatnya mati, sampai Najel terbatuk-batuk pun Oh Levi masih mencekiknya dari belakang. Lengan V cukup kuat untuk menghentikan tenggorokan Najel.

"Berhenti mencekikku, uhukk uhukk!"

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang