V duduk di sebuah kursi dengan kedua kaki yang dilipat di atas meja, ia memainkan pistolnya.
Kepulan asap rokok beredaran di segala penjuru ruangan. V menyentil puntung rokok ke sebuah asbak setelah seseorang memasuki ruangan.
Seorang lelaki berseragam kepolisian terpaku di perbatasan pintu. Mengendus aroma yang tak biasanya ada di dalam ruangan ini.
V menyipitkan mata, sorot pandangannya berpusat pada sebuah name tag yang bertuliskan.
Kim Seokjin.
Ekspresi wajahnya berubah sembari mengibaskan tangan ke udara. "Kau tau? Ini ruangan ber-AC. Dan kau baru saja merokok?!" gerutu Seokjin. mendekat dan menjatuhkan berkasnya ke atas meja. Ia berkacak pinggang. Menghusap pelan dadanya setelah memperhatikan ekspresi tanpa dosa dari orang yang sedang duduk di kursi pribadinya. Di kantor polisi.
"Apa kabar? Aku merindukanmu." tutur V tersenyum sumringah menatap Seokjin yang mulutnya terbuka lebar, menganga. Dua jari V membentuk love kecil.
"Hm.. Mari.. duduk.. Silahkan duduk," seolah-olah ia mengklaim ruangan ini miliknya.
Senyum kaku Seokjin terangkat, hendak sekali emosi, tapi ia harus sabar. Lebih baik untuk tidak mempermasalahkannya, Seokjin memilih duduk di kursi lain.
"Biodata?"
"Yup. Kau akan menjadi bodyguard," Seokjin acuh.
V meremehkan pekerjaan yang Seokjin pilih untuk dirinya. "Kau bercanda?"
"Aku serius, lihatlah berkasnya terlebih dahulu."
"Aku bukan Babysitter panggilan!" protes V.
Seokjin menyilangkan tangannya, ia menggelengkan kepala. "Aigoo.. Aigoo.." (Ya, ampun)
"Apa tugasmu selama di Venesia telah membenturkan sedikit bagian kepalamu?" sindirnya. "Kau cerewet sekali, lihatlah dulu!"
Saat V sedang membolak-balikkan kertas-kertas di hadapannya. Seokjin pun menambahkan informasi mengenai job terbaru ini.
"Dia perempuan."
V mengangguk.
"Namanya Jeon Najel."
"Aku tau," wajah datarnya melirik Seokjin.
"Yang berfaedah lah," V memetik berkas yang ia pegang. Apa yang barusan dikatakan Seokjin, sudah ada di dalam berkas tersebut.
Seokjin mengangguk cepat dan tercengir tanpa dosa. Ia sengaja ingin membuat V marah, ini sebagian dari pemanasan.
"Baiklah.."
"Dia merupakan anak dari pemilik SW Entertaiment," kali ini serius menjelaskan. Seokjin mengelus dagunya, berlagak seperti memiliki jenggot yang panjang.
"Dari narasumber also known as kakaknya."
"Najel anak yang have trouble in keluarga mereka."
"Sebentar..,"
"Kau bilang...., Dia anak dari Park Siwon si pemilik SW Entertaiment itu?" V melirik berkas itu lagi, seokjin menurutinya. "Apakah dia anak...?"
"I dunno~ itu urusan keluarga. But.. yang jelas, this is a new job for you man.."
V menatapnya jijik. Aksen english Seokjin membuat bulu kuduknya merinding. Sejak kapan dia mencampur adukkan bahasa?
V berdiri dari tempatnya, berjalan ke arah Seokjin, tangannya menggenggam berkas tersebut.
"Kenapa kau memintaku untuk menjalankan misi ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMER • Kth [END]
FanfictionHighest Rank #2 in Mystery -14/12/2018- --- Suara hantaman keras. Pria berkode nama V berhasil mendobrak pintu kayu usang mendekati masa lapuk itu dan mengagetkan semua orang di dalamnya. Bagaimana bisa lelaki ini masuk? Bukankah penjagaan begitu ke...