25-R/L24

213 49 2
                                    

Untuk kesekian kalinya Chanyeol memasangkan muka serius. Semua yang menyapa ia acuhkan tanpa terkecuali. Ia terus berjalan sembari memegang jas kerjanya, ini benar-benar waktu dan hari yang melelahkan.

Pintu diketuk setelah beberapa saat Chanyeol duduk. Matanya langsung menyorot ke arah pintu, seorang wanita memasuki ruangan tanpa ada jawaban dari si pemilik ruangan.

Alis Chanyeol terangkat, ia menyilangkan tangan.

"Tuan.."

Ia tak menjawab, hanya memandangnya saja. Siapa lagi kalau bukan Yeji, sang sekretaris yang berani masuk ke ruangannya saat ini.

Yeji berinisiatif untuk sedikit mendekat lalu membungkukkan badannya sebentar sebagai tanda hormat.

"Mohon maaf, Tuan."

Apa yang kau lakukan, Yeji?! Apa kau telah siap mengatakan sesuatu? Ini kesempatan bagimu atau mungkin juga jalan terakhir dari alamat kerjamu. Pikirkanlah sesuatu kalimat dengan matang!

"Anda mau apa?"

Yeji tersentak, sedikit terkejut. Ia mulai bingung sekarang, pergi atau tetap diam dan mematung? "Tuan.." Yeji memegang lehernya, dan kembali berkata. "S..sa..saya.."

Chanyeol menghela napas. Telunjuk kanannya memukul permukaan jam tangan miliknya.

"Hm?"

"Oke, baik. Tetaplah disana," Chanyeol berdiri, berjalan mendekati Yeji. Membuat wanita itu semakin bingung harus berucap apa.

Tubuhnya sedikit lebih pendek dari Chanyeol, membuat lelaki itu merunduk. "Sepertinya ada yang mau anda sampaikan kepada saya, katakan lah."

"Nona Yeji," lengan Yeji dicengkram olehnya. Kini ia mulai kesulitan bernapas, mereka berjarak sangatlah dekat. Ini tidak seperti biasanya sehingga Yeji secara tidak langsung membulatkan matanya menatap Chanyeol.

"Katakan lah.." ulangnya lagi.

Tetap saja Yeji pada aksinya.

"Ah, maaf.." Chanyeol melepaskan cengkaramannya. Berbalik badan seraya memijit pelipis. "Kalau anda tak berkata, maka saya yang bertanya."

"Jadwal."

Sekali hirupan udara, Yeji tersadarkan kembali. Dengan cepat ia menghidupkan notebook-nya, begitu pula ucapannya mengenai semua jadwal, cepat dan jelas.

"....Dan besok rapat umum. Selesai."

Chanyeol berbalik badan lagi, ia berkacak pinggang. "Itu saja?"

"Iya, Tuan. Totalnya ada 3 rapat dan 5 pertemuan yang harus dilakukan sampai dua, tiga hari ke depan."

Chanyeol mengangguk mengerti.

"Kemudian batalkan semuanya."

"Heh?"

"Batalkan semuanya."

"Tap--tapi tuan.."

"Saya tidak ingin mengulang kata untuk ketiga kalinya, Nona," lanjut Chanyeol mulai jengkel dengan sekretarisnya itu.

"Baik Tuan!" Yeji membungkukkan badannya.

"10 menit, anda harus dapat menyelesaikan pembatalan semua itu lalu kembali ke ruang saya lagi, mengerti?"

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang