24-Lil Najel

253 55 0
                                    

"Bagaimana?" Chanyeol berharap cemas, semoga saja tidak terjadi masalah yang lebih daripada kasus ini.

Seorang dokter muda melepaskan kacamatanya. "Anda tenang saja, Tuan. Tim dokter kepolisian akan memeriksa kondisinya. Sejauh ini kondisinya stabil, tapi..." Sang dokter menggantungkan ucapannya.

"Ada sesuatu yang harus kita bicarakan."

V memantau dari kejauhan akan percakapan Si dokter dan pengusaha muda itu. Tetapi ia tak berniat untuk ke sana, V memikirkan sesuatu.

Suara langkah sepatu membuatnya menoleh. Tatapan yang sama tiap kali mereka bertemu. Siapa lagi kalau bukan Mr.B, si mantan rekannya dulu.

Mr.B berhenti sejenak bertatapan sebelum V yang malah meninggalkannya. Namun jalannya terhalang saat Mr.B berucap.

"Kita perlu bicara."

V tersenyum, ia membalikkan tubuhnya. "Wow.. Wow.. Wow.. Kita akan melakukan kencan kembali? Setelah sekian lama?"

Mr.B tak menjawab.

***

Mereka sudah berpindah lokasi. Hanya berdua dan saling berhadapan. Ditemani oleh pemandangan barisan mobil yang rapi, Basement rumah sakit.

"Kukira kau akan mengajakku minum kopi," ucap V membuka obrolan. Aksinya santai, namun tidak untuk Mr.B yang sedari tadi memainkan pistol di tangannya.

Mr.B memandang ke sekitar, rasanya enggan dan ini terkesan rendah untuk seorang dirinya mengajak orang untuk mengobrol. Tetapi...

"Apa liburanmu belum selesai?" tanya Mr.B

"Liburan?"

Mr.B menghela napas. "Bukankah keseharianmu traveling ke luar negeri?"

"Lalu?"

Senyum smirk Mr.B merekah, tatapannya juga sinis mengarah V. "Ayolah bung~ kita sudah memiliki bagian masing-masing. Jangan terlalu haus."

Alis matanya terangkat, masih tak mengerti maksud dari obrolan ini. "Bisa kau to the point saj.."

Cekrekk

V mengangkat tangannya, ia memainkan lidah. Ini sebuah pertemuan yang cukup menegangkan hingga hening beberapa saat.

V tau, ini terkesan aneh. Pastilah akan berujung seperti ini jika mereka saling bertemu.

"Bunuh saja."

"Kau...apa?" jawab Mr.B.

"Loloskanlah timah panas itu," tangan V terangkat membentuk sebuah pistol yang mengarah tepat ke otak kanannya kemudian Ia tersenyum.

Mr.B menahan napasnya geram, tubuh serta tangannya sudah mengambil ancang-ancang. Tinggal satu langkah, jika ia memang benar-benar menginginkannya.

"Tembak," celetuk V sekali lagi, tanpa rasa takut.

Ntah apa yang ada dipikiran Mr.B, begitu pula V dengan jawaban gilanya itu. Apakah ia sudah tertular oleh Najel? Ntahlah~

TRAKK

Mr.B membanting pistolnya, membuat suara gemerincing yang cukup menggema ke segala penjuru ruangan. Lalu menggeram kesal sambil menutup matanya.

"Tidak bisahkah, Kau...! Aku...! Tidak berada di satu lokasi? Hah? Apa kau ingin membuat kesalahan seperti kecelakaan setahun yang lalu?"

Wajah V mulai serius sekarang. "Lantas, kau mau apa?"

"Ini kasus Saya," Mr.B menunjuk diri, sekujur tubuhnya bergetar. "Kau harusnya mal---"

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang