54 - 1.2.3. Surprise!

93 27 1
                                    

V tak henti menyimpulkan senyuman. Ia mengetuk pintu kamar dengan pelan.

"Apa kamu baik-baik saja?"

Najel mengunci pintu dengan sepuluh gembok yang biasa ia gunakan. Najel menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur dan menutup mukanya dengan bantal. Ingin rasanya ia teriak, ntah teriak karena malu atau teriak karena terlalu senang.

"Pergilah!!! Kau membuatku malu dan pipiku memerah seperti tomat!!!"

"Hubungi Aku jika Kamu memerlukanku. Aku akan ada disini dalam waktu beberapa menit. Aku pergi sebentar, sampai jumpa."

V menitipkan Najel dengan para penjaga baru yang tunduk akan titah dari V yang seperti senior mereka. V memacu kendaraannya ke apartment miliknya terlebih dahulu untuk berganti pakaian sebelum ke kantor polisi untuk bertemu dengan Seokjin. Waktu yang habis tak cukup banyak, V sampai tepat waktu yang Ia perkirakan. V beberapa kali menyapa hangat para polisi muda, tak lupa dengan kehadiran Gong Tae-Kwang yang tersenyum sumringah dan memujinya lagi secara berlebihan. Untungnya pemuda itu tak memuji begitu lama, hanya memuji sesaat karena kasus penculikan dan masalah keluarga dari Najel terselesaikan yang melibatkan seorang V.

***

Najel tak tau harus berbicara kepada siapa. Ia mencari kontak nomor secara acak untuk membuat panggilan dengannya.

"Halo?" ucap Hoseok.

Najel teriak, membuat lelaki itu marah-marah karena memekakkan telinganya.

"Ada apa?"

"Aku senang sekali!"

"Senang karena apa?"

"Apa ya... Hm..." Najel berdeham, ia berjalan mondar mandir di balkon rumah.

"Seseorang menyukaiku, dan aku juga menyukainya!" ucap Najel semangat.

"Widih. Siapa tuch!"

"Oh Levi. Dia baik, pahlawan dan membuat hatiku berbunga-bunga!"

"Penjagamu?"

"Iya. V. Penjagaku."

"Widih...!"

Najel tertawa. "Aku tak menyangka bahwa dia telah sembuh dari amnesia. Aku bahkan sempat menangis karena kesal dia tak memberitahuku terlebih dahulu bahwa dirinya telah kembali."

"Hoseok!! Aku senang sekali!! Tolong!! Aku sangat senang!!"

"Syukurlah kalau kau senang, Najel. Aku juga turut senang karena kalian saling menyukai dan akupun akan memberi restu."

"Makasih Hoseok! Kau baik sekali!"

"Sama-sama."

***

"Yeji.."

"Yeji!!"

Lamunan Yeji seketika buyar saat rekan kerja memanggilnya. Yeji kehilangan fokus akhir-akhir ini.

"Apa yang kau pikirkan?"

Yeji berdeham lalu menggelengkan kepala. Ia cengir seraya menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Kau mau kemana?" tanya Rose.

"Ke ruangan boss."

"Ciee..."

GAMER • Kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang