V menutup pintu mobilnya. Ia memandang ke kursi samping sejenak, yang terpenuhi oleh sosok perempuan aneh dengan sorot lurus menatap kosong.
Ia tak berkutik. Mungkin saja Najel juga tidak menyadari keberadaan V yang sudah bersamanya.
V sedang menyusun kalimat apa yang pas untuk gadis ini. Karena ia yakin, kejadian hari ini sudah memberikan tekanan yang tak mengenakkan untuknya. Semua orang bersaksi dan menuduh diri Najel sebagai pelakunya tanpa bukti.
"Aku berharap hidup normal."
"Tanpa memiliki orang-orang yang berpengaruh."
"Besok... Ah! Malam ini, stasiun televisi akan menyiarkan..."
"....Jalan," titah Najel sembari menghela napas kasar.
V menganggukkan, tangannya telah sibuk menghidupkan mesin kendaraan. Lalu memacunya keluar dari lokasi kampus.
***
"Satu."
"Dua."
"Satu."
"Dua."
Berhari-hari tidak berolahraga membuat V terpaksa melakukan exercising di malam hari. Hitung-hitung ialah waktu yang pas. Karena berolahraga mampu membantunya berpikir untuk memecahkan sebuah kasus.
"Seratus sembilan puluh sembilan.."
"Dua ratus."
V terlentang menghadap langit-langit. Napasnya terengah-engah. Ntah sudah berapa lama ia melakukannya sejak pulang dari tempat perguruan tinggi tadi. Dia melakukan 200 kali push up dan beberapa jenis olahraga lainnya.
"Tepung?"
"Ada zat tepung disekitaran rongga tusukan?" V bergumam, beberapa jam yang lalu ia mendengar hasil otopsi singkat dari pihak polisi. Seokjin membantunya untuk mendapat informasi itu setelah penolakan garis keras yang diberikan Baekhyun.
Yang benar saja? Ada tepung terigu bercampur dengan darahnya? Apa mungkin latar belakang Kim Yoora seorang koki? Maksudnya. Ibu atau keluarganya seorang penjual makanan?
Ceklekk
Pintu terbuka. Menampakkan sesosok Najel yang sedikit membelalakkan mata namun segera ia berganti raut muka seperti biasa, datar tanpa ekspresi. Tak ada perizinan, Najel begitu saja masuk seraya membawa sebuah bantal dan guling kemudian memejamkan matanya tidur diatas satu-satunya spring bed ruangan itu.
V berdiri. Sedari tadi ia hanya menggunakan celana jeans hitam serta kaos dalam yang bisa mengekspos bentuk perfect kedua lengannya. Ia berjalan ke bibir kasur, meraih baju kaos berlengan pendek.
Tangan kanannya menghusap bagian dahi yang berkeringat seraya berucap. "Apa yang kau lakukan?" V berkacak pinggang, keningnya berkerut.
Mata kiri Najel terbuka sebentar lalu ia pejamkan lagi. "Tidur."
"Kau tidur saja di lantai. Aku akan mengisi kasur yang kosong ini."
V membasahi bibirnya. Lebih baik ia mengenakan baju kaosnya terlebih dahulu daripada beradu omong kosong dengan boneka annabele satu ini.
"Ini kamarku, Kau tau?"
Najel menghirup udara. "Ini kamarnya Chanyeol. Aku mau tidur disini."
"Wah....! Wangi ruangan ini berubah menjadi bau lelaki. Pasti kau menggunakan jenis parfum semprot pria, ya kan? Hmm... Maskulin sekali... Hm.. Pemilihan parfum yang bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMER • Kth [END]
FanfictionHighest Rank #2 in Mystery -14/12/2018- --- Suara hantaman keras. Pria berkode nama V berhasil mendobrak pintu kayu usang mendekati masa lapuk itu dan mengagetkan semua orang di dalamnya. Bagaimana bisa lelaki ini masuk? Bukankah penjagaan begitu ke...