"Kita gak bisa menggantikan posisi Jennie untuk Najel."
Bobby mengangguk. Menyetujui pendapat dari Lee
"Gw akui permainan Najel memang bagus. Setingkat jauh lebih tinggi daripada Jennie," sahut Arap.
"Yup!" Jess menjentik jari.
Hoseok hanya diam. Memandang semua temannya yang sedang berdiskusi dan beradu pendapat itu sambil menyeruput es kopi dengan sedotan hingga terdengar oleh semua orang.
Ipey melempar kentang goreng ke arah Hoseok. Membuat lelaki kuda itu sedikit terkejut.
"Minum aja lo," ucap Ipey. Perempuan cantik berdandanan layaknya tokoh dalam serial anime.
"Aku harus apa. Tak ada yang bisa aku lakukan saat ini," Hoseok menyeruput lagi dengan entengnya. "Najel belum ditemukan."
"Wah..! Gila nih bocah, enteng banget gaya lo bilang kek gitu?" Arap tercengang.
MiawAug menyahut. "Tipe manajer teruntuk Najel seperti lo.." Ia bersandar, berdecak dan menggelengkan kepalanya. "Terlalu normal hidup lo."
Hoseok dengan cepat mengangguk. Ia pula menegangkan badannya tegap dan berkespresi serius. "Oh yeah.. Why not?"
"Dia yang menyuruhku untuk bersikap santai."
"Kalian semua tau, aku harus menuruti apa yang Ia mau."
Bobby tertawa menggelitik perut. "Kau mau saja dijadikan budak."
"Cih.." remeh Ipey.
"Hei.. Kalian semua jangan seperti itu dong. Kalian menyakiti hatiku."
"Terserah, Seok," tepuk Arap yang kebetulan berada disampingnya.
"Jadi guys.. Kesimpulannya?" ucap Jessnolimit.
"Yasudah, si Jennie," celetuk Ipey.
"Kita tidak bisa mencari yang lain, semua sudah berada di kelompok masing-masing. Ingat.. Ini pertandingan untuk nasional, jangan sia-siakan unjuk gigi di depan publik."
"Tapi... Tanpa Najel?" balas MiawAug.
"Dia sedang berkasus. Kita tidak bisa menjadi bulan-bulanan media hanya karena kasusnya. Yang kita lakukan ialah bermain game, kau tau," Ipey kembali melemparkan kentang gorengnya, kali ini ke arah MiawAug.
"Aku pergi," ucap Ipey berdiri.
"Aku juga," ucap Hoseok.
"Kita berdua pun," ucap Jess, Ia dan MiawAug berdiri.
"Aku tidak," ucap yang terakhir yakni, Bobby.
"Kau mau kemana pey?" tanya Bobby.
"Apa urusan lo?"
"Nge-date yuk."
"Najis, mending sama Pewdiepie! Bye!"
"Pfffftttt.." ucap semuanya menahan tawa.
"Denger tuh!" celetuk Arap.
"Lo mending sama Lee aja, Bob!" sahut Jess.
"Apa.. Aku?"
***
Hoseok berjalan dengan perasaan aneh. Ia seperti sedang diikuti oleh seseorang, tetapi tiap Ia melihat ke belakang. Semuanya tampak ramai dan tak ada yang mempedulikan dirinya di trotoar itu.
Saat telah berada di sebuah gang kecil dengan kondisi yang sepi. Seseorang itu menampakkan wujudnya.
Hoseok mengangkat kedua tangannya. Sekujur tubuhnya menegang. Apa ini petaka baginya?
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMER • Kth [END]
FanfictionHighest Rank #2 in Mystery -14/12/2018- --- Suara hantaman keras. Pria berkode nama V berhasil mendobrak pintu kayu usang mendekati masa lapuk itu dan mengagetkan semua orang di dalamnya. Bagaimana bisa lelaki ini masuk? Bukankah penjagaan begitu ke...