Musim panas telah melanda kota Seoul, beberapa bulan terakhir. Dengan siang yang cukup terik, karena sengatan sinar matahari. Pada kursi dan meja taman, berkumpullah dua gadis dan satu lelaki yang tengah menikmati ice cream bersama.
"Kau akan tetap pergi?"
"Begitulah. Mereka memaksa."
Pembicaraan tersebut hening sesaat, karena beberapa alasan. Bahkan mereka berhenti memakan ice cream mereka, dan meletakkan cup itu di atas meja.
Pertama, karena mereka merasa pembahasan sebelumnya membuat pembahasan yang lain membosankan. Kedua, mereka terjebak dalam pikiran mereka masing-masing.
"Kapan kau akan kembali?" tanya salah seorang di antara mereka, untuk memecahkan keheningan.
"Molla, mungkin besok." (Aku tidak tau)
"Artinya, kau tak akan datang ke pesta pernikahan kakakku?"
Ia menggedikkan bahunya, lalu meletakkan kepalanya di atas meja dengan pasrah. Ia memejamkan matanya, lalu memikirkan sesuatu yang akan terjadi selanjutnya.
Jika seseorang menyuruhnya tenang, ia tidak bisa. Karena, ia tau sebab orang tuanya mengajaknya ke Busan untuk apa.
"Jihyun-ah ...!"
Suara seseorang membuatnya membuka matanya secara tiba-tiba, pandangannya mengedar mencari keberadaan seseorang tersebut.
Saat pandangannya memutar sekitar sembilan puluh derajat, ia dapat menemukan seseorang tersebut berjalan padanya. Seseorang yang tidak lagi asing baginya.
"Ahh ...! *Ahjumma ...!" seru lelaki dalam perkumpulan tersebut.
*Bibi
Salah seorang gadis dan lelaki tersebut, berdiri dan membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. Mereka tersenyum, lalu mempersilakan wanita tersebut untuk duduk. Namun, sang wanita menolak karena ia mengatakan sedang terburu-buru.
"Jihyun-ah, ayahmu sudah menunggu kita," ucap wanita tersebut kepada seorang gadis yang masih terduduk pada tempatnya.
Gadis yang diketahui bernama Jihyun itu pun berdiri dengan pasrah. Sebelum itu, ia menghela nafas berat dan membuang sendok ice cream yang tadinya masih ia bawa ke sembarang arah.
"Jiminnie, kau tidak mau ikut ke Busan?" tanya wanita tersebut sambil menepuk pundak lelaki yang ia ajak bicara.
"Aniya ... kakakku akan menikah besok. Aku tidak bisa pergi," jawabnya lembut sambil tersenyum. (Tidak)
"Kakakmu?" Wanita tersebut tampak terkejut dengan penjelasan Jimin, ia bahkan menampakkan ekspresi yang sulit untuk ditebak.
"Anak dari ibu tirinya. Ayolah *eomma, kita harus pergi sekarang!" ucap Jihyun, berniat mengakhiri rasa penasaran ibunya.
*Ibu
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Jihyun berlalu meninggalkan kedua teman dan ibunya. Ia pergi, dengan rasa kesal yang ia simpan rapat dalam dirinya.
Sedangkan sang ibu yang melihat tingkah anaknya, hanya tersenyum dan berpamitan kepada kedua teman anaknya untuk pergi dari sana.
**-**
Perjalanan mereka memakan waktu yang cukup lama. Empat jam kemudian tepatnya. Di dalam mobil tersebut yang terdapat ayah, ibu dan anak. Hanya menyisakan ayahnya, yang masih terjaga. Kedua wanita tersebut, terlelap dalam mimpi mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/132851787-288-k329148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]
FanfictionIni adalah cerita tentang seorang gadis yang memperjuangkan orang-orang yang ia miliki di dalam hidupnya; keluarga; sahabat dan; cinta. Akankah ia berhasil dalam memperjuangkan semuanya? Atau mungkin ia akan kehilangan salah satunya? Hal terburuknya...