5.Done

475 125 24
                                    

Jimin's POV

   Pernikahan kakakku berjalan dengan baik, setelah beberapa masalah terjadi tadi. Saat kakakku naik ke altar, aku benar-benar merasa gugup. Apalagi saat aku nanti yang berada di atas sana, aku pasti akan lebih gugup lagi.

   Acara hari ini di adakan pada dua tempat, yang pertama di gereja dan yang kedua di gedung yang sudah di sewa oleh ayahku. Kini, kami sudah berada pada gedung tersebut.

   Acara ini sudah berjalan setengah mainan dan sejak kami berada di sini, aku tak dapat melihat Nara. Dimana gadis itu sekarang? Jika ia pergi pun, biasanya ia memberi tahuku.

   Dalam benakku, aku hanya khawatir dengan apa yang terjadi padanya. Karena ia banyak membantuku akhir-akhir ini.

   "Jimin-ah!"

Pandanganku mengedar mencari sosok yang memanggil namaku, aku dapat mengenal dengan jelas bahwa itu adalah suara Jihyun. Tapi, apa aku sangat menginginkan ia datang sampai mendengar suaranya seperti ini? Karena aku tau ia tak mungkin datang, ia sedang berada di Busan sekarang.

   Aku merasa terkejut saat aku merasakan seseorang melingkarkan tangannya pada perutku, bukan hanya itu. Aku juga mendengar kekehannya dari belakang.

   Ia hanya memelukku sesaat lalu melepaskannya, kemudian ia berdiri di hadapanku dan tersenyum kepadaku. Senyumannya sama, orang yang sama yang kudengar suaranya tadi.

   "Kapan kau kembali?" tanyaku dengan nada mengintrogasi.

   "Apakah itu penting? Yang terpenting itu sekarang aku ada di sini, bersamamu," jawabnya sambil tersenyum dan menunjukkan gigi kelincinya.

   Aku menganggukkan kepalaku dengan arti aku setuju dengan apa yang ia katakan, tapi alasan sebenarnya adalah agar ia tidak mengajakku berdebat saja.

   Dalam pandanganku, aku menemukan Nara bersama dua lelaki berjalan bersamanya. Mereka tampak dekat, karena mereka berjalan mendekatiku dan Jihyun dengan berbincang.

   Jihyun menolehkan kepalanya untuk melihat apa yang aku lihat. Kemudian, ia berteriak, "Palliwa!" (Cepat)

   Dengan sesegera mungkin aku menutup mulutnya, dengan salah satu tanganku. Gadis ini bodoh atau apa, ia berteriak di tempat seramai ini dan di acara yang terhormat ini.

   Ia memberiku tatapan untuk melepaskan tanganku, aku pun melepasnya lalu kembali menatap Nara dan kedua pria tersebut.

   "Mian Jiminie, Chaa... Sekarang aku akan memperkenalkan mereka padamu. Ini Kim Taehyung, ia kekasihku." (Ma'af)

   Mataku membulat mendengar apa yang dikatakan Jihyun, ia mengatakan kekasihnya? Sejak kapan ia memiliki kekasih?

   Kuberikan tatapan agar ia memberikan penjelasan kepadaku, atas semua yang ia ucapkan. Aku tak tau apa yang membuatnya tertawa, tapi ia dan salah satu lelaki yang datang bersama Nara. Bukan Taehyung yang ia perkenalkan padaku, namun pria bergigi kelinci itu tertawa lepas melihatku.

   "Begini, kuceritakan nanti saja. Ini akan sangat panjang. Tapi aku akan mengatakan, bahwa kami hanya pura-pura berkencan." Aku mengernyitkan dahiku mendengarkan penjabaran Jihyun, aku benar-benar tak mengerti dengan apa yang sedang ia bicarakan.

   "Perkenalkan saja, ia Kim Taehyung dan ini Jeon Jungkook. Dan ini Park Jimin."

   Aku mengulurkan tanganku pada mereka dan mereka membalasnya satu persatu.

   "Kalian bisa menikmati sajian kami," ujarku sambil tersenyum pada mereka.

   Sebenarnya dalam hatiku mengatakan, kenapa Jihyun mengajak orang yang tidak diundang kalau orang tersebut bukan orang yang spesial. Jihyun akhir-akhir ini mulai aneh. Jika Nara membicarakan tentang cinta, Jihyun lebih memilih untuk tidak mendengarkannya.

The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang