Author's POV
"Kau yakin dengan pilihanmu?"
Pertanyaan itu adalah, pertanyaan pertama yang Jungkook ucapkan kepada seorang gadis di sampingnya. Ia menunggu sesaat, sampai gadis itu menjawab.
Sang gadis menjawabnya dengan anggukan, kemudian menatap Jungkook sedikit bimbang. Melihat itu, Jungkook masih menunggu. Menunggu sampai gadis di sampingnya itu memutuskan cincin mana yang akan mereka pesan.
Cincin yang akan digunakan sebagai pengikat hubungan, sebuah hubungan yang sudah tidak ada paksaan. Baginya.
Jungkook berjalan ke sebuah kursi yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sebelumnya, melihat sang gadis yang tengah berbicara pada owner tempat yang mereka datangi itu. Bibir Jungkook terangkat sedikit.
Ia masih merasa tak percaya, dirinya akan mengikat hubungan dengan gadis di depannya itu. Setelah ia mendapatkan perlakuan yang menyakitkan dari hyung-nya, dan juga gadis itu sendiri.
Sesekali Jungkook juga mengembangkan senyumannya, yang membuat gigi kelincinya terekspos. Pandangan terus melekat pada gadis yang lebih tua dua tahun darinya itu. Gadis yang luar biasa baginya, cantik dan juga mandiri.
"Jungkook-ah," panggil gadis itu.
Jungkook yang sebelumnya memang sudah menatapnya, hanya menaikkan kedua alisnya untuk menanggapi. "Aku sudah memutuskannya," sambung gadis itu.
"Kalau begitu, apa yang kita tunggu. Ayo pulang!" jawab Jungkook sambil berdiri dari duduknya.
Gadis itu tersenyum kecil, lalu menggapai tasnya dan berjalan mendekati Jungkook. "Kurasa, aku tidak bisa menemanimu latihan basket hari ini," ucap gadis itu dengan nada setengah menyesal.
Jungkook tidak begitu bereaksi, ia hanya menganggukkan kepala mengerti. "Gwaenchanayo, urusanmu bukan hanya denganku saja 'kan?" (Tidak apa-apa)
Gadis itu terkekeh mendengar ucapan Jungkook. "Bagaimana jika sebenarnya urusan Jihyun memang hanya dengan seorang Jungkook saja?" tanya gadis--Jihyun--itu lagi.
Lelaki itu hanya memutar bola matanya malas, mendengar rayuan Jihyun untuk hari ini. Kemudian berjalan meninggalkan gadis tersebut. Dan sang gadis pun, langsung mengekor di belakangnya.
Jihyun memang lebih sering mengeluarkan rayuan-rayuan kepada Jungkook, karena dirinya merasa lebih pantas melakukannya. Dan ia juga sangat gemas, dengan reaksi Jungkook saat mendengar itu.
Saat pertama kali mengatakannya, Jungkook tampak menunjukkan wajahnya yang merah padam. Yang semakin membuat Jihyun ingin selalu mengatakannya.
Dan ketika rayuan itu sudah sering Jungkook dapatkan, lelaki itu lebih memilih untuk meresponnya dengan ketidakpedulian. Dan reaksi yang satu itu, yang menjadi favorit Jihyun untuk saat ini.
Berbeda dengan saat dirinya memiliki hubungan dengan Taehyung dulu, Taehyung lah yang akan mengucapkan banyak rayuan terhadapnya. Bahkan, orang sedingin dan setidak peduli seperti Taehyung. Akan menunjukkan sikap yang sangat manis terhadapnya.
Kadang juga, setiap dirinya mengucapkan rayuannya pada Jungkook. Ia akan teringat dengan Taehyung--orang yang mengajarkannya arti sebuah cinta.
Tapi, setiap itu terjadi. Ia akan membuang pikiran itu jauh-jauh, dan memantapkan pilihan hatinya. Bahwa Jungkook lah, jawabannya.
Saat mereka berdua sudah keluar dari toko perhiasan itu, mereka melihat dua orang yang mereka kenal sedang berjalan ke arah berkebalikan dengan mereka. Yang membuat keduanya, berbapapasan dan saling bertegur sapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]
FanfictionIni adalah cerita tentang seorang gadis yang memperjuangkan orang-orang yang ia miliki di dalam hidupnya; keluarga; sahabat dan; cinta. Akankah ia berhasil dalam memperjuangkan semuanya? Atau mungkin ia akan kehilangan salah satunya? Hal terburuknya...