Siang yang tidak cukup terik seperti biasanya, membuat seorang gadis berjalan dari halte menuju tempat tujuannya dengan senyum yang cukup merekah. Tidak seperti biasanya, ia akan sangat malas atau mengeluh ketika harus berjalan di bawah sinar matahari langsung. Tapi, sekarang semua itu tak dirasakan olehnya, karena ia secara tidak langsung akan bertemu dengan seseorang yang telah menggetarkan hatinya akhir-akhir ini.
Sesampainya ia di tempat tujuan, ia memasuki tempat tersebut tanpa permisi dan duduk di sofa yang biasa ia duduki saat datang. Mengambil remote TV, lalu menyalakannya dan bersandar di sofa seakan ada di rumah sendiri.
Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan yang tampak sepi, tak ada seorang pun di sana. Gadis itu berpikir sejenak lalu menatap ke arah lorong di belakangnya sambil berbicara setengah berteriak, "Kim Taehyung-sshi! Aku sudah di sini."
Ia terdiam sejenak untuk mendengar suara yang akan di buat oleh orang yang ia panggil, namun tak ada suara apapun. Baik dari balik pintu-pintu kamar, atau kamar mandi yang tak jauh dari ruangan yang ia tempati. Ia menggedikkan bahunya acuh lalu beralih pada layar TV yang sebelumnya menarik perhatiannya, ia berpikir mungkin Taehyung belum pulang dari kuliahnya atau memiliki keperluan yang lain yang lebih mendesak.
Di tengah kegiatannya menonton dan berpikir, suara pintu apartement terbuka mengalihkan perhatiannya. Pandangannya beralih pada sosok lelaki yang tengah berdiri di ambang pintu menatapnya sedikit terkejut.
"Baru pulang?" tanya gadis itu untuk memulai percakapan.
Lelaki itu hanya mengangguk sambil menutup kembali pintu apartement lalu berjalan menuju sofa di samping gadis tersebut. "Mencariku?" tanyanya sembari meletakkan tas ranselnya di atas meja.
Gadis itu menggeleng pelan sambil berkata, "Anyo, aku sedang menunggu Taehyung." Sebenarnya kalimat itu cukup sulit untuk ia ucapkan, karena beberapa alasan. Namun, ia putuskan untuk mengatakannya saja. (Tidak)
"Kalau begitu aku masuk dulu, toh yang ingin kau temui hyungku," ujar lelaki itu sambil beranjak dari tempatnya.
Namun, sebelum lelaki itu sepenuhnya berdiri. Gadis itu menahan lengan lelaki itu sambil menatapnya seakan mengisyaratkan untuk tidak pergi. Lelaki itu menatap tangan gadis itu yang tengah melingkar pada lengannya, lalu sang gadis dengan cepat melepaskan genggamannya dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi.
Melihat tingkah gadis tersebut, lelaki itu tersenyum kecil lalu kembali duduk di tempatnya semula. "Katakan saja jika kau tak mau aku pergi," ucapnya dengan nada sedikit mengejek.
Sedangkan sang gadis, ia hanya terdiam mendengar ucapan namja di sampingnya itu. Karena jika ia menjawab tidak, itu sama saja bohong.
"Kau lebih suka kupanggil noona atau Jihyun saja?"
Gadis itu menolehkan kepalanya lalu berpikir sejenak dengan matanya yang menghadap ke langit-langit dan menggigit bibir bawahnya. "Semuanya," jawabnya kemudian dengan wajah sumringah.
"Semua yang berasal dari dirimu, selalu terdengar manis."
"Apa kau sedang merayuku?" tanya lelaki itu sedikit terkejut.
"Ne," jawabnya setengah sadar sambil tersenyum ke arah lelaki tersebut. Namun, ketika kesadarannya kembali. Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya dan beralih menatap layar di hadapannya sambil berkata sedikit tergagap, "An-aniyo." (Ya, tidak)
Lelaki itu terkekeh kecil melihat tingkah gadis di sampingnya itu, "Kau gugup, ya?" tanyanya lagi.
Kali ini, gadis itu sadar dengan apa yang diucapkan lelaki itu. Jadi, ia putuskan untuk diam saja karena ia hanya tidak ingin berbohong untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]
FanficIni adalah cerita tentang seorang gadis yang memperjuangkan orang-orang yang ia miliki di dalam hidupnya; keluarga; sahabat dan; cinta. Akankah ia berhasil dalam memperjuangkan semuanya? Atau mungkin ia akan kehilangan salah satunya? Hal terburuknya...