Setelah kejadian yang terjadi beberapa saat yang lalu, Jihyun dan Taehyung berjalan menjauhi tempat sebelumnya. Mereka berkeliling taman, tanpa sepatah kata pun keluar dari bibir mereka. Lebih tepatnya, mereka sedang berada pada dunia pemikiran masing-masing.
Taehyung yang berjalan sedikit di belakang Jihyun, tengah menatap rambut Jihyun yang digerai. Ia terus mencari tau apa yang sebenarnya ada di dalam otak gadis itu, sampai ia melakukan hal yang tidak sewajarnya seperti tadi.
Sesekali ia juga masih merasakan labuhan bibir Jihyun di sana. Semakin ia teringat itu, semakin aneh yang ia rasakan. Dan semakin sering perasaan aneh itu muncul, semakin ia merasa sesuatu yang tak benar telah terjadi.
Ia tak seharusnya melakukan itu tadi. Tak seharusnya juga ia merasakan hal aneh itu. Bagaimana mungkin ia melakukan itu, sedangkan ada seseorang yang lebih berhak mendapatkannya.
Seseorang yang sering menceritakan tentang perasaannya pada Jihyun, seseorang yang sering ia panggil adiknya. Jungkook.
Sesuatu terbesit dalam pikiran Taehyung yang membuatnya menyejajarkan langkahnya dengan Jihyun. Tanpa menatap gadis di sampingnya, ia bertanya. "Kenapa kau melakukan itu?"
Dengan polosnya, Jihyun menjawab. "Melakukan apa?"
Kali ini, ia memilih untuk menghentikan langkahnya. Kemudian menghadapkan tubuhnya ke arah Jihyun. "Kenapa kau menciumku tadi?"
Jihyun terlihat terkejut saat mendengar pertanyaan Taehyung, ia mencoba untuk bersikap setenang mungkin untuk menjawab. "Apa kau keberatan, seperti saat aku mengatakan kita berkencan?"
Taehyung menganggukkan kepalanya, "Em." Lalu ia menatap manik Jihyun, "Aku harus tau apa alasanmu. Jika baik, aku tidak akan keberatan."
Jihyun menganggukkan kepalanya mengerti, kemudian berjalan menjauhi Taehyung sambil bergumam kecil. Dan Taehyung, ia hanya mengikuti Jihyun berjalan.
Jihyun memikirkan sesuatu yang sangat ingin ketahui saat ini. Mungkin jika Taehyung tau tentang masalah itu, Jihyun dapat menceritakan padanya. "Taehyung-ah," panggilnya sambil menghentikan langkah.
Taehyung menghentikan langkahnya juga, lalu menaikkan kedua alisnya untuk menanggapi. "Dari mana kau tau tentang itu?" tanya Jihyun dengan sedikit serius.
"Itu apa? Dosen itu?" jawabnya enteng, yang lebih tepatnya pertanyaan untuk memberikan kepastiaan.
Jihyun mengangguk cepat, "Kau memata-mataiku, ya?"
Taehyung memutar bola matanya malas, "Apa kau mengigau?"
Jihyun menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya berat, ia sudah meyakinkan dirinya untuk memperjelas semunya. "Siapa yang mengatakan itu padamu? Jebal! Katakan dengan jujur!" ucapnya dengan nada setengah memelas. (Tolong)
Tanpa memberikan reaksi apapun, Taehyung berkata, "Kau."
Mendengar itu, Jihyun mengernyitkan dahinya bingung. Namun, untuk beberapa saat. Ia mengingat pembicaraannya dengan Nara tadi pagi. Dan ia dapat menarik kesimpulan, ia bercerita banyak hal saat ia mabuk semalam.
"Apa saja yang telah kukatakan semalam?" tanya Jihyun untuk kesekian kalinya.
"Hanya itu," jawab Taehyung. "Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku?" sambungnya dengan nada protes.
"Pertanyaan?" ucap Jihyun setelah mendengar pertanyaan Taehyung.
Taehyung berdecak. "Soal kau menciumku," jawabnya dengan penekanan di beberapa kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]
FanfictionIni adalah cerita tentang seorang gadis yang memperjuangkan orang-orang yang ia miliki di dalam hidupnya; keluarga; sahabat dan; cinta. Akankah ia berhasil dalam memperjuangkan semuanya? Atau mungkin ia akan kehilangan salah satunya? Hal terburuknya...