53.Die

152 25 4
                                    

Jihyun's POV

   Pandanganku masih gelap, namun aku sudah bisa merasakan sesuatu dari tubuhku. Rasa sakit yang amat sangat pada tengkukku dan juga bawah kepalaku.

   Aku mencoba untuk membuka mataku perlahan, mengangkat kepalaku dengan pelan juga. Untuk mengurangi rasa sakit pada tengkukku.

   Dengan pandanganku yang masih buram, aku melihat seseorang tengah berdiri membelakangiku. Di sebuah ruangan gelap dan juga kotor.

   Sekarang, tubuhku tengah berada di sebuah kursi kecil. Dengan kedua tanganku yang diikat ke belakang. Rasanya kepalaku sangat sakit, lalu otakku memutar pada kejadian yang terakhir kali kuingat.

   Seketika itu juga, air mataku menetes. Karena hal yang pertama kali muncul, adalah tubuh Taehyung yang tak berdaya dengan lebam di seluruh wajahnya. Kucoba untuk melepaskan tanganku, tapi hasilnya nihil.

   Pikiranku hanya penuh dengan Taehyung sekarang. Pria itu mengorbankan dirinya untuk menyelamatkanku, dan apa yang kulakukan sekarang. Duduk di tempat, yang aku sendiri tak mengetahui di mana.

   Kutatap sosok berjubah hitam di hadadapanku, yang masih tetap membelakangiku sampai sekarang. "Di mana aku?" teriakku kepada seseorang tersebut.

   Seseorang itu membuka tudung jubahnya, dan menampakkan seorang wanita dengan rambut pendek sebahu. Dahiku mengernyit, karena seingatku tadi. Orang-orang berjubah yang menangkapku, semuanya adalah pria.

   "Sudah bangun rupanya," ucap seseorang tersebut.

   Tunggu!

   Suara itu bukan suara asing untukku, aku benar-benar sangat familiar dengan suara itu. Tapi siapa. Aku meruntuk pada diriku sendiri, yang selalu lupa dengan apa yang membuatku familiar. Inilah lemahnya otakku, yang selalu bodoh dengan hal-hal kecil.

   Aku memberanikan diri untuk bertanya, "Siapa kau?"

   Dapat kudengar kekehan dari balik punggungnya, kemudian ia membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arahku. Mataku membulat, terkejut mendapatkan fakta siapa orang berjubah hitam itu.

   Sebelumnya, aku tak pernah berpikir ia akan melakukan hal yang sampai seperti ini. Menyekapku, dan membuat orang yang paling kucintai terluka begitu parah. Air mataku menetes lagi, saat aku kembali mengingat Taehyung. Tapi, tak banyak ketika aku kembali menganalisa wajah di depanku.

   Kukira, yang melakukan semua ini adalah keluarga Jeon. Karena, hanya keluarga itu saja yang memiliki masalah denganku maupun Taehyung. Ternyata ini lain, wanita gila itu yang melakukannya. Ibu tiri Jimin.

   "Terkejut?" tanyanya, saat jarak antara tubuh kami kian mendekat.

   Ia menyentuh daguku menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya, dan menatap mataku tajam. Senyuman menyeringai keluar dari wajah itu, senyuman pembunuh yang biasa kulihat di film-film psyco favoritku.

   Aku benar-benar tak habis pikir, dengan kelakuan-kelakuan wanita zaman sekarang. Karena, wanita-wanita yang kukenal tidak ada yang normal. Yang satu kejam karena sifat lesbinya, yang ini gila karena harta. Bodoh.

   Kupalingkan wajahku untuk menghindari kontak mata itu, kontak mata yang bagiku sagat menjijikkan untuk dilakukan. Wanita itu, kembali menghadapkan wajahku untuk menatapnya. "Kau tau kenapa kau di sini?" tanyanya dengan senyuman menyeringai.

   Aku menggertakkan gigku kesal, "Katakan kenapa kau melakukan ini?"

   Ia menggelengkan kepalanya, dengan mengacungkan jari telunjuknya di depan wajahnya dan menggerakkannya ke kiri dan ke kanan. "Tebak dulu, kenapa aku melakukannya?" tanyanya lagi, yang membuat diriku semakin kesal.

The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang