18.인식

261 45 9
                                    

   Malam yang sangat indah, dengan bintang yang menghiasi langit cerah kota Seoul. Angin berhembus tak begitu kencang, namun masih terasa dingin untuk suguhan pada malam hari.

   Di sebuah jalan, berjalanlah dua gadis dan satu lelaki. Mereka tampak menunjukkan raut wajah bahagia, bahkan posisi mereka. Seakan lelaki itu adalah lelaki dengan dua kekasih. Pada kenyataannya, mereka hanya sekumpulan sahabat yang sangat peduli satu sama lain.

   "Aku tampak seperti *namja yang nakal," ucap satu-satunya lelaki di dalam sekumpulan tersebut sambil tertawa renyah, bahkan karena tawanya itu. Kedua matanya telah menghilang sempurna.

*Pria

   "Bukankah memang kau begitu?" sahut salah seorang gadis di antara mereka sambil mengaitkan lengannya pada lengan lelaki itu.

   Sedangkan, gadis yang lain hanya tertawa ringan ketika melihat kejadian di sampingnya. "Kalian terlihat seperti sepasang kekasih," ucapnya kemudian. Namun dalam hitungan detik selanjutnya, ia langsung menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya. Saat gadis yang tengah ia goda itu tengah menajamkan matanya menatap dirinya.

   "Apa kami terlihat seperti itu? Kau mau bersamaku, Jihyunie?" ujar lelaki itu pada gadis yang tengah menggandeng tangannya. Tanpa menatap ke arah lelaki itu, Jihyun melepas kaitan tangannya tiba-tiba lalu mendorong lelaki itu menjauh darinya.

   "Kau pikir aku akan mau?" tanyanya meremehkan sambil memicingkan mata. Lalu ia menggandeng gadis yang tengah bersamanya itu dan membuat langkahnya lebih cepat. "Lebih baik aku bersama Nara dari pada bersamamu," ucapnya kemudian sambil berjalan pergi.

   Lelaki itu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar. Tanpa menunggu apapun, ia mengejar keduanya dan dengan mudah pula mendapatkan mereka berdua.

   Mereka berjalan bersama lagi tanpa satu katapun. Mereka hanya menikmati keindahan kota Seoul bersama, mengingat mereka sudah sangat jarang menghabiskan waktu mereka bersama. Namun, itu tak berjalan lama. Karena, sebuah suara yang di ucapkan seorang di antara mereka. Membuat yang lain tersontak kaget.

   "Mau pergi minum?"

   Lelaki di antara mereka itu menautkan sebelah alisnya lalu berkata, "Di musim panas? Ah anya-anya, itu bukan ide yang bagus." (Tidak-tidak)

   "Aku setuju dengan Jimin," ucap Nara setelah itu.

   Gadis yang mengusulkan rencana itu memasang wajah kecewa, kemudian ia terdiam setelahnya.

   "Kau harus ingat, musim panas lalu kau mabuk hanya dengan dua gelas soju. Apa kau mau mengulangi waktu itu lagi, Jihyunie?" tanya Jimin kepada gadis yang memasang wajah kecewa itu.

   "Aku baru pertama kali minum saat itu, lagi pula aku mabuk karena aku sedang dalam kondisi yang tidak baik. Tapi sekarang, aku sehat. Lihat?" jelas Jihyun sambil merentangkan tangannya.

   Jimin merangkul pundak sahabatnya itu sambil mengelus bahunya, ia menghentikan langkahnya dan membuat yang lain berhenti juga. Ia memiringkan wajahnya sedikit ke bawah agar bisa melihat wajah Jihyun yang tertunduk, tak lupa Jimin juga memasang senyum yang menawan.

   "Kau menyayangiku, 'kan?" tanya Jimin dengan nada membujuk. Jihyun melirikkan matanya pada Jimin tanpa menjawab dengan kata maupun gerakan, ia terdiam seperti patung. "Jika memang iya, tolong jangan pernah mabuk lagi! Aku tidak bisa melihatmu mabuk dan bertingkah seperti saat itu, arasseo?" ucap Jimin sambil tetap tersenyum pada gadis yang sedang ia bujuk itu. (Mengerti)

   "Kau harus mendengarkan Jimin kali ini, Jihyun-ah." Kali ini Nara yang membuka suara, dengan mengelus punggung Jihyun lembut.

   Mendengar ucapan Nara, Jihyun mengangkat kepalanya dan menatap gadis itu. Wajahnya yang awalnya seperti kain kusut, kini berubah menjadi sumringah. Sesekali ia menaik turunkan alisnya sambil menatap Nara.

The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang