Author's POV
"Aku akan pulang bersama Jungkook, kami punya urusan yang harus diselesaikan malam ini," ungkap seorang gadis dengan senyum pada wajahnya. "Mianhae Jihyunie, aku merasa tidak enak," sambungnya. (Ma'af)
Mendengar ucapan gadis tersebut, Jihyun hanya tersenyum dan menepuk bahu gadis itu beberapa kali. "Nan gwaenchanha, aku bisa pulang sendiri," balasnya santai. (Aku baik-baik saja)
"Aku akan mengantarmu."
Terdengar suara di antara mereka yang membuat sebagian dari mereka terkejut, karena sedari tadi lelaki itu hanya diam dan nampak tak berkenan dengan pembicaraan. Mereka menatap lelaki itu dengan tatapan tak percaya dan meminta kesungguhan.
"Kenapa menatapku begitu?"
Dengan cepat, seorang gadis di antara mereka berkata, "Aniyo. Taehyung-sshi, terima kasih karena mau mengantar temanku." (Tidak)
Jihyun membulatkan matanya tanda terkejut dengan yang dikatakan sahabatnya itu, ia bahkan meneguk ludahnya sendiri. Sebenarnya ia ingin menolak ajakan lelaki itu, hanya aja itu akan cukup untuk menyakitinya. Beberapa kalimat tengah melayang-layang dalam otaknya, namun ia enggan mengeluarkan itu. Hanya untuk kedamaian.
"Kami pergi dulu," ucap Jungkook kepada kedunya. Lebih tepatnya kepada Taehyung. "Jangan macam-macam hyung!" ucapnya sekali lagi dengan tertawa hambar sambil menepuk bahu Taehyung. Tujuan awalnya memang memberi candaan kepada Taehyung, tapi Taehyung bisa merasakan bahwa itu bukanlah sebuah candaan. Karena ia mengenal Jungkook dengan sangat baik. Lalu Taehyung membalasnya dengan tawa yang sama hambarnya.
Ketika Jungkook dan gadis tersebut telah meninggalkan mereka berdua, keduanya larut dalam diam. Seperti dua dinding yang dipertemukan, yang dihasilkan hanya keheningan. Tidak ada yang memulai untuk bicara atau sekedar mengucapkan "ayo kita pulang".
Dengan sifat Jihyun yang tidak sabaran, ia benar-benar geram dengan situasi yang mereka ciptakan. Jadi, ia berjalan meninggalkan lelaki tersebut tanpa tau ia harus pergi kemana. Sedangkan Taehyung, dengan melihat Jihyun yang tengah berjalan meninggalkannya, ia mengikuti langkah Jihyun dan berjalan lebih cepat.
Jihyun menatap Taehyung sesaat yang sedang berjalan mendahuluinya, namun ia hanya acuh dan berpikir mungkin karena Taehyung ingin menunjukkan jalan padanya.
Setelah menemukan mobilnya, Taehyung berjalan masuk dan meninggalkan seorang gadis yang masih mematung di samping mobil. Ia memutar bola matanya lalu membuka jendela yang berada di depan gadis tersebut. "Apa yang kau tunggu? Menuggu kubukakan?
Jihyun menggeleng cepat lalu berjalan masuk. Kini, pikirannya kosong. Bukan karena ia sedang bersama Taehyung, tapi memang ia selalu melakukan itu biasanya.
"Eh eh ... " ucapnya spontan, saat tiba-tiba saja tubuh Taehyung mendekat ke arahnya. Ia cukup panik dengan apa yang akan dilakukan lelaki itu, jadi ia memundurkan kepalanya sedikit ke belakang. Dan ternyata, tujuan lelaki itu hanya memasang seatbelt untuknya. Ia menghela nafas berat namun tak sampai membuat Taehyung tau itu.
Masih dalam posisi yang sama, Taehyung memiringkan kepalanya dan menatap gadis itu dengan cukup tajam. Lagi-lagi, ia hanya membeku menyaksikan wajah Taehyung yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya.
"Jangan berpikir macam-macam!" ujar Taehyung dengan senyum tipis sambil kembali pada posisinya.
Ucapan Taehyung membuat kepanikannya buyar, dan sekarang ia telah sadar dengan sempurna. "Siapa yang berpikir macam-macam?" tanya gadis itu dengan sedikit gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]
FanfictionIni adalah cerita tentang seorang gadis yang memperjuangkan orang-orang yang ia miliki di dalam hidupnya; keluarga; sahabat dan; cinta. Akankah ia berhasil dalam memperjuangkan semuanya? Atau mungkin ia akan kehilangan salah satunya? Hal terburuknya...