Jihyun's POV
Hari ini hari yang cukup panas seperti hari-hari biasanya. Sialnya, aku harus berjalan di bawah terik karena aku mendapat jadwal kuliah pagi dan selesai pada siang hari. Panas dan melelahkan.
Aku sudah berjalan beberapa mil untuk mencapai apartement Jungkook. Kutegaskan sekali lagi, aku sekarang berjalan bukan naik bus.
Aku tidak menaiki bus karena ia mengatakan akan menjemputku, jadi ia menyuruhku berjalan karena mungkin saja akan bertemu dengannya nanti. Tapi bodohnya aku yang mengikuti permintaannya, bahkan ia belum muncul sampai aku sudah bisa melihat gedung apartementnya.
Heol~
Hari ini ia menyuruhku menemuinya, karena ia akan mengatakan sesuatu yang penting padaku. Bahkan ia mengatakan, "Jika nanti aku ada keperluan mendadak, tetap tunggu aku di sana! Taehyung hyung akan menemanimu."
Entah apa sesuatu itu, tapi itu tampak sangat penting dari cara ia mendesakku. Aku hanya berharap, Jungkook tidak memiliki urusan mendadak yang membuatku harus bersama si es batu, Kim Taehyung.
Aku benci saat harus menghabiskan waktu bersamanya. Sungguh, aku benar-benar benci itu.
Tak lama setelah itu, aku sudah tiba di apartement miliknya. Dan Jungkook? Ia tidak menjemputku. Dasar pembohong!
Aku tidak tau kenapa Taehyung mengirimkan pin apartementnya padaku melalui teks pesan beberapa hari yang lalu, karena aku tidak bertanya. Aku malas untuk menanyakan itu, tapi sekarang ini memudahkanku untuk masuk apartement ini.
Tempat ini kosong, tak ada tanda-tanda ada seseorang di sini. Jungkook membohongiku lagi? Rasanya ingin sekali mengeluarkan kata-kata kasar, bagaimana tidak? Aku sudah berjalan sangat jauh di bawah terik dan sekarang, ia tak ada di sini. Bagus sekali!
Klek
Aku membalikkan tubuhku untuk melihat sumber suara, suara tersebut berasal dari kamar mandi. Kurasa seseorang akan keluar dari sana. Mungkin ia Jungkook.
Saat seseorang keluar dari sana dan, "Aaaaaaaa." Aku menjerit melihat sosok tersebut. Kemudian aku menutup mataku menggunakan kedua telapak tanganku.
Bukan karena ia hantu tapi, "Apa yang sedang kau lakukan di sini? Kenapa kau tidak membunyikan bel dulu?" tanya seseorang tersebut.
"Berhentilah bicara! Pergilah!" perintahku padanya. Saat aku mendengar langkah seseorang menjauh, aku membuka telapak tanganku. Dan benar saja, ia sudah pergi.
Aku menghembuskan napasku lega. Jika aku mengingat apa yang ia kenakan tadi, aku benar-benar ingin menendang wajahnya. Bagaimana bisa ia berpakaian seperti itu di depan seorang gadis. Di sini aku melupakan fakta, bahwa ia tidak mengetahui keberadaanku.
Lelaki tadi hanya memakai handuk yang ia gunakan untuk menutupi bagian bawahnya. Jadi dengan jelas aku bisa melihat tubuhnya. Sungguh, aku bukan tipe wanita yang akan menjerit senang saat melihat pria dengat tubuh ber-abs telanjang dada di hadapanku. Dan sayangnya, sosok pria itu tidak ber-abs.
Sebenarnya jika kuakui, aku sering melihat pria dengan tubuh bagus. Jika aku bermain ke rumah Jimin, biasanya ia hanya menggunakan celana pendek saja.
Aku tidak tau, kenapa tadi aku merasa terkejut melihatnya dengan keadaan yang seperti itu. Dan kenapa sekarang aku jadi membahas pria ber-abs?
Aku berjalan menuju sofa dan duduk di sana. Seperti biasa saat aku datang kesini, aku akan menyalakan TV dan menontonnya seperti di rumahku sendiri. Kurasa, aku memang seperti itu. Saat di rumah Jimin yang berada di Busan pun, aku melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]
FanficIni adalah cerita tentang seorang gadis yang memperjuangkan orang-orang yang ia miliki di dalam hidupnya; keluarga; sahabat dan; cinta. Akankah ia berhasil dalam memperjuangkan semuanya? Atau mungkin ia akan kehilangan salah satunya? Hal terburuknya...