Dalam sebuah ruangan yang cukup luas, terdapat delapan anak yang tengah mendengarkan penjelasan seseorang yang berdiri di depan barisan terdepan. Semua anak tersebut mendengarkan dan mencatat hal-hal, yang telah disampaikan oleh seseorang tersebut.
Tapi, ada satu gadis yang sama sekali tidak memperhatikan penjelasan itu. Ia hanya menatap ke arah jendela, dan berusaha menghindari pandangannya dari seseorang tersebut.
Ia tidak memperhatikan, bukan karena ia tak menyukai hal yang disampaikan. Namun, karena ia sangat membenci orang yang sedang membawakan mata kuliah tersebut. Orang tersebut adalah orang yang paling ia benci, sekaligus ia hindari di dunia ini.
Seseorang tersebut memberikan penutup perjumpaan, kemudian keluar dari ruangan itu. Dan waktu itulah, yang paling gadis itu sukai. Di mana ia akan terbebas dari seseorang tersebut.
Sesaat setelah seseorang itu keluar, gadis itu langsung mengambil tasnya dan berjalan keluar. Namun, ketika ia sudah berada di luar ruangan. Ia terdiam sesaat. Pandangannya mengedar dari kiri ke kanan, ia tampak sedang mencari sesuatu di sana.
Merasa tak menemukan sesuatu, ia hanya menggedikkan bahunya tak peduli sambil bergumam, "Mungkin Taehyung mempunyai urusan yang lain."
Gadis itu, memutuskan untuk pergi dari lorong tersebut. Ia berjalan sendirian, sampai mencapai sebuah lapangan. Ia merasakan ketenangan saat ia melihat banyaknya teman seusianya yang tengah belajar bersama.
Namun, rasa tenang yang ia rasakan tak berlangsung lama. Saat seorang wanita yang hanya beberapa tingkat di atasnya, berdiri menghalangi pandangannya. Wanita itu, adalah wanita yang sama yang merupakan seseorang yang mendaji penyampai mata kuliah di dalam kelasnya.
"Merindukanku, Min-ssi?" tanya seseorang tersebut sambil memberikan smirk terbaik yang ia punya.
Gadis itu-Jihyun, membuang napasnya berat ke sebelah kanannya. Lalu, kembali menatap wanita tersebut.
"Aku dengar, sayembaramu tidak diterima. Apa itu benar?" tanyanya sekali lagi, yang membuat Jihyun semakin malas saja untuk menanggapi. Ia berencana untuk meninggalkan wanita tersebut. Namun, saat Jihyun mengambil satu langkah. Wanita itu langsung merentangkan tangannya.
Jihyun menggertakkan giginya, "Tanpa mengurangi rasa hormat saya, tolong biarkan saya pergi!" ucap Jihyun dengan menekankan dialect Busan di dalam kalimatnya.
Wanita itu bertepuk tangan, "Daebak njjinja, aku suka dialect-mu." (Hebat sekali)
"Bisakah kau membiarkanku lewat? Jangan membuatku berbuat kasar kepadamu," seru Jihyun begitu saja, saat ia merasa dirinya sudah tidak bisa mengontrol lagi.
Alih-alih memberikan jalan, wanita itu malah berjalan mendekati Jihyun. Yang langsung membuat Jihyun berjalan mundur. Wanita itu tak berhenti juga, sampai tubuh Jihyun menabrak sebuah dinding bangunan di belakangnya.
"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Jihyun.
Wanita itu hanya tersenyum, lalu membisikkan sesuatu pada telinga Jihyun. "Kis-seu." Sesaat setelah itu, ia memundurkan tubuhnya. Namun, tak berselang lama. Ia melanjutkan, "Aku akan membersihkan noda namja itu darimu." (Cium)
Jihyun manatap wanita di hadapannya dengan penuh kemarahan. Ia benar-benar ingin menampar wanita itu dan menarik rambutnya. Namun, ia menahan diri. Sampai, seseorang datang. Dan berdiri tepat di samping Jihyun berada.
Wanita itu bersorak, lalu menepukkan tangannya beberapa kali. "Bukankah ini drama yang indah? Sang namja akan menyelamatkan kekasihnya, dari seorang lesbian gila," ucap wanita itu sambil menyelipkan beberapa kekehan di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]
ФанфикIni adalah cerita tentang seorang gadis yang memperjuangkan orang-orang yang ia miliki di dalam hidupnya; keluarga; sahabat dan; cinta. Akankah ia berhasil dalam memperjuangkan semuanya? Atau mungkin ia akan kehilangan salah satunya? Hal terburuknya...