39.Suffer

171 26 0
                                    

Flashback On

   Suara sebuah bus yang berhenti di sebuah halte, terdengar cukup nyaring.

   Beberapa orang turun dari bus tersebut. Mulai dari seorang pegawai, mahasiswa sampai pelajar. Dan dari semua orang tersebut, Jungkook adalah salah satunya. Ia memilih untuk turun di halte yang dekat dengan sebuah kedai kopi terkenal, karena ia sangat ingin minum kopi beberapa hari ini.

   Ia berjalan menuju kedai tersebut sambil menggumamkan sebuah lagu, lagu yang ia ikuti dari headseat yang ia pasangkan pada telinganya. Jungkook berjalan tanpa memedulikan keadaan sekitar, seakan dunia itu adalah dunianya sendiri.

   Setelah ia memesan satu gelas kopi untuk dibawa pulang, ia memutuskan untuk berjalan menyusuri kota. Karena ia merasa cukup tertutup akhir-akhir ini, dan itu membuatnya sedikit merasa terbebani. Jadi, ia memutuskan untuk berjalan mengelilingi kota.

   Beberapa langkah telah ia ambil, lalu ia melihat sebuah antrian hotdog yang cukup panjang. Alih-alih pergi, Jungkook malah ikut mengantri juga. Ia hanya memikirkan Taehyung yang cukup menyukai hotdog. Dan tentu saja, Taehyung pasti senang jika Jungkook membelikannya.

   Di tengah kegiatannya mengantri, seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Yang sontak membuat Jungkook langsung menoleh. "Hyung, kau mengantri juga rupanya," sapa Jungkook kepada seseorang tersebut.

   Seseorang tersebut tersenyum sampai membuat kedua matanya terpejam sempurna, "Sudah lama ya?" tanyanya.

   Jungkook mengangguk, "Aku masih sering bertemu Nara noona, tapi aku tidak pernah bertemu denganmu hyung."

   Obrolan mereka berhenti saat Jungkook sudah berada di puncak antrian. Lalu, ia menunggu seseorang tersebut sampai mendapatkan hotdognya juga.

   "Untuk Taehyung?" tanya seseorang tersebut dengan mengarahkan dagunya pada kantong plastik yang dibawa Jungkook.

   Jungkook hanya tersenyum, sambil sesekali menyesap kopi yang ia beli. Lalu, mereka memutuskan untuk mengobrol sambil berjalan. Sebenarnya kondisi di antara mereka cukup tegang, karena mereka tidak begitu dekat satu sama lain.

   Mereka mengenal satu sama lain karena Jihyun, dan mereka tidak begitu dekat setelah proses pengenalan tersebut. "Jimin hyung," panggil Jungkook.

   Seseorang yang sudah diketahui namanya itu menolehkan kepalanya, ia hanya menanggapi itu dengan tatapan. Dan tentu saja, senyuman. "Apa kau masih bekerja paruh waktu?"

    Jimin mengangguk, "Masih, waeyo?" (Kenapa)

   Jungkook menggelengkan kepalanya, kemudian terdiam. "Kudengar, kau yang biasanya mengantarkan Nara kontrol. Apa itu benar?" tanya Jimin kembali.

   Jungkook tidak bereaksi, ia hanya memberikan senyuman saja. "Ada apa denganmu? Kau terlihat sangat bahagia?" tanya Jimin, saat ia melihat Jungkook yang tak pernah membuang senyumannya.

   "Aku hanya sedang bahagia," jawab Jungkook sejujur mungkin.

   Banyak hal yang mereka bicarakan di sore yang cukup dingin itu. Mulai dari kabar kesehatan Nara, sekolah Jungkook, sampai bagaimana tindak lanjut tentang masalah keluarga Jimin.

   Walaupun mereka tidak begitu akrab, tapi mereka tau satu sama lain dengan baik. Karena Nara banyak menceritakan tentang Jimin kepada Jungkook, atau sebaliknya.

   Saat Jungkook melihat daun-daun coklat yang jatuh ke tanah, ia tersenyum. Lalu berkata, "Hyung, apa kau menyukai musim gugur?"

   Jimin terdiam sejenak, kemudian membuka suara. "Aku lahir di musim gugur, tapi aku lebih suka musim semi."

The Wings [Jjk-Kth-Pjm FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang