PART 10

189 17 13
                                    

Satu minggu kemudian.

X benar-benar di buat kesal oleh sekretaris nya, bagaimana mungkin ada sekretaris yang ceroboh dan bodoh seperti Alena. Sejak satu minggu ini pekerjaan nya terbengkalai hanya terlalu sering berdebat dengan Alena.

Seperti sekarang slalu mengalami perdebatan sengit.

" Sudah kubilang Mr. saya ini sudah mengerjakan nya semaksimal mungkin bagaimana bisa anda menyuruh ku untuk mengulangi nya lagi." protes Alena

" Kau ini sekretaris ku, kau tidak berhak membantah apa yang aku suruh." sahut X tak ingin kalah

" Tapi berkas ini sudah aku buat saat Pak antonio masih menjabat sebagai CEO disini, mana mungkin saya ceroboh."

" Aku tidak ingin tahu, kau harus membuat perhitungan nya lagi, mana mungkin perusahaan masih stabil jika saja perusahaan ini di ambang ke bangkrutan."

" Memang nya siapa yang bilang perusahaan ini akan bangkrut, perusahaan disini masih sangat baik. bahkan ketika Pak antonio sudah berhenti pun perusahaan ini masih berjalan dengan stabil. kalau anda tidak percaya silahkan baca sendiri dokumen ini." ujar Alena yang tidak kalah tegas nya sambil menyodorkon berkas yang ada di tangan nya.

X membaca dengan teliti setiap tulisan yang berada di dokumen itu. " Apa daddy telah membohongi ku." Gumam X menatap berkas yang tadi diserahkan oleh Alena

" Apa anda mengatakan sesuatu Mr."

" Diamlah."

Alena mengerucutkan bibir nya menatap X dengan kesal. Ya ampun, Alena ingin mati rasa nya bekerja dengan seorang yang tempramental nya tinggi.

Alena harus melatih kesabaran nya mulai sekarang.

Semua menjadi hening di ruangan X hanya hembusan nafas panjang Alena yang terdengar di telinga X. dengan mata yang sedikit melirik ke arah Alena. X meyugingkan bibir nya ketika melihat Alena mulai lelah berdiri.

" Apa aku harus berdiri seharian disini.?" gerutu Alena

" Jika kau lelah kenapa tidak keluar dari tadi." Timpal X

Alena tersentak mendengar jawaban X dengan kesal Alena menghentakan kaki nya lalu berjalan keluar ruangan dengan menggerutu kembali. " Lalu untuk apa sedari tadi aku berdiri di sini."

Belum juga Alena keluar dari ruangan itu, pintu itu sudah terbuka, dan menampakan Pak josep yang tengah berdiri di tengah pintu.

" Maaf tuan, saya ingin memberi tahu kalau rapat akan di adakan setelah makan siang nanti." Ujar pak josep setelah berdiri di depan X.

" Baiklah, siapkan berkas-berkas nya dan aku tidak ingin terjadi kesalahan." balas X yang memandang Pak josep

" Dan kau Alena jangan pernah berbuat ceroboh di ruang rapat nanti." Lanjut X memperingati Alena

Alena berdecak sambil mendengus lalu menjawab." Tenang saja Mr. saya pastikan rapat berjalan sesuai dengan keinginan anda."

Tanpa menunggu jawaban X  Alena keluar dari ruangan itu sedikit menghentakan kaki nya, supaya tau jika Alena kesal dengan bos nya itu.

****

" Ramen pedas datang..." ujar mbk tutut salah satu pelayan kantin.

" Wah.. terimakasih ya mbk tutut." Balas Alena dengan mata yang berbinar-binar menatap ramen yang begitu menggugah selera.

" Sama-sama selamat menikmati." sahut nya lalu berjalan meninggalkan Alena setelah menaruh pesanan Alena.

" Al, kamu yakin mau makan ramen pedas ini." Cegah Jenny ketika Alena membuka supit nya.

    I love Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang