PART 42

85 4 0
                                    

Cahaya yang sangat menyilaukan membuat Alena bergerak dari tidur nya, ia melenguh dengan merasakan badan nya yang terasa pegal.

" Eghh.."

Perlahan-lahan mata Alena terbuka, ia mengucek kedua mata nya supaya terbuka dengan sempurna, ketika itu ia merasa ada yang aneh di dalam tubuh nya, Alena begitu terkejut ketika ia tidak memakai pakaian sehelai pun, Alena memper erat selimut yang menutupi tubuh polos nya, pikiran nya kembali mengingat kejadian semalam. dimana ia menyerahkan semua kehormatan nya kepada lelaki yang sudah melamar nya.

Ada rasa penyesalan ketika Alena dengan bodoh nya membiarkan X menyentuh nya, tapi ketika ia mengingat kembali bahwa X akan menikahi nya, membuat Alena tersenyum tipis.

Alena mengedarkan pandangan nya  ke semua arah kamar X, Namun kemana dia? kenapa X tidak berada di sisi Alena ketika ia terbangun.

Alena mencoba turun dari ranjang dengan memper erat selimut nya agar tidak terjatuh, selangkangan nya terasa sakit dan perih, sehingga ia berjalan dengan tertatih.

" X, kau ada di kamar mandi?" ujar Alena sambil mengetuk pintu kamar mandi, tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.

Apa  mungkin X sudah pergi ke kantor dulu.. batin Alena

Alena melirik jam besar yang menempel di dinding, jarum jam itu menunjukan pukul 9.

" Ya ampun pasti X sudah pergi ke kantor jika sudah siang begini." ujar Alena sambil menggeleng kan kepala nya karna merasa sudah berburuk sangka kepada X.

Alena tidak ingin lama-lama, jadi dia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, Namun ia tercengang ketika melihat sebuah kertas yamg menempel di kaca wastafle..

Sayang maaf kan aku, karna aku tidak ada di sisi kamu ketika kamu terbangun. ada sesuatu yang harus ku urus, dan iya terimakasih untuk semalam, aku tidak akan pernah melupakan nya, karna kau yang pertama bagiku.. I LOVE YOU

MR.X

Alena tersenyum lebar, ketika membaca surat dari X, lalu ia mengambil surat itu dan melipat nya untuk ia simpan. Alena kembali melanjutkan runitas mandi nya, dan ia juga menemukan kemeja wanita dan juga rok, dan lengkap dengan pakaian dalam nya, membuat Alena tersipu malu dan merona karna tiba-tiba otak nya memutar kejadian semalam.

" Dia benar-benar perhatian" desis Alena yang tersipu malu sambil menangkup pipi nya yang merona.

Alena mengambil pakaian itu dan langsung memakai nya, ternyata begitu pas di tubuh nya. setelah selesai Alena keluar dari kamar X dan menemukan makanan yang sudah berada di meja makan.

Alena juga menemukan sebuah kertas yang menempel di pintu kulkas, Alena mengernyitkan dahi nya lalu membaca nya.

Jangan menertawakan aku ya, karna aku hanya bisa memasak telur dan nasi goreng yang gosong, kau tau kan, aku tidak suka memasak. dan aku sangat sangat tidak suka, jika kamu slalu memuji masakan buatan Zhuan Qi. Aku membuat Nasi goreng dan telur dadar untuk mu, ku harap sayang ku ini suka, tapi ingat!! jangan protes dan makan lah dengan lahap, jika rasa nya tidak enak. maka pejamkan lah matamu dan bayangkan lah bagaimana kita semalam. AKU SANGAT SANGAT MERINDUKAN MU DAN MENCINTAIMU..

MR.X

" Ck, dia ini." Alena berdecak dengan senyum yang terus mengembang di wajah nya, lalu ia mendekati meja makan. Oh ya ampun, bahkan nasi goreng nya saja tidak bisa untuk di makan karna terlalu gosong bukan gosong lagi ini terlihat seperti kerak, dan lagi telur nya yang sama sekali tidak enak di pandang itu.

Sebenar nya X ini mau ngasih Alena vitamin atau gizi buruk.

Alena menggelengkan-geleng kan kepala nya, lalu ia duduk dan mengambil sendok untuk memakan nya, kalau boleh jujur Alena merasa akan mual ketika mencium aroma nya saja. Namun ia tetap memakan nya karna ia pikir X sudah bekerja keras untuk membuat ini semua, dan Alena harus menghargai nya, meskipun ia sekarang hampir mati karna rasa nasi goreng itu.

Alena cepat-cepat menyelesaikan makan nya, dan segera pergi ke kantor. Alena tidak merasa bersalah karna terlambat karna X juga pasti tahu kan alasan nya.

****

Kemacetan di jakarta itu lumrah bagi masyarakat disana, sehingga Alena harus bersabar ketika harus bermenit-menit dan berjam-jam berada di dalam taxi. ketika ia sudah sampai di depan kantor Alena menghembuskan nafas lega nya. ia langsung memasuki kantor itu dan seketika langkah nya terhenti karna tidak melihat Jenny di meja resepsionist.

" Apa Jenny tidak masuk kantor sekarang." cicit Alena dengan kepala yang menunduk lesu.

Alena merasa sangat bersalah kemarin karna ia sudah membentak Jenny dan mengucapkan kata kasar kepada sahabat nya itu. Alena sudah ingin mengucapkan maaf tapi setelah kejadian kemarin Alena tidak bertemu dengan Jenny lagi.  Alena pikir akan minta maaf sekarang, tapi seperti nya Jenny juga tidak masuk kerja.

Dengan lesu Alena berjalan ke arah lift, dan menuju ke lantai atas tempat kerja nya, setelah lift itu terbuka Alena berjalan ke meja nya dan tetap menunduk, ia tidak perduli jika di jadikan perbincangan hari ini karna terlambat. dengan sangat lesu Alena duduk dengan tidak semangat.

" Al, ini berkas yang harus di tanda tangani oleh Bos." ujar Nina sambil menjulurkan sebuah berkas kepada Alena.

Alena mendongak dan menatap Nina, dengan senyum di paksakan ia mengambil berkas itu dan menjawab. " Baiklah, terimakasih Nin"

" Ya, sama-sama. Oh ya kenapa Jenny resign Al." Kata Nina membuat Alena terkejut dan melebarkan mata nya.

" A..apa Jenny me..mengundurkan diri dari ka..kantor ini." balas Alena dengan terbata karna begitu terkejut sekaligus tidak percaya.

" Loh, kamu belum tau? kemarin dia memberikan surat pengunduran diri nya dan itu sudah di setujui oleh Bos kita Al?"

Lidah Alena terasa kelu, tubuh Alena pun tiba-tiba melorot begitu saja, Alena merasa sangat bersalah kepada Jenny, dan Alena yang membuat Jenny mengundurkan diri nya karna perkataan Alena kemarin.

Semua ini karna Alena.

" Al, kamu gak papa kan?" Ujar Nina

" Ti..tidak apa-apa" balas Alena

" Ya sudah aku balik kerja lagi ya."

Alena menganguk dan Nina sudah pergi dari hadapan nya. Dengan kesal Alena mencengkram berkas yang tadi di kasih oleh Nina.

Kenapa X membiarkan Jenny resign, bahkan X tidak memberitahukan masalah ini sebelum nya. Alena berdiri dan menuju ruangan X tanpa mengetuk pintu dulu Alena berkata dengan lantang. " Kenapa ka...

Ucapan Alena terhenti ketika ia menemukan Jeff yang berada di kursi kebesaran X.

" Jeff.." bisik Alena yang merasa bingunng dan heran.

" Ah, ternyata kau datang juga.. aku sudah bosan dengan berkas-berkas sialan ini, aku sudah tidak tahan mata ku terasa panas sedari tadi, uhh.." keluh Jeff

" Memang nya kemana Mr.X?"

" Oh sepupu, kau belum tau ya? tadi malam dia berangkat ke New york." balas Jeff dengan enteng nya.

****

Semoga suka part ini ya..

Jangan lupa Vote and komen ya..

Terimakasih.

    I love Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang