I love Mr. X

PART 50

Sebenar nya Alena tidak punya pemikiran akan nekad seperti ini, tapi apa boleh buat jika ia menginginkan sebuah penjelasan maka ia harus tetap berusaha meskipun X slalu menjauhi nya.

Contoh nya seperti ini, Alena terus menguntit kemana pun X pergi, bahkan Alena tidak segan-segan menahan napas karna sekarang ia berada di dalam bagasi mobil nya X.

Tentu nya tanpa sepengetahuan X, jika di kantor Alena tidak bisa mendekati X karna wanita tadi selalu berada di samping X, membuat Alena slalu mundur untuk bertanya atau hanya ingin sekedar menyapa. Alena tidak selemah itu hanya karna X membawa wanita yang tidak di kenal itu, maka ia akan mundur. Itu tidak benar,  Alena akan berjuang sekuat tenaga untuk memulihkan hati nya dengan cara ia harus berusaha mengembalikan cinta nya kembali.

Dan kali ini, Alena harus berbicara empat mata dengan X.

Alena merasa X sudah memakirkan mobil nya di tempat parkiran Apartement nya, dan saat yang tepat Alena keluar dari bagasi mobil X, tepat saat X ingin mengunci mobil nya Alena tiba-tiba keluar, Tampak nya X begitu sangat terkejut.

" Sedang apa kau disini?" tanya nya dengan wajah yang terlihat terkejut.

Alena menggaruk tengkuk nya. " A..aku hany...

" Sedari tadi kau berada di mobil ku." potong X yang mulai terlihat jengkel.

Alena menunduk, dia tidak tahu harus menjawab apa. Bahkan susunan kata-kata nya yang sedari tadi di otak nya buyar begitu saja. " Aku hanya ingin bicara." kata Alena yang memberanikan diri menatap X.

X memalingkan wajah nya. " Karyawan biasa seperti mu ingin berbicara apa dengan ku." Acuh X yang terlihat sangat enggan berbicara kepada Alena.

Sebenar nya apa salah nya.?

Alena meremas rok nya dengan kegugupan yang nyata, bahkan X lupa apa kedudukan Alena di hati nya dulu.. Apa mungkin X melupakan nya begitu saja. memang benar jika Alena dan X menjalani hubungan tidak selama itu, bahkan bisa di bilang hubungan mereka sangat singkat. Tapi sebuah hubungan yang di landasi oleh hati, setidak nya tidak bisa di lupakan begitu saja. harus ada sebuah kejelasan, Itu lah yang membuat Alena tetap berdiri tegak menghadap X sekarang.

" Kenapa kau berubah?" Tanya Alena sambil menguatkan hati nya.

X mengkerutkan kening nya. " Memang nya kau siapa? berbicara tidak sopan terhadapku." balas X dengan ketus.

Alena mencoba membangun tembok penguat nya kembali. " Kalau ada masalah, kita bicarakan baik-baik ya."

" Kau menguntit ku, hanya ingin bicara omong kosong seperti ini, apa yang kau maksud." Suara X tiba-tiba meninggi.

" A..aku hanya i..ngin jawaban darimu, kenapa kau pergi tiba-tiba dan pulang tanpa memberitahuku." gugup Alena yang merasa sedang ketakutan menatap X yang terlihat marah.

" Memang nya siapa dirimu, sehingga aku harus memberitahumu kemanapun aku pergi."

" A..aku," Alena menunduk tanpa mau menatap X, tapi itu kesalahan yang besar jika ia harus takut seperti ini. Alena mencoba melawan diri nya sendiri untuk menatap kedua mata X, ia mendongak dan berusaha tidak mengeluarkan air mata nya saat ini. " Lalu bagaimana hubungan kita, kau sudah..

" Hubungan.. hubungan seperti apa maksud mu." Potong X dengan cepat

X mengambil langkah maju, dan Alena turut mundur. ia tetap menatap mata X, tidak ada rasa cinta yang slama ini Alena lihat. yang ada hanyalah sebuah kemarahan yang tercetak jelas di kedua mata X.

Lalu, apa kesalahan Alena.?

X yang terus maju, dan Alena yang terus mundur sehingga pungung nya membentur mobil. " Apa yang kau lakukan." kata Alena yang sekarang terperangkap dengan kedua tangan X.