PART 41

78 3 0
                                    

Alena melamun sendirian di tempat parkir ketika sedang menunggu X, karna kekasih nya itu menyuruh nya untuk menunggu di tempat parkiran. Sejuta pemikiran menghampiri pikiran Alena, mulai dari Jenny dan juga ayah X. " Ck, kenapa X tidak memberitahu ku kalau orang tadi itu ayah nya." gerutu Alena sambil bersedekap dada.

" Maaf sayang."

Alena menoleh dan melihat X yang tersenyum kepada nya dengan kesal ia mencubit perut X. " Ihh, kenapa tidak bilang kala..

" Aw.. iya, iya maaf sayang. aku juga tidak tahu kalau ayah ku akan datang." bela X dan menangkup pipi Alena. " Maaf ya, ya sudah mari kita pulang." tambah nya.

" Oh ya, apa kau tadi bertemu dengan ibu ku?" tanya X ketika sudah berada di mobil.

" Ibumu? memang nya ibumu juga ada disini?"

X menghela nafas nya lalu menatap Alena. " Syukurlah, ku harap kau tidak bertemu dengan nya." kata X lalu kembali menatap kedepan.

Alena ingin kembali bertanya, namun ia urungkan ketika melihat tangan X mencengkram kemudi dengan erat.

Seperti nya X banyak beban. batin Alena

***

" X kenapa kau membawa ku ke Apartement mu?" kata Alena yang sudah keluar dari mobil X.

" Ada sesuatu yang ingin ku berikan padamu sayang." jawab nya lalu menghadap ke Alena dan mengambil kain hitam yang berada di saku nya. " Aku membuat kejutan untuk mu." Kata X kembali dan memakaikan kain itu untuk menutup mata Alena.

" Apakah harus menutup mata ku seperti ini."

" Ia sayang, kau harus memakai nya."

Alena di tuntun oleh X dengan lembut dan hati-hati, dalam hati Alena merasa bahagia dan juga membayang kan bagaimana romantis nya kejutan yang di buat oleh X. Benar kata orang ketika kita berjalan dengan orang yang kita cintai. Dunia terasa milik berdua, itulah yang kini dirasakan oleh Alena.

" X kau mengajak ku kemana?" tanya Alena penasaran karna mata nya tertutup dengan kain.

" Kau pasti akan sangat bahagia sayang." balas X dengan menuntun Alena sangat hati-hati.

Alena hanya tersenyum manis, dengan jantung yang berdegup dengan kencang, jangan tanyakan seberapa besar rasa bahagia nya saat ini, karna ia merasa sedang terbang di atas langit sekarang.

" Yup.. sudah sampai" Kata X dengan melepas kain yang sedari menutup mata Alena.

Perlahan-lahan mata Alena terbuka, ketika mata nya terbuka dengan sempurna bukan lilin dan makanan yang ia lihat, Melainkan hanya sebuah kotak kecil, membuat Alena merasa bingung. " X ini apa?" tanya Alena sambil mengambil kotak itu.

" Bukalah, kau pasti menyukai nya." jawab X dengan tersenyum manis.

" Tap...

" Bukalah sayang." Titah X kembali

Dengan ragu Alena membuka kotak kecil itu, sesekali mata Alena menatap mata X, dengan satu tarikan nafas Alena membuka kotak itu.

Alena begitu tercengang melihat cincin yang berkilau dengan sangat indah, wajah nya bersemu merah dan jantung nya kembali berdegup dengan kencang.

" In..ini." kata Alena dengan terbata

" Bagus bukan." sahut X dengan mengambil cincin di tangan Alena, lalu dengan lembut X memakaikan cincin itu di jari manis Alena sembari berkata kembali. " Apa kau suka"

" X ka..

" Wiil you marry me." Sahut X membuat tubuh Alena merasa tegang.

Jika semua wanita menginginkan hal yang romantis di saat ingin di lamar oleh kekasih nya, berbeda dengan Alena yang merasa terharu dengan ucapan X yang tiba-tiba ingin menikahi nya, dan juga lamaran yang begitu sederhana, tidak ada makan malam dan juga kue atau pun dekorasi yang membuat suasana romantis.

Yang ada hanya hembusan nafas yang terdengar diantara mereka, hembusan Angin yang menyentuh tubuh mereka, dan hanya cahaya bulan yang mengintip perbincangan mereka melalui sela-sela tirai yang tertutup karna ruangan itu begitu temaram.

" Jawab aku sayang." kata X kembali dengan membelai pipi Alena yang lembut.

" A..aku

" Aku tidak ingin penolakan sayang." Potong X dengan menarik pingang Alena dengan sangat posesive.

" Jawab aku sayang" kata nya kembali, kali ini X begitu dekat dengan wajah Alena.

Jantung Alena sedari tadi berdegup dengan kencang wajah nya sudah merona karna malu, Alena memaling kan wajah nya. Namun X menarik dagu nya supaya kembali menatap mata X.

" X a..aku

" Tidak perlu di jawab, aku sudah tau jawaban nya."

Setelah mengatakan itu X langsung memanggut bibir Alena dengan sangat lembut, awal nya Alena sedikit terkesiap namun lama kelamaan ia juga menikmati nya, ciuman X benar-benar menuntut dan juga kembali liar, sampai Alena tidak bisa menyeimbangi nya.

X terus menuntut Alena dan berjalan ke arah ranjang tapi tidak melepas ciuman mereka. sampai kaki Alena berada di sisi ranjang sehingga ia jatuh di atas kasur dan ciuman mereka terlepas, nafas Alena tersengal-sengal karna kehabisan udara akibat ciuman tadi.

Alena kembali di buat terkejut, ketika ia melihat X melepas jas nya dan berada di atas nya.

" X kau mau apa" kata Alena yang merasa takut sekarang.

X hanya tersenyum miring dan mendekatkan wajah nya di telinga Alena kemudian ia berbisik." Kau hanya perlu menikmati nya."

Alena membelalakan mata nya dan terkejut dengan penuturan X, pikiran Alena semakin kacau ketika tangan X mulai meraba-raba tubuh nya.

" X apa yang kau lakukan" jerit Alena yang tak terima.

Namun X tetap melanjutkan aktivitas nya, X seperti kesetanan ketika ia meraih tangan Alena dan di genggam dengan erat di sisi tubuh nya. Alena meronta-ronta dengan berusaha melepaskan cengkraman X, Namun usaha nya sia-sia tenaga nya lemah di bandingkan dengan tenaga X yang begitu kuat.

Alena kembali ketakutan ketika X satu persatu-satu melepaskan pakaian nya. Alena tidak mengerti keadaan nya saat ini, Ia ingin memberontak tapi tubuh nya menginginkan hal yang lebih lagi, Alena juga tidak mengerti kenapa X lepas kendali kali ini, Namun yang ia tahu saat ini, bahwa ia juga menginginkan nya. sentuhan dan ciuman X begitu lembut dan Alena juga terbuai dalam kesesatan itu.

" Untuk malam ini, percayalah kepadaku sayang." kata X dengan suara parau nya.

Alena hanya diam dan memejamkan mata nya, karna ia juga tak tahu harus berbuat apa, ia sangat percaya kepada X, tapi memberikan kehormatan nya kepada X sekarang bukan lah tujuan nya slama ini, Alena hanya ingin memberikan kepada suami nya kelak. ketika ia sudah bersaksi dan berucap janji suci di altar. Tapi apa sekarang ia sudah siap ketika X ingin mengambil kehormatan nya yang slama ini ia jaga.

Namun pemikiran itu sudah terlambat, ketika semua nya X lakukan dan membuat Alena meneteskan air mata nya.

****

Ketika semua terlambat untuk di pertanyakan, lalu untuk apa melakukan nya. Ingatlah kita mempunyai otak dan kegunaan nya untuk berfikir, bukan menyerah untuk mempertanyakan.

Holis.Ainia

***

Ketemu lagi, maaf lama ya

Semoga suka

Jangan lupa Vote and komen nya ya..

Terimakasih.

    I love Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang