PART 15

168 11 21
                                    

Sedari tadi Alena hanya mondar mandir dengan perasaan gelisah dan khawatir, bahkan setiap detik mata nya tertuju ke arah pintu besar yang berwarna coklat itu.

Bagaimana kalau terjadi sesuatu,?

Apakah dia baik baik saja,?

Bagaimana kalau dia sedang masuk rumah sakit saat ini,?

Apakah separah itu,?

Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan.?

Pikiran Alena berkecamuk dengan pertanyaan yang ber tubi-tubi di dalam otak nya. ini sudah jam 8 Malam tapi Alena tidak melihat Mr.X itu ke kantor sejak siang tadi, Alena sudah berkali kali masuk ke ruangan Mr.X Namun hanya ada keheningan di ruangan itu, padahal Alena ingat betul bahwa Mr.X itu bilang akan ke kantor bersama nya tadi, Namun dengan senggaja Alena menjatuhkan Mr.X dan meninggal kan nya begitu saja.

Alena merasa bersalah..

Tapi apakah separah itu sehingga Mr.X nya ini sampai tidak masuk kantor, padahal waktu itu Alena yakin Mr.X itu tidak apa apa, Cuma mungkin pantat atau mungkin lutut nya saja yang sakit, karna jatuh tertunduk di tanah.

Apakah mungkin sampai operasi pantat.?

Alena menepuk jidat nya, karna sudah memikirkan hal konyol seperti tadi. dia adalah Mr.X mana mungkin bisa selemah itu..

Alena benar benar sangat gelisah sekarang, bahkan duduk di kursi empuk nya saja dia tidak merasa nyaman. Apalagi semua berkas yang ada di meja nya perlu tanda tangan X, pekerjaan nya sangat terbengkalai karna X tidak masuk kantor.

Apa Mr.X marah,?

Alena merasa itu Alasan yang logis, karna Alena sudah membuat nya jatuh.

Ya, pasti Mr.X marah.!!

" Oh, Ya ampun... lama-lama aku bisa gila jika memikirkan itu terus.." Desah Alena frustasi.

" Memang apa yang kau pikirkan Al,?"  Tanya Jenny yang tiba tiba datang.

" Jen. kau belum pulang.?" Alena terkejut ketika melihat Jenny yang mendekati nya.

" Belum, kau kenapa.?" Tanya Jenny kembali.

" Mr.X tidak masuk kantor." Balas Alena cepat.

" Bagus dong," Ujar Jenny yang sudah berdiri di depan Alena.

Alena membuang nafas lalu  menunduk dan berkata." Aku merasa sangat bersalah Jen."

Jenny mengkerut kan Alis nya menatap Alena yang kelihatan sedang gelisah.

" Memang nya kenapa.?" Tanya Jenny yang penasaran.

" Aku tadi menjatuhkan nya ketika dia mau menaiki Motor ku." Alena terdiam sejenak lalu membuang nafas nya kembali seraya melanjut kan perkataan nya.." Dan dia jatuh, Lalu aku meninggal kan nya begitu saja." Ucap Alena yang penuh sesal.

Jenny hanya diam.

Alena tau pasti Jenny menuntut penjelasan dari nya.

" Aku rasa kau berhutang cerita kepada ku Al..?"

Alena mengangguk.

" Maaf kan aku Jen." Lanjut Alena.

" Apa kau menyukai nya.?" Tanya Jenny tiba tiba, membuat Alena mendongak menatap nya.

" Si..siapa yang kau maksut." Jawab Alena gugup

"Siapa lagi kalau bukan Bos kita."

" Ti..tidak."

" Lalu kenapa kau gugup dan kelihatan gelisah seperti itu.?" Tanya Jenny memincingkan mata nya menatap Alena yang gugup.

" Karna aku merasa bersalah." Balas Alena dengan suara yang sedikit keras.

    I love Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang