PART 52

81 5 0
                                    

Jenny sedari tadi merasa ada yang aneh, dengan tingkah laku Alena. hanya bisa menatap nya dengan heran, Jenny slalu mengurungkan niat nya untuk bertanya kepada sahabat nya itu. Terlihat jelas jika mata Alena sedikit bengkak, Alena tidak pandai berbohong meskipun ia sekarang menampilkan senyum lepas nya. Apalagi ketika X memasuki Cafe dengan wanita sexi dan menggandeng mesra wanita itu membuat Jenny semakin yakin jika Alena dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Jenny semakin gelisah, ketika Alena tidak kunjung keluar dari toilet. Apalagi setelah melihat wanita yang di bawah X itu sudah keluar dari toilet yang sama.

" Sayang, seperti nya aku harus pergi duluan. Aku ada rapat dadakan." kata Zhuan Qi yang mendapat telfon dari ponsel nya.

" Tapi Zhu, Alena belum keluar dari toilet." balas Grace

" Kalian berdua pergilah, biar aku yang menunggu Alena." Sahut Jenny

" Tapi, aku gak enak Jen..

" Sudahlah, pergilah Grace. Kau harus istirahat total kau sedang hamil."

Grace tersenyum lembut sambil mengusap perut nya yang masih rata." Baiklah, aku pergi dulu. tolong sampaikan salam ku kepada Alena." Grace dan Zhuan Qi segera berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Jenny.

Setelah kepergian Grace dan Zhuan Qi, Jenny menatap lekat pria yang sedang memunggungi nya saat ini. X bahkan tidak sadar jika ada Alena dan Jenny sedari tadi. Jenny hanya bisa mendengus kesal ke arah X.

Jenny segera menyusul Alena ke toilet,  Jenny begitu tersentak ketika Alena menangis dengan menjambak rambut nya. " Alena." Jenny segera menghampiri Alena dan seketika itu amarah Jenny sudah meletup-letup jika saja Alena tidak memeluk nya dengan erat, Jenny pasti akan menghajar siapa yang sudah membuat sahabat nya menangis seperti ini.

"  Tolong bilangkan ke ibu, Alena minta maaf,  bilangkan ke ibu Alena minta maaf, tolong bilangkan ke ibu, Alena menyesal. bilangkan ke ibu Alena minta maaf Jen, bilangkan ke ibu Alena minta maaf.. hiks..hiks..hiks.. Ibu Maaf..."

Suara itu membuat Jenny semakin meradang, Alena tidak pernah serapuh ini, sesakit apapapun sebesar apapun masalah itu Alena gak pernah menyebut nama ibu nya dengan rasa sakit seperti ini, Bahkan Jenny berani bertaruh jika Alena menyebut nama ibu nya dengan sesedih ini pasti ada masalah besar yang di tutupi Alena.

" Ibumu pasti memaafkan mu Al, tenanglah." kata Jenny sambil mengusap lembut pungung Alena.

Tubuh Alena yang sedari tadi gemetar karna menangis, Akhir nya sedikit membaik. ia melepaskan pelukan nya menatap lekat mata sahabat nya itu. " Apa ibu akan memaafkan ku."

Jenny mengangguk." Seorang ibu pasti akan memaafkan anak nya, walaupun sebesar apapun itu kesalahan nya." Jenny memegang bahu Alena dan membantu nya untuk berdiri.

" Sekarang kita pulang, bersihkan dulu wajah mu Al. kau tampak sangat kacau, aku tunggu di luar." kata Jenny ia segera berjalan keluar namun tangan nya segera di cekal oleh Alena.

" Jen, kau tidak akan meninggalkan ku kan." lirih Alena

" Apa kau lupa, aku ini sahabat mu."

Alena mengangguk, dengan mengusap air mata nya.

" Bersihkan wajah mu, aku tunggu di luar." Kata Jenny lalu ia pergi keluar.

Setelah Jenny benar-benar keluar dari toilet, ia mengampil ponsel nya dan menekan tombol cepat nya untuk menghubungi seseorang.

" Selidiki tentang Alexander Brain Twyford dan juga wanita yang saat ini bersama nya, secepat nya." Tegas Jenny dengan amarah yang sudah tidak bisa di tahan.

    I love Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang