PART 53

71 5 0
                                    

Terkadang sebuah perasaan tidak bisa untuk di tebak, karna sebuah rasa hati hanya cukup bisa dinikmati bukan untuk di beli, seperti hal nya dengan perasaan Alena sekarang yang hanya mampu ia nikmati dengan rasa sakit yang sama, ia mencoba mengobati nya perlahan-lahan namun sayang ia tidak tahu obat apa yang dapat menyembuhkan luka di hati nya.

Semalaman ia tidak dapat tidur, semalaman ia hanya berfikir. mata nya pun enggan untuk menutup, bertahun-tahun ia hidup dengan cara menyendiri tanpa ada nya Ayah dan juga ibu. rasanya sangat hampa dan juga berat, ketika semua nya berawal dari pengejaran seseorang yang ingin menangkap ayah nya, bahkan Alena sampai saat ini tidak bisa menemukan titik terang dalam pencarian ayah nya, hidup nya ia korban kan untuk mencari ayah nya setiap shubuh ia mengantarkan koran hanya berharap suatu hari ia bertemu dengan ayah nya. Ia tidak pernah putus asa seperti ini, Alena slalu semangat dalam menjalani kehidupan nya yang terasa sangat berat, namun ia bisa menjalani nya.

Tapi Tuhan menguji nya kembali dengan datang nya X, yang mengubah hidup Alena yang awal nya 80% baik-baik saja, tapi sekarang X menurunkan keadaan nya 5% menjadi sangat buruk. Jika saja hati Alena tidak pernah berlabuh dengan nya mungkin rasa di hati nya tidak akan sesakit ini. X adalah nama yang terpatri indah di hati Alena bahkan setelah apa yang X lakukan terhadap nya hati Alena tetap milik X. Itulah kenapa Alena merasa sesakit ini.

" Alena.." panggil Nina

Alena menoleh dengan lemas, dan mendapati Nina yang berlari ke arah nya. " Kenapa kemarin gak masuk kerja.?" tanya Nina

Alena mencoba mencari alasan yang tepat. " A..aku

" Kau sakit." Sela Nina sambil menempelkan pungung tangan nya di kening Alena." seperti nya kau demam Al, wajah mu sangat pucat." sambung nya

" Aku gak papa Nin, Mungkin karna tadi pagi aku mual-mual terus, mangkanya kelihatan pucat."

" Kamu udah makan kan.?"

" Belum, aku lagi gak enak makan Nin."

" Ya sudah, nanti kalau jam istirahat kita makan bareng ya." Ajak Nina

Alena tersenyum lembut sambil mengangguk. Setelah bercengkrama dengan Nina Alena memutuskan untuk pergi ke meja nya, untuk hari ini Alena siap untuk di hina kembali oleh X, baru saja Alena ingin duduk X datang dengan aura dingin nya Alena hanya menunduk kan kepala nya dengan bersuara pelan. " Selamat pagi Mr."

X menghentikan langkah nya. " Keruangan ku sekarang." titah nya tanpa melihat Alena sedikitpun

Alena menghembuskan nafas berat nya, kepala nya terasa sangat pusing dengan jantung yang berdebar tidak karuan. " Aku pasti bisa." batin Alena

Alena segera memasuki ruangan X, ia meremas rok nya dengan gugup.

Entah di sadari atau tidak oleh Alena, bahwa X sedari tadi menatap nya lalu ia berkata. " Ini pekerjaan mu yang tertunda, cepat kerjakan. dan jangan cuti lagi tanpa ada izin dari ku." kata X dengan dingin nya lalu ia menyerahkan beberap Map kepada Alena.

Alena mendongak untuk menatap X, tiba-tiba saja tanpa sengaja mata mereka bertemu untuk sesaat, Alena dapat merasakan bahwa X masih ada disana, Alena masih merasakan X masih sama seperti dulu, tapi...

" Keluarlah, tunangan ku akan segera datang kemari. dan aku tidak ingin ada yang menganggu."

Alena kembali menunduk sedih, dengan tangan gemetar ia mengambil map itu, tanpa berkata pun ia keluar dengan air mata yang menetes.

" Al, aku bawakan ini untuk...

Alena segera menghapus air mata nya, dan memaksakan senyuman nya.

    I love Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang