PART 34

102 9 9
                                    

Ini sudah sekian kali nya Jeff menggerutu dan selalu berkaca di ruangan X. bayangkan saja X harus bersiteru dengan berbagai macam masalah hari ini.

Yang pertama. dia harus memaki-maki orang, ketika banyak orang yang membawa kaca besar ke dalam ruangan nya, yang mana itu adalah kepunyaan Jeff.

Yang kedua. dia harus berdebat dengan Alena yang tidak terima, karna X ingin memecat Jenny. Oh..tentu saja, X merasa sangat kesal dengan resepsionist itu, karna sudah bersikap kurang ajar terhadap nya.

Yang ketiga. dia ingin sekali memutilasi tubuh Jeff saat ini juga, ketika Jeff terus menerus berkaca sambil memegang hidung nya yang kata nya seperti babi hutan itu..

Well.. mengingat hal itu membuat X menahan tawa nya saat ini, bahkan X lebih bahagia ketika melihat Jeff memasang tampang bodoh nya saat itu... Ternyata resepsionist itu jauh lebih menakutkan ketika saat dia bertengkar dengan Jeff. Dan X sangat menyukai hal itu, dimana dia harus melihat sepupu nya itu kincep dari seorang wanita yang sudah menurunkan harga ketampanan nya itu.

" Sial!! apa yang di katakan wanita itu?" gusar Jeff yang sedari tadi memencet hidung nya dan juga mengembang kempis kan hidung nya itu.

X memijit pelipis nya dan terkekeh geli mendengar Jeff yang entah, sudah kesekian kali nya menggerutu di depan kaca.

" Kau membuatku tidak bisa bekerja Jeff, jika kau marah pergilah ke Club atau ke Apartement mu sendiri. seperti biasa yang kau lakukan setiap hari nya."

Jeff berdecak lalu berjalan ke sofa yang sudah menjadi habitat nya jika berada di ruangan X, dengan kesal Jeff berselonjorkan kaki nya di atas meja. melihat itu X hanya bisa mendesah pasrah, sudah berungkali X menasehati Jeff, dan berungkali juga nasehat X mental di telinga Jeff. " Bisakah kau pergi sekarang juga Jeff? dan bawah juga kaca sialan mu itu?"

" Tidak ada wanita yang slama ini bisa merendahkan ku seperti itu. dia benar-benar wanita yang begitu menyebalkan.." Jeff yang mengusap wajah nya dengan kasar. " Astaga.. bahkan aku tidak bisa ke Club hanya karna perkataan nya masih jelas di telinga ku."

" Kalau begitu, kerjakan saja ini. mungkin itu jauh lebih menjernikan otak mu saat ini" balas X dengan melempar sebuah berkas ke sofa.

" Really.. kau menyuruh ku membaca ini" Jeff menatap X dengan berkas yang di angkat ke atas. " Membaca satu huruf di berkas ini pun, otak ku langsung tidak bisa bekerja. kau tau itu" dengan kesal Jeff kembali melempar berkas itu ke sembarang tempat.

X menghembuskan nafas lelah nya, menghadapi Jeff yang seperti ini. X menatap Jeff yang tengah memejamkan mata nya saat ini. seperti itulah jika Jeff sedang memikirkan sesuatu, dengan memejamkan mata nya dengan berlagak sok tampan. " Apa masalah mu sebenar nya? kau datang ke indonesia hanya untuk merecoki ku?" ucap X menatap kesal ke arah Jeff.

" Tidak! aku hanya ingin mengejar sesuatu disini, dan itu pula yang membuat ku pusing.. lebih pusing lagi ketika wanita itu mengejekku di depan semua orang" Jeff membuka mata nya dan di saat itu pula dia mengumpat, lagi. " Shitt.. wanita itu sudah mengacaukan otak ku dengan cara mempermalukan ku."

" Aku rasa resepsionist itu, sudah merasuki otak mu Jeff"

" Bahkan, semua orang sudah menertawakan aku." tambah Jeff dengan merengut kesal

" Sudah lah, dari pada aku harus mendengar mu mengoceh tidak jelas disini, lebih baik kau pergi?" usir X

" Kau mengusirku? karna ingin bercinta disini dengan sekretaris mu itu." tebak Jeff dengan sarkastis

X menyeringai lebar, lebih menyebakal kan nya lagi dia tersenyum dengan cara yang begitu memuakkan. " Kenapa? kau merasa iri karna sudah tidak bisa berkencan dengan wanita lain, karna ketampanan mu itu sudah ternodai?"

    I love Mr. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang