Dengan keadaan yang tergesa gesa, Alena mempercepat langkah kaki nya untuk memasuki gedung kantor nya itu, Alena sudah terlambat 15 menit sekarang. dengan susah payah Alena merogoh hanpone yang berada di tas nya dengan langkah kaki yang terus berjalan dengan cepat.
Setelah menemukan apa yang dia cari Alena menekan Nomor untuk menelfon Jenny.
Di dering partama Jenny sudah mengangkat telfon nya.
" Ada apa Al.?" Tanya Jenny di seberang telfon sana.
" Jen bisakah aku minta tolong, bawah Motor ku ke pom bensin." Tanpa basa basi lagi Alena mengatakan tujuan nya dengan nafas yang sedikit tersendat-sendat karna berjalan dengan sedikit berlari.
" Baiklah, sehabis pulang kantor aku akan membawa nya ke pom bensin."
" Baiklah, eh tunggu....
Alena berlari kearah pintu lift yang ingin tertutup, dengan kecepatan berlari Alena bisa menggapai pintu lift yang ingin tertutup sehingga dia bisa masuk tanpa memandang siapa yang berada di dalam lift.
" Terimakasih Jen, kau memang sahabat ku yang paling baik." Lanjut Alena yang sudah memasuki lift, dan langsung mematikan telfon nya, dengan tersenyum tipis.
" Huh Akhirnya..." Ucap Alena sambil menghembuskan nafas nya dan memasukan kembali hanpone ke dalam tas nya.
" Kau terlambat 15 menit."
Suara itu tidak asing bagi telingga Alena, Sehingga Alena mendongak kan wajah nya dan memandang siapa yang berada di sebelah nya saat ini. Seketika itu tubuh Alena menegang Mata mereka kembali bertemu dan membuat Alena Terkejut sehingga Tubuh Alena menjadi diam seperti patung.
Jika Harus terjun dari tebing yang begitu tinggi kalau perlu harus tenggelam di samudra pasifik pun, dengan senang hati Alena melakukan nya sekarang dari pada harus terjebak di lift berdua dengan X membuat sekujur tubuh nya menjadi kaku seperti mayat hidup.
Alena belum siap bertemu dengan X setelah kejadian pada malam itu, Meskipun mereka ber dua tidak melakukan hal hal yang aneh, tapi tetap saja tidak mengurangi rasa canggung di antara mereka. Seharus nya Alena sudah bisa mengatasi perasaan nya itu, Alena bahkan sudah berlatih dengan keras kemarin untuk menghadapi Mr.X nya hari ini, Tapi Alena belum siap harus bertemu dengan nya sekarang. Apalagi posisi mereka sedang berdua seperti ini.
Harus kah Alena berteriak minta tolong sekarang.!! Berada di lift bersama orang yang paling ia hindari saat ini, membuat dada nya semakin sesak, Jantung nya seakan akan memberontak ingin keluar dari tempat nya. kenapa harus bertemu di saat seperti ini.Di saat Alena belum benar benar siap untuk bertatap muka dengan Mr.X nya itu. Dan lebih sial nya lagi kenapa lift ini begitu sepi, biasa nya semua karyawan rela berdesak desak an hanya untuk memasuki lift ini.
Tapi Tunggu!!
Ini kan lift khusus buat karyawan saja. Lalu untuk Apa Mr.X ini ada di lift ini.
Dengan kesadaran yang masih ada Alena mengerjap kan mata nya supaya tidak terlena dengan tatapan yang kini menatap nya dengan tajam, Dengan perasaan ragu akhirnya Alena memberanikan diri untuk bertanya. " Ke..kenapa anda ada disini Mr.?" Tanya Alena yang sedikit gugup.
X mengkerutkan alis nya, atas pertanyaan Alena. Apa sekretaris nya ini amnesia sehingga lupa kalau X ini pemilik perusahaan ini. " Tentu saja aku ingin bekerja." Jawab X yang masih mencerna pertanyaan Alena.
" Ya saya tau, tapi kenapa anda berada di lift ini.?" Tanya Alena lagi sambil meremas jari jari nya supaya tidak kelihatan gugup di depan Mr.X nya saat ini.
" Memang nya kenapa.?" X kembali bertanya, yang masih terheran karna pertanyaan Alena.
" Anda kan sudah punya lift khusus untuk anda sendiri, kenapa harus pakek lift khusus karyawan.?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I love Mr. X
RomanceJangan baca di awal saja,, lanjut kan baca nya kalian pasti bakal ketagihan... Jangan lupa Vote dan komen nya ya.... Terimakasih... Semangat bersama.!! Sinopsis. Alexander Brain Twyford atau bisa disebut dengan Nama X. Pemuda Tampan yang slalu kes...