4. Persiapan Bazar H-2

6.2K 281 4
                                    

Setelah mengambil kaos pesanan yang akan dikenakan oleh para panitia nantinya, merekapun berjalan keliling mall dengan posisi masih tetap sama. Karamel yang dibelakang sedangkan Alvin dan Nadya berjalan berdampingan didepannya.

'Yang pacaran ini siapa sih sebenernya?' pikir Karamel

Tanpa pikir panjang, ia segera berjalan dan mengambil posisi disebelah kanan Alvin lalu langsung menggandeng tangan cowok itu.

Alvin menoleh menatap Karamel seraya menaikkan sebelah alisnya, seakan mengatakan 'apa?'

Seolah mengerti arti dari tatapan Alvin, Karamel hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Vin, sepatunya cute banget ya? Kalo gue pake pas bazar nanti pasti lucu deh" seru Nadya menunjuk salah satu sepatu hak tinggi saat ketiganya telah melewati depan toko sepatu.

"Norak!" seru Karamel tanpa menatap Nadya.

"Yeee paan sih lo, nyamber aja" sentak Nadya sedikit memajukan badannya untuk melihat Karamel yang tertutup oleh Alvin.

"SSG, dong. Mulut-mulut gue ini, kok lo sewot" ujar Karamel balik menatap Nadya.

Nadya menggeram kesal, hendak membalas ucapan Karamel namun suara dingin Alvin menghentikan niatnya.

"Udah!" keduanya sama-sama terdiam.

Saat sampai didekat foodcourt, Nadya kembali bersuara.

"Vin, mumpung di foodcourt, gimana kalo kita makan dulu aja" saran Nadya.

"Gak!" seru Karamel cepat.
"Kita pulang aja, Al. Gue capek'' tambahnya.

"Bener kata Nadya, kita makan dulu" putus Alvin.

Karamel mendengus lalu melirik Nadya yang tengah tersenyum miring menatapnya.

"Lo belum makan, Mel. Gue gak mau maag lo kambuh." ucap Alvin menatap Karamel dalam.
"Kita makan" tambahnya seraya berjalan memasuki area foodcourt dengan diikuti Karamel serta Nadya.

Mereka memilih duduk didekat jendela kaca besar sehingga menampilkan memandangan kota Jakarta disore hari ini.

Alvin melambaikan tangannya kearah waitress setelah meletakkan kantong tas besar yang berisi untuk baju kostum untuk panitia bazar dibawah, dekat kakinya.

Tak lama, seorang waitress perempuan berjalan menghampiri meja mereka. Sesampainya disana, waitress tersebut menyerahkan buku menu kepada ketiganya.

"Silahkan!" ucapnya ramah.

Alvin dan Nadya tampak membolak-balik buku menu dengan minat, berbanding terbalik dengan Karamel yang hanya menatap nya malas tanpa niatan untuk membukanya sama sekali. Ia tidak merasakan lapar sama sekali, padahal terakhir ia  makan waktu istirahat dikantin tadi, itupun cuma sepiring siomay dan segelas es teh.

"Saya pesan spageti lada hitam satu dan milksake nya satu" dengan segera waitress tersebut langsung mencatat pesanan Nadya dinote kecil yang dipegangnya.

"Lo mau pesen apa?" Alvin mendongak untuk menatap Karamel yang ada didepannya, hanya terdiam.

"Samain aja kaya lo" jawab Karamel tanpa minat.

Alvin mengangguk lalu mengalihkan pandangannya dari Karamel ke waitress tadi.
"Nasi goreng seefood dua sama lemon tea nya dua"

Waitress itu menganggukkan kepalanya lalu berkata.
"Baik, ditunggu sebentar" setelah itu ia langsung melangkahkan kakinya untuk menyiapkan pesanan ketiga pelanggannya itu.

Because I Love You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang