Karamel tertegun seraya menatap Fakhri yang tengah menarik kursi untuk Karamel duduki.
"Makasih" ujar Karamel seraya tersenyum ke arah Fakhri.
Saat ini mereka berdua tengah berada di atas rooftop restoran tersebut yang memang telah disediakan oleh pihak restoran khusus untuk anak-anak muda seperti Karamel dan Fakhri ini.
"Gue gak nyangka bisa ketemu lo lagi" ujar Fakhri setelah duduk berhadapan dengan Karamel.
Sedangkan Karamel hanya tersenyum kikuk menanggapi ucapan Fakhri lalu mengangguk pelan.
"Oh iya lo mau pesen apa?" tanya Fakhri seraya membaca buku menu yang ada di tangannya.
"Engga usah, gue barusan selese makan kok"
"Beneran? Atau lo tipe-tipe cewek yang suka diet?" tebak Fakhri.
"Enggak" jawab Karamel cepat. "Gue emang beneran baru selese makan, barusan banget" tambahnya.
"Beneran nih gak pesen?" tanya Fakhri memastikan.
"Iya bener" jawab Karamel.
Fakhri mengangguk pelan lalu memanggil seorang waiter lalu mengucapkan pesanannya setelah waiter tersebut berdiri di hadapannya. Sedangkan Karamel nampak tenang menikmati pemandangan kota Melbourne di malam hari yang nampak jelas dari atas sini.
"Menikmati pemandangan eh?" tanya Fakhri membuyarkan lamunan Karamel. Sontak membuat cewek itu langsung menatapnya.
"Keren pemandangannya kalo malem" jawab Karamel kembali mengalihkan pandangannya seperti semula.
"Lo tau yang buat pemandangannya jadi bagus itu apa?"
"Apa emang?" tanya Karamel manatap Fakhri.
"Lo" jawab Fakhri cepat.
"Apasih? Jayus banget dah" sahut Karamel seraya mengibaskan tangannya dihadapan Fakhri.
"Beneran, lo tuh..."
Drrt... Drrt... Drrt...
Getaran yang berasal dari ponsel Karamel langsung menghentikan ucapan Fakhri yang hendak keluar dari mulut cowok itu. Kemudian Karamel langsung mengambil ponselnya yang berada di atas meja dan melihat siapa yang menelfonnya kini.
Senyum nya seketika mengembang saat membaca sebuah nama yang muncul di layar ponselnya. "Bentar ya, Ri" ijin Karamel yang langsung dijawab anggukan kepala oleh cowok tersebut.
Setelah itu Karamel langsung beranjak dari duduk nya, lalu berjalan ke pembatas rooftop.
"Hallo" ujar Karamel dengan riang seperti biasa.
"Wey nyonya Dhirgantara, lama banget angkat telfonnya"
Senyum yang sebelum nya menghiasi wajah Karamel seketika memudar setelah mendengar suara dari lawan bicaranya. Tidak sesuai yang ia harapan.
***
Sementara itu dikamar milik Alvin, ada Leo yang tengah asik dengan game diponsel miliknya dan reza yang tengah membajak ponsel milik Alvin dengan menelfon Karamel .
"Wey nyonya Dhirgatara, lama banget angkat telfonnya" seru Reza saat sambungan telfon tersebut sudah terhubung.
"Kuker banget sih lo, Ja" ujar Leo yang masih fokus pada game ditangannya. "Disemprot Karamel baru tau rasa" tambahnya.
"Kok elo sih? Alvin mana?" terdengar suara cewek itu yang nampak kesal.
"Ada tuh Alvin lagi berduaan sama Nadya" jawab Reza berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You || END
Teen Fiction[31/01/19] Rank #1 in cuek [31/01/19] Rank #7 in teenfanfic [21/05/19] Rank #1 in protective Mengapa aku harus bertahan dengan mu.? Bertahan dengan sifat mu yang dingin. Bertahan dengan sifat mu yang tidak pernah peka. Bertahan dengan sifatmu yan...