Karamel hanya mendengus, mengikuti langkah kaki Alvin yang membawanya ke taman belakang dekat gudang.
"Lo ngapain sih bawa gue kesini?" Karamel meringis pelan karena menarik paksa tangan kanannya yang tadi di genggam oleh Alvin.
"Seneng bisa bikin ribut di kantin? Berasa hebat?" dengan nada suara yang terdengar dingin, Alvin menatap Karamel tajam.
Sedangkan cewek dihadapannya itu menekuk wajahnya dan memalingkan pandangannya kearah lain, enggan membalas tatapan Alvin.
"Dia duluan yang mulai" jawab Karamel lirih."Harus nya gak usah lo ladenin" ujar Alvin masih menatap Karamel dengan tajam.
Karamel mulai menatap Alvin balik "Baju gue basah gara-gara dia" sentak nya.
Mata Alvin beralih menatap kemeja putih yang dipakai oleh Karamel yang kini telah tercampur dengan noda berwarna kecokelatan.
"Tunggu disini" setelah mengatakan dua kata tadi, cowok itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Karamel.
Karamel membolakan matanya menatap punggung Alvin yang kini telah menjauh.
"Tuh bocah belum pernah di sleding bolak-balik keknya." kesal Karamel lalu duduk bersila dan bersandar pada pohon yang ada di belakangnya.
"Suruh gue tunggu disini trus pergi gitu aja. Maksudnya apa coba?" gumam Karamel kembali.***
Dengan santai, Alvin berjalan menyusuri koridor untuk menuju ke kelas nya. Sesampainya disana, mata elangnya menangkap Reza dan Leo yang tengah bermain game di handphone masing-masing.
Leo yang duduk dengan tenang, sementara Reza tiduran pada beberapa kursi yang telah ia gabung sebelumnya dan menjadikan tas milik Alvin sebagai alas kepalanya.
Tanpa menghiraukan keduanya, Alvin berjalan ke arah tempat duduk nya. Dengan kasar, ia menarik tas yang dijadikan alas kepala oleh Reza, sehingga kepala cowok itu membentur kursi.
'Dugh!'
"Woy, anjir. Sakit! Siapa sih ini?" bentak Reza lalu duduk menatap Alvin.
"Bilang kek, Vin. 'Minggir, Ja. Gue mau ambil tas' gitu" sentak Reza mengusap bagian belakang kepalanya yang tadi sempat terantuk kursi.Sementara Alvin hanya cuek seraya mengambil sesuatu dari dalam tas nya.
"Woy, kampret. Gue cuma di read. Dasar udel Roro Jonggrang." kesal Reza saat Alvin mengabaikan ucapannya.
"Minta maaf lo!" tambah Reza memaksa.Setelah Alvin menemukan jaket yang ia cari, cowok itu menatap Reza datar lalu berkata
"Manja" dengan wajah tanpa dosa, Alvin pergi ke luar kelas mengabaikan Reza dengan wajah merah menahan kesal."Manja" ledek Leo menirukan nada bicara Alvin lalu tertawa keras.
"Gue gak bisa diginiin" ujar Reza dengan wajah datar lalu beranjak meninggalkan kelas.
"Mau kemana lo?" tanya Leo setengah berteriak saat Reza sudah sampai di ambang pintu kelasnya.
"Balik ke kelas. Terzholimi terus gua disini" sahut Reza tanpa menatap Leo.
"Baperan lo kaya cewek" seru Leo kembali
***
Alvin melambatkan langkahnya didekat Karamel sebelum benar-benar berhenti dan jongkok di samping Karamel lalu meletakkan jaket tadi disamping nya. Cewek itu tengah tertidur dengan bersender pada pohon di belakangnya.
Bibir Alvin menyunggingkan senyum tipisnya melihat wajah polos Karamel ketika tertidur. Cewek itu terlihat tenang saat tertidur, berbanding terbalik saat kedua mata nya terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You || END
Ficção Adolescente[31/01/19] Rank #1 in cuek [31/01/19] Rank #7 in teenfanfic [21/05/19] Rank #1 in protective Mengapa aku harus bertahan dengan mu.? Bertahan dengan sifat mu yang dingin. Bertahan dengan sifat mu yang tidak pernah peka. Bertahan dengan sifatmu yan...