20. Baikan

4.1K 194 22
                                    

Semua siswa siswi SMA Rajawali langsung berhamburan keluar kelas setelah bel pulang dibunyikan. Tak terkecuali dengan Karamel yang tengah memasukkan buku-buku serta peralatan tulis lainnya kedalam tas.

Pergerakannya terhenti saat ponselnya yang ada di atas meja bergetar dan menampilkan sebuah pesan.

AlvinoRajen
Tunggu diparkiran, pulang bareng gue.

Karamel berdecak membaca pesan dari Alvin.

"Siapa elo? Males!" gerutu Karamel lalu memasukkan ponsel nya kedalam saku.

"Ra, gue duluan" ujar Dinda seraya menepuk pundak Karamel pelan.

"Pulang sama siapa lo? Nebeng dong gue" sahut Karamel menutup resleting tasnya lalu menggendong tas berwarna coklat tersebut.

"Yaah, gue bareng Leo naik motor. Gak mungkin kan kita nyabe?" jawab Dinda menyesal. "Sama Reza noh, sendiri dia" tambahnya.

Karamel berdecak pelan. Menatap Reza yang nampak tengah PDKT dengan Alya.
"Lihat noh, kutil badak lagi PDKT. Gak mau ganggu gua"

"Kenapa gak bareng Alvin aja?" tanya Dinda menaikkan sebelah alisnya.

"Males" sahut Karamel acuh.

"Lo marahan ya sama Alvin?"

"Tauk deh" acuh Karamel lalu berjalan keluar kelas meninggalkan Dinda.

"Eh, gue ditinggal. Ra!!" serunya lalu menyusul Karamel keluar kelas.

Sesampainya diluar kelas, Karamel berpapasan dengan Leo. "Hai, Ra. Dinda mana?" tanya nya.

Dengan cuek Karamel menunjuk Dinda yang berjalan kearahnya menggunakan dagu. Lalu berlalu begitu saja melewati Loe yang tengah menatap heran kearahnya.

"Udah? Yuk!" ajak Dinda yang sudah ada dihadapan Leo.

"Temen lo kenapa?" tanya Leo menatap Dinda.

"Marahan sama Alvin" jawab Dinda setengah berbisik.

Reza hanya mengangguk seraya ber'oh'ria. "Pulang sekarang?" tanya nya kemudian yang dijawab anggukan pelan dari Dinda.

***

Sedangkan disisi lain, Karamel berjalan dengan santai dikoridor yang mulai sepi. Didalam otaknya, ia tengah berfikir bagaimana caranya untuk pulang tanpa harus bareng Alvin.

Naik taxi, uang nya tidak cukup. Naik angkot, ia trauma. Sedangkan kalo naik ojek, ia memakai rok. Jika bersama Alvin ia bisa meminjam jaket cowok itu untuk menutupi pahanya yang terbuka.

"Ck, ya kali gue jalan kaki" gerutunya kesal.

Tanpa disadari oleh Karamel, Nico yang sedang berlatih basket dilapangan utama, tanpa sengaja melihat Karamel yag tengah berjalan sendirian di koridor.

"Lanjutin dulu, gue cabut bentar" serunya seraya melemparkan bola basket yang tengah ia pegang kepada teman seteam nya.

Setelah itu, ia langsung melangkahkan kakinya menghampiri Karamel dikoridor.

"Sendirian aja, Mel? Mau kemana?" tanya Nico sedikit membuat Karamel tersentak.

"Lo bikin gue kaget aja deh, Nic" seru Karamel.

"Hehe sorry" Nico nyengir seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Mau pulang?" tanya nya.

"Iya nih" jawab Karamel sekenanya.

"Pulang sama siapa? Alvin?" tanya nya basa-basi

"Engga, Alvin ada rapat OSIS. Mungkin naik taxi deh" jawab Karamel sedikit keraguan.

Because I Love You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang