Disaat semua orang tengah menghabiskan waktu istirahat dikantin, berbeda dengan Alvin yang tengah asik dengan laptop dihadapannya. Saat ini cowok itu tengah berada di ruang OSIS, membuat tugas yang akan dikumpulkan setelah istirahat nanti. Berkat bujuk rayu dari Leo dan Reza yang mengajaknya bermain PS semalaman, membuatnya melupakan tugas yang harus ia kumpulkan hari ini.
Mengabaikan suara pintu yang terbuka, Alvin tetap meneruskan pekerjaannya. Detik berikutnya ia mendengar ada seseorang yang menarik kursi disebelahnya lalu kursi tersebut telah diduduki oleh orang tadi.
"Tumben baru ngerjain tugas sekarang, Vin?" tanya orang itu yang tak lain adalah Nadya.
Satu menit kemudian Nadya menunggu, namun ia tak kunjung mendengar suara dari cowok disampingnya itu. Membuat cewek berambut cokelat itu mendengus kesal.
"Masih belum selesai ya?" Tanya Nadya lagi. Sepertinya cewek itu tidak menyerah untuk mengajak Alvin berbicara.
"Menurut lo gimana?" Bukannya menjawab, cowok itu malah balik bertanya dengan nada ketus.
"Mau gue bantuin gak?" Tawar Nadya.
"Gak usah" tolak Alvin tetap fokus pada layar laptop dihadapannya.
Nadya kembali mendengus kesal lalu mengerucutkan bibir nya kesal. Sementara Alvin tetap santai mengerjakan tugasnya yang tak kunjung selesai dengan Nadya yang berada di sampingnya. Namun cowok itu tetap cuek, tak menghiraukan keberadaan Nadya. Menganggap cewek disamping itu tidak ada.
Pandangan keduanya kompak menatap ponsel Alvin yang bergetar di samping laptop. Nadya sempat membaca nama si penelfon tersebut yang tak lain adalah Karamel. Ia berdecak dalam hati.
'Ck! Pengganggu'
Tanpa menunggu lama, Alvin langsung mengambil ponsel miliknya dan mengangkat panggilan dari pacarnya itu. Ia menjepit ponsel tersebut diantara pundak dan telinganya, untuk mempermudah ia melanjutka mengerjakan tugasnya tadi.
"Hm" sahut Alvin saat sambungan telepon itu telah terhubung.
"Hai pacar" sapa Karamel dengan nada ceria seperti biasa.
"Kenapa?"
"Ish, lo gak mau nyapa gue balik gitu?"
"Gak"
"Ngeselin banget sih!"
"Emang" sahut Alvin singkat, padat dan jelas. Bahkan ia dapat mendengar helaan nafas yang berasal dari Karamel.
"Bodo ah, gue kesel sama lo!"
"Ada apa lo telfon gue?" tanya Alvin to the point.
"Masa telfon pacar sendiri ga boleh? By the way lo lagi ngapain?" tanya Karamel lagi, tak mengherankan memang jika Karamel yang lebih aktif bertanya ataupun berbicara dibandingkan dengan Alvin.
"Ngerjain tugas" jawab nya.
"Tumben lo baru ngerjain tugas? Disana pasti masih siang kan? Bukan Avin banget deh ngerjain tugas di sekolah. Emang semalam lo ngapain aja kok baru ngerjain" Alvin hanya mendengus setelah dibrondong sederetan pertanyaan oleh poacarnya itu.
"Bawel" ketus Alvin. "Semalem gue diajak main PS sama duo curut, makanya sampe lupa kalo ada tugas yang masih belom gue kerjain" jelas Alvin. Sementara Nadya yang baru pertama kali mendengar Alvin berbicara sepanjang itu hanya bisa menatap cowok itu tanpa berkedip.
'Kalo sama gue irit banget ngomong nya' gerutu Nadya didalam hati.
"Lagian lo mau aja diaja PS-an sama cecenguk itu. Trus lo ngerjain dimana sekarang? Kantin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You || END
Teen Fiction[31/01/19] Rank #1 in cuek [31/01/19] Rank #7 in teenfanfic [21/05/19] Rank #1 in protective Mengapa aku harus bertahan dengan mu.? Bertahan dengan sifat mu yang dingin. Bertahan dengan sifat mu yang tidak pernah peka. Bertahan dengan sifatmu yan...