Karamel berjalan dari arah dapur dengan membawa beberapa snack, dan juga minuman kaleng menuju ke ruang tengah yang sudah ada laptop yang ia letakkan diatas meja.
Ini malam minggu, Karamel tak ada kegiatan apapun selain menonton drama korea. Punya pacar ataupun tidak, rasa nya sama saja bagi Karamel.
Cewek itu menjatuhkan bokong nya ke atas sofa. Ia mulai menonton film yang tadi dipilihnya. Namun keasyikannya terganggu oleh suara bel pintu apartement. Dengan perasaan kesal, Karamel menekan tombol pause, lalu berajak ke sumber suara.
Kedua bola mata Karamel membulat sempurna begitu melihat siapa yang ada dibalik pintu tersebut.
"Ngapain?" tanya Karamel menatap tak percaya orang itu.
"Malam mingguan sama pacar" jawab cowok yang ada di depannya yang tak lain adalah Alvin.
Karamel mengernyitkan dahinya bingung. Tumben sekali cowok dingin ini mengajak nya bermalam minggu. Biasanya Karamel selalu mengajak Alvin untuk jalan-jalan dimalam minggu seperti pasangan lainnya, selalu berakhir dengan penolakan disertai ucapan pedas dari cowok itu. Tapi sekarang dengan manisnya Alvin datang ke apartement nya karena ingin bermalam-mingguan dengan pacar.
"Kesambet apaan lo? Tumbenan ngajakin gue malam mingguan"
"Lagi pengen aja. Bosen dirumah"
Karamel mengangguk pelan lalu agak menyingkirkan tubuhnya, memberi akses untuk Alvin lewat. Alvin pun segera melangkah masuk melewati Karamel. Belum benar-benar jauh, Alvin menoleh kebelakang menatap Karamel yang baru saja menutup pintu. Karamel menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Lo abis ngapain tadi?" Tanya Alvin.
"Nonton drakor" jawab Karamel.
"Kebiasaan banget sih"
"Yaudah sih, yang nonton gue ini. Ribet banget lo" sahut Karamel ketus.
Tak mau membuat Karamel bertambah kesal, Alvin menyodorkan plastik putih yang sedari tadi menggantung ditangannya.
"Nih, pizza" ujar Alvin.
Karamel mengambil kantung plastik itu dengan cepat. "Tumben pacar gue baik" setelah mengucapkan empat kata tadi, Karamel berjalan mendahului Alvin menuju sofa.
Alvin juga berjalan mengekori Karamel menuju sofa. Kedua nya sama-sama menjatuhkan bokongnya ke atas sofa.
Cewek itu sedang fokus melihat kelayar laptopnya, sambil sesekali menggigit pizza pemberian Alvin tadi lalu menelannya. Sempat mengamati Karamel sesaat, Alvin kemudian ikut mengalihkan pandangannya pada laptop yang ada didepan mereka.
Karamel menatap cowok itu heran, seakan tak mempercayai keberadaan Alvin disampinya sekarang. "Ngapain?" Tanyanya.
"Nemenin pacar nonton" jawab Alvin singkat.
Karamel mengangkat kedua bahunya acuh. "Lo gak mau?" Tawar Karamel seraya meyodorkan kotak pizza tadi dihadapan Alvin.
Tanpa berkata apapun, cowok itu mengambil sepotong pizza dihadapannya. Dengan tatapan masih fokus pada layar laptop.
"Itu mulu yang lo tonton. Gak bosen?"
"Mana ada, baru pertama gue tonton ini"
Alvin mendengus malas. "Udah pernah lo tonton tuh. Orang nya sama kaya waktu itu"
"Yang mana?" Tanya Karamel.
"Tuh, yang cowok" jawab Alvin seraya menunjuk laptop Karamel menggunakan dagunya.
"Makannya jangan belepotan gini napa" ujar Karamel sebelum menyauti ucapan Alvin seraya membersihkan sudut bibir cowok itu dari keju yang ada di pizza. "Beda judulnya, pemain cowok aja yang sama" jawabnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You || END
Teen Fiction[31/01/19] Rank #1 in cuek [31/01/19] Rank #7 in teenfanfic [21/05/19] Rank #1 in protective Mengapa aku harus bertahan dengan mu.? Bertahan dengan sifat mu yang dingin. Bertahan dengan sifat mu yang tidak pernah peka. Bertahan dengan sifatmu yan...